DARUSSALAM– Upacara pembukaan tahun ajaran semester kedua Kulliyyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyyah (KMI) tahun 1440-1441/2019-2020 diadakan di depan Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM) pada Ahad (17/11) pagi. Pembukaan tersebut bertepatan dengan akhir liburan pertengahan tahun para santri kelas 1-5 dan dewan guru KMI selama 10 hari kemarin, dimulai dari hari Kamis (7/11) hingga hari Sabtu (16/11). Upacara yang dihadiri oleh Bapak Pimpinan, Bapak Dierktur KMI, serta seluruh guru dan santri tersebut dimulai sebelum pukul 07.00 WIB.
Upacara diawali dengan pidato dari Bapak Pimpinan PMDG, K.H. Hasan Abdullah Sahal. Dalam pidatonya, beliau menyampaikan tentang pentingnya salam dalam Islam sebagai khairu tahiyyah (salam terbaik), serta sakralnya disiplin yang harus terus dijaga untuk kemajuan pondok bahkan Islam.
“Disiplin adalah uswah, keteladanan. Banyak yang bisa memberi contoh, tapi tidak mampu menjadi contoh. Maka janganlah kita hanya memberi contoh, tapi kita harus menjadi contoh,” begitulah kutipan nasehat yang beliau sampaikan.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Bapak Direktur KMI, Al-Ustadz H. Masyhudi Subari, M.A.. Dalam sambutannya beliau menekankan tentang rukun kesuksesan yang harus terus dijaga oleh setiap santri bahkan sebelum memulai kegiatan pembelajaran. “Ketiga rukun tersebut adalah jiddiyyah, itqan, dan diqqah,” begitulah yang beliau sampaikan.
Dalam sambutan tersebut, beliau juga membacakan rekapitulasi disiplin kehadiran siswa dan guru. Adapun untuk rekapitulasi kehadiran santri yang terhitung hingga pukul 00.00 WIB pada Ahad (17/11) dini hari tadi, dari total jumlah 4418 santri sebanyak 37 santri atau 0,84% belum tiba di kampus PMDG sesuai disiplin yang ditentukan. Hal ini tentu mendapat apresiasi dari Bapak Pimpinan dan Bapak Direktur KMI, karena persentasinya yang tidak lebih dari 1%.
Setelah upacara ditutup dengan doa, kegiatan santri dilanjutkan dengan pembacaan absen disiplin yang terbagi sesuai kelas masing-masing, bertempat di sekitar Masjid Jami’ dan BPPM, kemudian dilanjutkan dengan pembersihan serta penertiban rayon. Para santri diberikan waktu yang cukup untuk menertibkan barang-barang mereka, untuk kemudian diikuti dengan pembacaan tengko disiplin dari Staf Pengasuhan Santri pada malam harinya dan dari Staf KMI pada keesokan paginya. husainzahrul