MANTINGAN–Tidak ketinggalan, Senin (30/9) lalu, Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 2 juga berinisiatif menyelenggarakan Pagelaran Apresiasi Seni Panggung Gembira (PG) untuk pertama kalinya. Acara yang dipanitiai 69 orang Siswi Akhir Kulliyatu-l-Mu’allimat Al-Islamiyah (KMI) Gontor Putri 2 tersebut dibimbing langsung oleh 21 orang guru pembimbing. Terbatasnya jumlah panitia ditambah waktu yang terbilang cukup singkat untuk persiapan dan latihan, ternyata tidak menghalangi para santriwati Gontor Putri 2 untuk berkreasi dan berprestasi. Justru keterbatasan ini menjadi tantangan bagi mereka untuk mengerahkan segenap kemampuan demi terselenggaranya PG perdana di Gontor Putri 2.
Bertemakan “The Beauty of Khatulistiwa”, melalui Pagelaran Seni ini, Gontor Putri 2 ingin menunjukkan keanggunan dan kelebihan yang ada pada seorang muslimah. Sehingga, segenap santriwati mampu menjadi muslimah yang elite dengan menunjukkan kekuatan, persatuan, dan kreativitas tinggi. Pada kesempatan ini, para santriwati menampilkan 15 macam acara dengan drama inti berkisah tentang Dewi Sartika yang dilahirkan dari keluarga priayi Sunda, Nyi Raden Rajapermas dengan Raden Somanagara. Acara yang berlangsung meriah ini mendapatkan apresiasi penuh dari seluruh santri dan guru di Gontor Putri 2.
Memulai Sejarah Baru dengan Drama Arena
Sebelum terlaksananya PG, Gontor Putri 2 memulai sejarah barunya dengan Pagelaran Seni Drama Arena pada Sabtu (28/9) malam. Acara yang berlangsung di Lapangan Utama Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 2 tersebut merupakan perpaduan kreativitas antarsiswa Kelas 5 KMI. Drama Arena perdana ini mengusung visi dan misi mencetak generasi yang berdaya saing tinggi dan berwawasan luas namun tetap dalam lingkup pendidikan Gontor.
Hal ini diupayakan demi melahirkan generasi muda berkarakter mulia, yang mampu membawa perubahan serta mampu menjalankan amanah kehidupan dalam lajur perkembangan zaman. Merekalah yang diharapkan untuk membawa kemajuan bagi dunia Islam, kemajuan yang datang dari tangan-tangan para mujahidah Islam yang tegar, cerdas, sitti-l-kull, dan berkualitas.
Drama Arena yang berlangsung selama empat jam ini menyuguhkan berbagai macam penampilan. Penampilan-penampilan tersebut meliputi Grand Opening (suguhan kolaborasi berbagai macam gerak dalam kesatuan irama dan nada), Koor (menyatukan suara dan gerak dalam nyanyian), Senandung Lirih (mengekspresikan karya tulis dengan intonasi dan penghayatan yang diiringi lantunan nada merdu), No Think Impossible (menyuguhkan sebuah tampilan yang sarat akan pentingnya berpikir positif dalam persatuan, usaha, dan do’a meraih impian), One Thing (menampilkan drama dengan isyarat gerak yang penuh dengan penghayatan), Show Emang (menyuguhkan beberapa pernyataan dan pertanyaan yang dikemas dalam acara reality show), Bollywood in Style (menampilkan tarian India yang inovatif, ceria, dan menarik), Quackearth Hop (kreativitas seni dalam keselarasan musik dan tari), Colours Burst (mengkombinasikan gerakan tangan dan kaki yang diikuti oleh iringan pita berbalut alunan musik), dan Metamorfosis (peragaan busana anggun). sekr_gp2