GONTOR-Pada hari Kamis (28/12) Mahasiswa Program Kaderisasi Ulama (PKU) Universitas Darussalam Gontor menggelar Workshop terkait tantangan pemikiran. Workshop ini diisi oleh pemateri dari mahasiswa PKU UNIDA Angkatan ke-IX.
Berikut nama-nama pemateri Workshop; Pertama, Dedy Irawan: Worldview Islam dan Barat, Kedua, Muhammad Rais: Kritik Pandangan Tokoh Feminis Tentang Talaq, dan Ketiga, Abdul M. Amin: Konsep Ahlu Kitab dalam Perspektif Muhammad Rasyid Ridho. Acara yang dilaksanakan di Aula Rabithah ini diikuti oleh 104 Mahasiswa aktif, dari semester 2 s.d. semester 8.
Program Kaderisasi Ulama (PKU) Gontor, pada mulanya dicanangkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat dalam rangka memperkuat dan mendukung Fatwa Majelis Ulama Nomor: 7/Munas VII/MUI/II/2005 Tentang Pluralisme, Liberalisme, dan Sekulerisme Agama. Namun, Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak menemukan lembaga yang siap menjadi penyelenggara program ini. Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A. (Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor) yang menjabat sebagai Ketua MUI Pusat bidang pendidikan, menyatakan siap menjadi penyelenggara. MUI akhirnya menyetujui dan sepakat agar Program Kaderisasi Ulama tersebut diselenggarakan di Pondok Modern Darussalam Gontor. Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor kemudian menunjuk Center for Islamic and Occidental Studies (CIOS), salah satu lembaga riset di Universitas Darussalam, sebagai pelaksana.
Akhirnya, dengan rahmat dan karunia Allah, pada tanggal 4 April 2008 Program Kaderisasi ulama resmi dibuka. Program ini dibuka oleh Menteri Agama Republik Indonesia Dr. K.H. Maftuh Basyuni, S.H. dan disaksikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia K.H. Khalil Ridwan, Ketua MPR Dr. Hidayat Nurwahid dan para ulama. Adapun peresmian gedung Program Kaderisasi Ulama dilakukan oleh Syeikh al-Azhar (1996-2010) Dr. Muhammad Sayyid Tantawi, dan Ketua Rabitat al-Jamiat al-Islamiyah Prof. Dr. Ja’far Abdussalam.
Sejak dibuka tahun 2008 hingga tahun 2017 Program Kaderisasi Ulama (PKU) di Universitas Darussalam Gontor telah menamatkan 10 angkatan. Masing-masing angkatan diikuti oleh kurang lebih 30 orang peserta, kecuali angkatan ke 10 yang diikuti oleh 70 peserta yang terdiri dari 30 peserta reguler dan 40 orang peserta utusan pemerintah daerah.
Semoga Program ini terus berkembang dan menjadi teras peradaban Islam bagi Gontor dalam menghadapi tantangan zaman, serta alumninya dapat menjadi mundzirul qaum bagi umat.*Aff