Rabbii ij’alnii muqiima al-shalaati wa min dzurriyyatii rabbanaa wa taqabbal du’aa.
“Wahai Tuhanku jadikanlah aku dan cucuku orang-orang yang selalu mendirikan shalat dan perkenankanlah doaku” (Ibrahim:41)
Banyak di antara kita umat Islam yang selalu mendirikan shalat setiap harinya, namun tidak banyak di antara kita yang mendirikan shalat dengan hati, jiwa, dan raga kita yang sebenarnya untuk menghadap Allah SWT. Di antara kita, lalai dan lengah ketika shalat bahkan tahawun di dalam ibadah yang menjadi kewajiban bagi kita umat Islam seluruhnya. Ada beberapa akibat lalai dalam mendirikan shalat yaitu:
- Allah akan mencabut keberkahan umurnya. Tidak ada kebaikan ataupun pahala dalam kesehariannya. Ia akan menjalani hidup tanpa keberkahan di dalamnya.
- Allah akan menghapus tanda-tanda orang saleh di wajahnya.
- Semua doanya tidak akan diangkat ke langit dan tidak akan berpahala.
- Mereka tidak mendapat bagian dari doa orang-orang yang saleh.
Maka sebagai muslim haqiqy, sudah seharusnya bagi kita untuk selalu mendirikan shalat dengan jiwa dan hati kita yang sesungguhnya. Kita pasrahkan diri kita seluruhnya kepada Allah SWT dalam shalat kita. Takbir, rukuk, dan sujud, semuanya karena Allah SWT. Bukanlah perkara yang mudah bagi kita untuk mendirikan shalat dengan seluruh jiwa dan hati kita, namun seharusnya kita selalu berusaha untuk melakukan itu semua. brahma84
Taushiyah Ustadz H. Syarif Abadi di Masjid Pusaka
Gontor, 29 Mei 2013
slalu merindukan taushiyah… semoga menyiram hati2 yang gersang, kembali menghamba pada Al Khaliq