Tahun ajaran yang Gontor gunakan untuk menyusun kurikulum pendidikannya, sangatlah ideal. Gontor menggunakan hitungan kalender Hijriah, sehingga kegiatan pendidikan dapat disesuaikan dengan hari-hari besar Islam. Libur mingguan Gontor adalah hari Jum’at, hari yang sangat tepat bila diisi dengan kegiatan peribadatan. Libur panjang Gontor adalah bulan Ramadhan. Dengan demikian, santri-santri akan mengisi libur panjangnya dengan banyak beribadah. Selain itu, para santri juga mengisi liburannya dengan melakukan kegiatan kemasyarakatan dan keagamaan di tempat tinggalnya masing-masing.
Dengan datangnya libur panjang, tidak lantas Gontor berhenti dari kegiatan. Dan justru ketika libur panjang itulah Gontor berada dalam kesibukannya. “Al-Ma’hadu la Yanamu Abadan” begitulah bunyi syiar Pondok Gontor. Diantara kegiatan Gontor ketika Ramadhan adalah sidang kenaikan kelas 1 sampai kelas 4, putra dan putri. Kemudian, dilanjutkan dengan sidang kenaikan kelas 5, putra dan putri. Agenda setelahnya adalah sidang kelulusan kelas enam (putra dan putri) dan penentuan tempat pengabdian mereka. Dan masih banyak kegiatan Gontor lainnya pada bulan Ramadhan.
Kegiatan Gontor pada Bulan Syawwal tak kalah sibuknya dengan Bulan Ramadhan. Pada tahun ini, Gontor melakukan ujian masuk hanya dengan satu gelombang saja. Hal itu dikarenakan jadwal penerimaan santri baru menurut kalender Gontor bertepatan dengan awal tahun ajaran baru di sekolah luar Gontor. Ujian masuk Insya Allah akan dilaksanakan pada awal Syawal. Ujian lisan dilaksanakan pada tanggal 3-10 Syawwal dan ujian tulis dilaksanakan pada tanggal 11 Syawwal. Gontor akan melaksanakan ujian masuk untuk sekitar 2.000 calon pelajar. Tidak selesai pada kegiatan tersebut, pada bulan Syawwal, dilaksanakan juga penataran untuk guru baru selama 5 hari.
Alhamdulillah segala kegiatan ini berjalan cukup lancar. Begitu pula kegiatan-kegiatan yang berjalan di Gontor Cabang, berjalan sangat baik. Walaupun banyak hambatan dan halangan, hal itu tidak menjadikan Gontor berputus asa untuk terus bergerak. Al-Barokatu fi-l-harokah, berkah ada di setiap gerakan. Bila tidak bergerak maka tidak mendapat berkah.
Masjid Pusaka, Sabtu, 25 Mei 2013