GONTOR–Genderang Perang telah dibunyikan, kalimat yang tepat untuk menggambarkan keadaan Siswa Akhir Kulliyatu-l-Mu‘allimin Al-Islamiyyah (KMI) 2018 (Inspiring Generation) saat ini. Ujian Siswa Akhir KMI Gelombang Kedua resmi dilaksanakan dengan dibukanya sesi Praktik Mengajar ‘al-Tarbiyah al-‘Amaliyah’. Tahap ini merupakan yang pertama sebelum Inspiring Generation menghadapi Ujian Lisan dan Ujian Tulis. Sabtu, (10/2) pagi, K.H. Syamsul Hadi Abdan selaku Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PM. Gontor) memberikan pesan dan nasihatnya kepada Inspiring Generation dalam pertemuan perdana yang membahas ‘al-Tarbiyah al-‘Amaliyah di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM).
Al-Tarbiyah al-‘Amaliyah merupakan ujian praktik mengajar dengan metode tertentu, satu orang santri diuji menjadi pengajar, dan beberapa santri lainnya memperhatikan sekaligus bertugas mengkritik dan memberikan saran setelah kegiatan usai dilaksanakan. Saran dan kritik akan diolah lebih lanjut oleh Pembimbing tiap klub al-Tarbiyah al-‘Amaliyah, dan akan menjadi rujukan penilaian tiap Siswa Akhir dalam kelayakan mereka menjadi guru setelah keluar menjadi alumni PM. Gontor.
Setelah Pesan dan Nasihat disampaikan, Inspiring Generation masih memiliki tiga hari untuk pengarahan praktik mengajar materi yang sudah mereka pilih beberapa pekan sebelumnya. Pengarahan tersebut berjalan lancar, dan diisi oleh asatidz senior, seperti Ustadz Muhammad Nur, Pelajaran Khot; Ustadz Farid Sulistyo, Pelajaran Al-Quran dan Tarjamah; Ustadz Noor Syahid, Pelajaran berbahasa Inggris, dan Ustadz Sutrisno Ahmad, Pelajaran al-Mahfudzot dan al-Muhadatsha.
Setelah review materi Praktik Mengajar diadakan, Inspiring Generation mengikuti Ujian Ulang (al-Muraja‘ah). Selama dua hari, Inspiring Generation diuji dengan soal-soal mengenai review tersebut. Ujian mendapat hasil memuaskan, berhubung Inspiring Generation dapat melampui hasil ujian pada tahun sebelumnya yang dipersentasikan naik 1,76% atau dari 9,25 menjadi 9,35. Awal yang baik untuk memompa semangat menghadapi ujian kali ini.
Di akhir acara, H. Farid Sulistiyo, Lc, selaku Wakil Direktur KMI mengumumkan delapan orang Siswa Akhir KMI yang mendapat kesempatan menjadi Perdana dalam Praktik Mengajar. Mereka adalah; Ahmad Radhitya Rahmat, Zakaria Adjie Pangestu, Azhar Ilham Haliwungan, Naufal Ulya. Fanhas Midari Abdillah, Abdurrahman Al-Azizi, Firdaus Tree Aditiansyah, dan Mohammad Salman. Tantangan yang lebih besar dihadapkan ke delapan orang tersebut, karena mereka akan dilihat dan dikritik oleh lebih dari seratus orang di tempat masing-masing.
Ujian Praktik Mengajar berjalan selama sembilan hari; tiga hari untuk Praktik Mengajar satu orang, dan sisanya untuk dua orang. Seluruh Siswa Akhir KMI dibagi menjadi 51 kelompok, dan akan diuji kerjasama timnya dalam kegiatan ini. Keadaan bisa langsung berubah 180 derajat di luar dan dalam ruang kelas ujian, karena di luar ruangan tiap tim harus membantu pengajar dalam kesuksesan mengajarnya, tetapi di dalam ruangan semua anggota tim siap mengkritik pengajar demi poin tambahan yang akan didapatkan anggota kelompok selain pengajar bila kritikan yang disampaikan diterima asatidz pembimbing.
Awal yang baik tidak menjamin akhir yang baik untuk tiap hal, Inspiring Generation membutuhkan limpahan do‘a yang akan membantu mereka dari perspektif spiritual, selain persiapan tiap individu dalam kegiatan ini. Semoga rentetan ujian ini dapat menuai harapan yang diinginkan ke depannya.