Date:

Share:

Cak Nun di Gontor Putri: Saya Melihat Lautan Cahaya

Related Articles

Setelah mengadakan pementasan di Gontor kampus Pusat, kini giliran kampus Putri 1 yang didatangi oleh Emha Ainun Nadjib beserta Kiai Kanjeng dalam rangka peringatan sembilan puluh tahun Gontor dan seperempat abad Gontor Putri pada Kamis (2/9). Bertempat di lapangan hijau Gontor Putri kampus 1, Cak Nun, begitu Emha biasa disapa, mampu menyedot sekitar lima ribu pasang mata yang terdiri dari seluruh dewan guru beserta santriwati Gontor Putri kampus 1 dan 2, mahasiswa UNIDA Gontor kampus Mantingan serta masyarakat umum.

DSC_9888Acara yang dibuka oleh pimpinan pondok, Ustadz KH. Hasan Abdullah Sahal, ini dimulai pukul setengah sembilan malam. Pada akhir sambutannya, kyai Hasan menyatakan bahwa umurnya yang ke-69 pada tahun ini sudah melebihi perkiraan. Namun Cak Nun diiringi oleh seluruh hadirin mendoakan beliau dengan iringan surat al-Fatihah untuk kesehatan dan umur panjang seluruh pimpinan pondok. Karena menurutnya ulama memiliki umur panjang. Kehadirannya sangat dibutuhkan umat.

Cak Nun mengatakan bahwa mayoritas penonton yang berasal dari santriwati ini bagaikan lautan cahaya. “Kalian kelak harus dapat menjadi pemimpin masa depan,” begitu pesannya. Ia pun juga menyatakan bahwa Kiai Kanjeng memiliki hubungan yang sangat erat dengan Gontor. Terbukti dari beberapa personel Kiai Kanjeng yang rupanya adalah wali santri Gontor dan beliau sendiri yang juga merupakan alumni Gontor. Ia pun menyebutkan keutamaan-keutamaan bersekolah di Gontor yang salah satunya adalah pendidikan bagi calon pemimpin masa depan.

DSC_0047Beberapa shalawat dan lagu mengiringi acara berdurasi tiga setengah jam ini. Turut hadir pula Novia Kolopaking, istri Cak Nun, untuk memeriahkan acara di kampus Putri. “Basic saya yang bukan pondok ini begitu takjub begitu memasuki pondok Gontor,” tutur penyanyi Asmara ini.

Pada pertengahan acara Cak Nun mempersilakan kyai Muzammil, salah satu personel Kyai Kanjeng, untuk memberikan tiga ayat yang tepat untuk para santri. Ayat pertama adalah surat al-’Alaq ayat satu, yaitu perintah membaca. Membaca keadaan alam semesta melalui indra, akal dan hati. Kedua adalah surat al-Baqarah ayat 151 yang berisikan perintah untuk bertazkiyah serta berilmu yang bermanfaat. Ketiga adalah surat al-Mujadalah ayat 11. Beliau mengatakan bahwa ilmu itu diberi oleh Allah, sedangkan usaha yang dapat kita lakukan adalah belajar serta berdoa sehingga Allah dapat meninggikan beberapa derajat.

DSC_9950Setelah lagu Kalimah dinyanyikan oleh seluruh vokalis Kiai Kanjeng, Cak Nun turut mengingatkan tentang makna dari surat al-Insyirah. “Sebanyak-banyaknya kesulitan yang kita miliki, sebenarnya masih banyak kemudahan yang kita dapat. Allah akan meningkatkan kekuatan kita atau mengurangi beban. Maka jangan mau kalah dengan putus asa. Kita bisa mengatasi kesulitan karena kita bersama Allah.”

Cak Nun kemudian meminta wakil pengasuh untuk memberikan beberapa kalimat sebelum mengakhiri acara. Ustadz Suharto kembali mengingatkan mengenai penamaan pondok ini dengan Darussalam. Agar orang-orang yang di dalamnya dapat memiliki perangai surgawi. Sebagai penutup, Cak Nun mengajak seluruh penonton untuk menyanyikan lagu syukur sebagai rasa kesyukuran atas umur pondok yang kesembilan puluh tahun. Semoga Gontor dapat tetap eksis dan abadi. (dee)

Popular Articles