GONTOR-Hj. Nur Farida Binti Imam Badri Mukmin, Istri dari Alm. K.H. Sutaji Tajuddin (Direktur KMI Pertama Gontor Putri) Senin, 1/5/2017 Malam. Usai Shalat Isya’ berjama’ah, tepat pada pukul 19.30 WIB, menghembuskan nafas terakhir di usia 58 tahun di Masjid Mahronnisa Gontor Putri Kampus 1 Mantingan. Kepergian beliau menjadi duka mendalam bagi keluarga, santri, dan guru alumni Pondok Modern Darussalam Gontor.
Pada hari Ahad (23/4), Almarhumah mengeluh karena lemas dengan keringat dingin. Hari selasa (25/4), Almarhumah dijemput dari Mantingan untuk istirahat di Gontor. Tensi terakhir adalah 150. Selain itu, almarhumah juga memiliki riwayat Hipertensi. Hari Rabu (26/4), saat berada di Gontor, Almarhumah masih beraktivitas seperti biasa. Namun, Pada hari Ahad, (30/4), Almarhumah kembali ke Mantingan pada pukul 16.00 WIB.
Senin (1/5), saat Pembukaan Ujian Tulis Akhir Tahun, Almarhumah masih mengikuti upacara pembukaan. Pukul 08.00 pagi, Almarhumah juga masih sempat mengikuti perkumpulan bersama ibu-ibu madamat di Aula Aisyah mengenai pembagian zona keliling kebersihan kamar mandi dan asrama. Pada pukul 11.00, Almarhumah bersama Ustadz Yusuf (Pengurus TK Assakinah) berbelanja keperluan bulanan TK Assakinah. Ketika itu almarhumah mengeluhkan rasa pegal di tubuh. Sebelum Maghrib, almarhumah berniat untuk berangkat pijat, namun niat tersebut diurungkan.
Saat waktu Maghrib tiba, Almarhumah segera berangkat ke Masjid Mahronnisa’ untuk shalat Maghrib berjama’ah. Usai shalat, beliau bertemu dengan Ustadz Yusuf (Pengurus TK Assakinah) berbincang tentang acara Wisuda TK Assakinah. Almarhumah meminta tolong kepada Ustadz Yusuf, untuk membuatkan teks sambutan wisuda dan rapat kerja TK Assakinah, agar dapat disamakan dan digunakan untuk tahun-tahun selanjutnya. Hingga tiba waktu Isya, Almarhumah menjalankan Shalat Isya berjama’ah di Masjid Mahronnisa’, yang ketika itu di samping Almarhumah adalah Ibu Siti Qomariyah (istri Ustadz Azizi). Setelah Shalat Isya, almarhumah menjalankan shalat sunnah.
Setelah shalat sunnah, Almarhumah menetap di Masjid, dan Ibu Siti Qomariyah keluar menuju toko untuk membeli sesuatu. Pada saat itu juga, Ustadz Azizi beserta anak-anak beliau, bersama Satpam (Pak Mulyadi) berbincang di depan Masjid. Karena keadaan lampu Mahronnisa masih terang, Pak Mulyadi dimintai tolong oleh Ustadz Azizi untuk mematikan lampu dalam masjid. Saat tiba di dalam Masjid, Pak Mulyadi mendapati Almarhumah sudah dalam keadaan berbaring mengenakan mukena. Setelah melihat kejadian tersebut, Pak Mulyadi segera melapor kepada Ustadz Azizi. Saat itu pula Ustadz Azizi menyuruh istrinya untuk membangunkan Almarhumah. Setelah 15 menit membangunkan, almarhumah tidak bergerak, tangan dan kakinya dalam keadaan dingin. Ibu Siti Qomariyah segera melaporkan kepada Ustadz Azizi, kemudian Ustadz Azizi segera mengecek kondisi badan dan tangan yang telah mendingin di sekujur tubuh. Saat mengetahui hal tersebut, Ustadz Azizi segera memberitahukan kabar ini kepada Ustadz Suharto, Ustadz Fairuz, dan Ustadz Surnyoto. Jenazah dibawa ke puskesmas. Setelah itu, dibawa ke BKSM, dan kemudian dimandikan oleh ibu-ibu madamat, masyarakat, beserta ustadzah. Kemudian dishalatkan di Masjid Jami’ bersama santriwati Gontor Putri Kampus 1 dan 2, beserta Mahasiswi Unida.
Almarhumah meninggalkan 6 Orang Putra/i dan 5 cucu. Putra dan putri Almarhumah: Silvi Suroyya Sahar, Ulfah Hanim, Sofi Mubarok, Hifni Nasif, Husni Dzahaby, dan Syahrozad Khunaifah. Cucu Almarhumah: Naya Lubiyya, Medhiha Isma, Aisyah, Maryam, dan Fatimah.
Semoga segala amalan almarhumah diterima oleh Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran.fuadfahmi