Date:

Share:

Kuliah Subuh 22 Ramadhan, Mentadabburi Ayat Shaum

Related Articles

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ 


Kenapa khitobnya diarahkan kepada manusia? Karena khitobnya untuk manusia untuk beribadah, dan juga peringatan peringatan. Dan juga yang terdapat ya ayyuha lladzina amanu yaitu untuk seruan dan juga untuk tasyri’. Maka, Khitob untuk panggilan atau Nida’ bertujuan kepada tiga hal; Ad-Da’wah (Panggilan), At-Tahdziir (Peringatan), Al-Irsyaad (Petunjuk).


Kenapa ayatnya berbunyi kutiba? Kutiba itu dengan Majhul, berbeda makna dengan Furidho. Kutiba itu lebih fleksibel, sedangkan Furidho itu mutlak. Kalau sudah masalah warisan itu memakai faridho maka tidak boleh diganti.


Memahami ayat itu dengan konteks, Siyagh. Kalau ayat itu diartikan satu persatu belum tentu pas, lihat konteks pada apa ayat ini berbicara. Dan disini apa kesannya? Kesannya adalah puasa itu bukan hal berat. Buktinya orang orang terdahulu bisa melakukannya.


Tidak ada kata puasa dan zakat itu memberatkan, tetapi untuk membersihkan diri dari dosa dan untuk melengkapi nikmat Allah kepada kita. Dulu para sahabat mengatakan Bulan Ramadhan adalah bulan produktivitas. Jadi bulan ramadhan harus semangat bukan malas malasan.


Ada Shaum dan Shiyam. Shaum adalah menahan dari makan dan minum saja, sedangkan Shiyam menahan perkataan buruk dan perilaku tidak baik. Maka, Shiyam tidak lengkap kalau belum Shaum.


Allah memberi kesan kepada kita bahwa puasa itu singkat pada ayat “اَيَّامًا مَّعۡدُوۡدٰتٍؕ” karena di dalam konteks ayat tersebut menggunakan Jam’u Qillah bukan Jam’u Katsrah. Sudah tidak terasa bahwa sudah di penghujung bulan puasa. Jika sudah ada di 10 malam terakhir, maka harus diperbanyak ibadahnya, kelas 6 harus punya pemikiran seperti ini.


Kita harus kreatif dalam urusan dunia, tapi tidak boleh kreatif dalam urusan agama. Kita harus menggabungkan antara ilmu dan amal. Jangan di sia-siakan Bulan Ramadhan, belum tentu tahun depan bertemu lagi dengan Bulan Ramadhan, baca Qur’anmu, sholatmu jangan di sia siakan.


Jangan seperti orang Yahudi yang يعلمون و لا يعملون sehingga menjadi kaum المغضوب عليهم tapi jangan juga menjadi seperti orang Nashrani yang يعملون بعلمه sehingga menjadi kaum الضاّلون.


Sepuluh hari terakhir Bulan Ramadhan adalah bulan yang dikabulkan doa-doa. Ramadhan harus diperbanyak berdoa, bertaubat dan ibadah yang lainnya.

Seperti yang telah ada di dalam Al-Quran, وإذا سألك عبادي عنّي فإنّي قريب أجيب دعوة الدّاعي إذا دعا ayat tersebut diselipkan di tengah-tengah ayat Shaum, untuk menunjukkan bahwa dalam Bulan Ramadhan, doa-doa akan terkabul, insya allah.

(Materi: Al-Ustadz Dr. H. Ahmad Suharto, M. Pd.I)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Popular Articles