Mantingan- Kegiatan di Pondok Modern Darussalam Gontor selalu berjalan dinamis, tidak ada kata kosong dalam kegiatan santri maupun guru-guru. Mahasisiwi Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor kampus Putri yang terdiri dari 6 fakultas yaitu : Tarbiyah, Ushuluddin, Syari’ah, Humainiora, Sains dan Teknologi, dan Ilmu Kesehatan tengah dihadapkan dengan UTS (Ujian Tengah Semester).
Ujian ini berlangsung selama 5 hari dimulai pada hari Sabtu (25/8) hingga Kamis (30/8) yang lalu dan dibuka secara langsung oleh Al-Ustadz Prof. Dr. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A., selaku Rektor UNIDA di Auditorium Gontor Putri Kampus 1, diikuti oleh 778 Mahasiswi Guru dan 953 Mahasiswi reguler. Sedangkan ujiannya, juga diselenggarakan di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1. Para mahasiswi sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam menghadapi ujian kali ini. Dengan segala do’a dan kesungguhan, semoga mereka dapat meraih kesuksesan ditahun yang akan datang. Ujian kali ini berlangsung dengan lancar dan sukses, meskipun ada beberapa hal yang harus dievaluasi.
Universitas Darussalam Gontor maju dengan bahasanya, dan memiliki keunggulan lainnya yang perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan, diantaranya adalah Islamisasi ilmu pengetahuan dan sistem berasrama. Sistem ini juga menimbulkan dampak yang positif yaitu adanya pembinaan yang efektif dan efisien terhadap mahasiswi secara akademis dan non akademis. Ujian inipun bukan hanya ujian akademis tetapi juga ujian non akademis dan semuanya harus berjuang dan mempersiapkan dengan sebaik-baiknya, jasmani maupun rohani.Suasana Pembukaan Ujian Tengah Semester
Dalam pembukaannya Al-Ustadz Prof. Dr. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A. mengatakan bahwa : “Program demi program di UNIDA ini sudah terjalankan, dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas , kita terus menjalankan dengan sebaik-baiknya, kalau di Pondok Modern Darussalam Gontor kita mengenal istilah “Al-Ma’hadu La Yanamu Abadan” kalau di UNIDA “Al-Jami’ah La Tanamu Abadan”, didalam UTS ini semuanya harus serius, teliti, karena ini adalah sebagai jembatan untuk meniti masa depan, dan ini adalah sesuatu hal yang lazim, yang harus kita lalui untuk menempuh jenjang semester yang berikutnya”. Finkar