AFGHANISTAN—Language Advisory Council (LAC) Pondok Modern Darussalam Gontor menggelar English Debate Training bagi para santri dan guru-guru di Afghanistan Hall, Ahad (29/11) siang. Ustadz Ikhwan Agustono selaku staf LAC berpendapat, kemampuan berbahasa, khususnya bahasa Inggris perlu diasah dengan melatih kombinasi antara otak dan lisan dalam berpikir dan menyampaikan pendapat menggunakan bahasa Inggris.
Hal senada juga disampaikan Ustadz Ichsan Kamil, Senin (30/11) bahasa itu haruslah menyatu dengan pikiran kita. “Saat saya berkunjung ke The Jakarta Post, salah satu koran terkemuka di Indonesia dengan bahasa pengantar menggunakan bahasa Inggris, Pimpinan Redaksi koran tersebut mengatakan bahwa jika seseorang ingin memiliki kemampuan berbahasa Inggris aktif, ia haruslah mampu membuat dirinya berpikir dengan menggunakan bahasa tersebut.”
LAC kemudian berinisiatif untuk mengundang beberapa ahli debat dalam bahasa Inggris ke Gontor dengan tujuan utama meningkatkan skill berbahasa Inggris para santri dan guru. Debat sendiri secara secara tidak langsung akan membuat setiap orang belajar mengolah kata untuk menyampaikan pendapat yang telah dipikirkannya sebelum berbicara. Bisa dibayangkan, seseorang yang telah mampu berdebat dengan bahasa Inggris tentunya ia telah menjadi active speaker of English.
Trainer yang didatangkan LAC untuk mengisi acara English Debate Training ini sudah berpengalaman dalam beberapa kompetisi debat berbahasa Inggris. Salah satunya adalah Mahreta Adi Kuncoro, juara kedua dalam kompetisi English Debate Contest among Universities. Dia merupakan alumni Gontor yang telah menamatkan studinya pada tahun 2006 silam. Di Gontor, ia sempat menjadi staf Penggerak Bahasa Pusat atau lebih dikenal dengan The Center for Language Improvement (CLI).
LAC mendatangkan tiga orang trainer. Selain Kuncoro, masih ada dua lagi yang mengisi acara pelatihan debat berbahasa Inggris tersebut. Salah satunya juga alumni Gontor seangkatan dengan Kuncoro. Dia adalah Maman, seorang profesional di bidang pelatihan debat berbahasa Inggris untuk para siswa sekolah menengah atau English Debate Trainer for High School. Satunya lagi adalah Ihsan, juara kedua dalam kompetisi Asia Pacific English Debate Championship.