Date:

Share:

Bukan Hanya Sekedar Sahabat

Related Articles

“Saya lebih paham pak Syukri luar dalam daripada bu syukri sendiri.” Begitulah ungkapan KH. Hasan Abdullah Sahal menggambarkan kedekatannya dengan KH. Abdullah Syukri Zarkasyi. Bagaimana tidak sejak remaja memang mereka berdua merupakan saudara dekat, baik di lingkungan kampung Gontor maupun saat menjadi santri. Begitu pula saat mereka berdua merantau menuntut ilmu selalu bersama dan sehobi baik dalam bidang seni maupun olahraga. Kebersamaan itulah yang tidak dapat dipungkiri saat beliau berdua diberi amanah untuk memegang tampuk kepemimpinan pasca Trimurti.
“Saya bersama Ustadz Syukri sejak zaman main bola zaman bola karet… sampai menjadi pemain top,” kenang beliau.
Suka duka beliau lalui bersama, tak sedikit rintangan yang beliau lalui, tak sedikit cacian yang beliau terima selama berdua memegang estafet kepemimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor. Beliau selalu duduk bersama di kantor pimpinan, merencanakan sesuatu, membijaki permasalahan, berembuk kemajuan pondok, memberikan wejangan kepada kader-kader pondok, menempa guru dan santri bersama. Tak ayal itu menjadikan beliau berdua sangat paham luar dalam karakter masing-masing.
Sore itu tepat pukul 16.10 WIB beliau KH. Hasan Abdullah Sahal terlihat menangis tersedu-sedu di depan pintu kamar dimana KH. Abdullah Syukri Zarkasyi dirawat selama ini, ucapan belasungkawa kepada keluarga Kyai Syukri (sapaan akrab KH. Abdullah Syukri). Tampak kesedihan mendalam dari wajah beliau telah ditinggalkan salah satu Saudara, Sahabat terbaiknya yang selama kurang lebih 20 tahun bersamanya menjalankan amanah pondok ini. Momen yang sangat mengharukan bagi siapapun yang mungkin melihatnya, susah digambarkan dengan kata-kata karena itu hanya bisa diraba dengan hati.
“InsyaAllah bersama para sahabat… hawariyyiin…” ungkap Kiai Hasan sesaat sebelum memimpin shalat jenazah.
Untuk Kyaiku semuanya, hanya bisa ku kirimkan Al-Fatihah…
Catatan oleh: Al-Ustadz Jumhurul Umami, M.Cs.

Popular Articles