Ngawi – Apel tahunan Pekan Perkenalan Khutbatul Arsy di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 Mantingan Ngawi Indonesia dihelat pada hari Ahad, 15 Agustus 2017. Acara apel tahunan ini merupakan agenda tahunan yang selalu dilaksanakan dan perhelatan ini adalah yang perdana untuk kampus putri dalam Jawa.
Dalam perhelatan apel tahunan ini kampus putri 1 tetap mengusung tema yang telah ditetapkan oleh Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Kampus Pusat, “GONTOR MENCERDASKAN KEHIDUPAN UMMAT, BERSATU MEMBINA BANGSA”, dan tema inipun telah diseragamkan untuk kampus-kampus cabang Gontor di seluruh Indonesia.
Adapun peserta apel tahunan ini diikuti oleh seluruh guru-guru sebanyak 440 orang, guru-guru pondok putri kampus 2 sejumlah 194 orang dan santriwati pondok putri kampus 1 sebanyak 3491 orang, santriwati pondok putri kampus 2 sejumlah 1293 beserta tamu-tamu undangan dari Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus Pusat, Kampus 2 Madusari Siman, kampus 3 Darul Ma’rifat Kediri, putri kampus 3 dan 5 begitu juga perwakilan dari Kampus Universitas Darussalam Gontor (UNIDA), termasuk bapak Rektor Prof. Dr. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A turut mengikuti acara apel tahunan di Pondok Modern Gontor Putri Kampus 1 Mantingan.
Dalam pembacaan Amanah Pimpinan KH. Hasan Abdullah Sahal membumikan serta menginngatkan kembali apa yang menjadi amanat para pewakaf beserta keluarga-keluarganya:
Amanat para pewakaf/ wakif amanat para pendiri dan keluarga-keluarganya dengan total ikhlas wajib ditunaikan dengan total ikhlas juga. Kegiatan dan fasilitas, difokuskan pada hal-hal yang menyentuh kepentingan santri langsung, yang tidak menguntungkan untuk kepentingan santri, kultur, struktur dan program pondok modern Darussalam Gontor akan ditertibkan. Yang tidak ada hubungannya dengan kepentingan santri kultur, struktur dan program pondok akan ditertibkan. Keikhlasan, kesederhanaan berdikari, ukhuwah islamiyah dan kebebasan, panca jiwa mendasari menyelimuti dan mengawal panca jangka, pendidikan dan pengajaran, penyempurnaan gedung, dan fasilitas, rekrutmen dan pembinaan kader-kader, pemeliharaan asset-aset khizanatullah dan kesejahteraan keluarga. Kekuatan kebersamaan, SENSES OF BELONGING, SENSES OF RESPONSIBILITY, membangkitkan semangat mengekplorasi bakat dan minat serta mencukupi kebutuhan vital santri, siswa dan mahasiswa dan bangsa pondok modern Darussalam gontor secara total.
Secara langsung pula beliau berpesan, khususnya untuk para kader-kader dan istri-istri kader: “Apalagi…Lasiyyama istri-istri kader, para KW KW Konco Wingking Konco Wingking kader, istri-istri para kader agar bisa mengkhususkan dirinya, mendampingi para kader benar-benar hanya untuk ibadah…ibadah dan ibadah…Lillah menjadi Srikandi-srikandi yang mulia yang menjadi penyemangat bukan penghambat. …Pondok adalah istri yang pertama sedangkan mboke tole (ibunya anak-anak) adalah istri kedua, istri pertama tidak boleh sedangkan istri kedua bisa atau boleh di cerai”, demikian beliau melanjutkan dan disambut riuhnya tepuk tangan para santriwati dan guru-guru. #jamahir