GONTOR–Pada Jum‘at (7/12) malam, Tim Sukses Belajar Malam mengadakan rapat koordinasi menjelang Ujian Pertengahan Tahun 1434 yang akan berlangsung akhir Desember ini. Pertemuan ini dihadiri Wakil Direktur Kulliyatu-l-Mu‘allimin Al-Islamiyah (KMI), Ustadz Dr. H. Nur Hadi Ihsan, MIRKH. Mengawali rapat ini, beliau menyampaikan bahwa belajar malam sangat berperan dalam membantu kesuksesan santri, terutama di bidang akademis. Maka, melalui pertemuan ini, diharapkan para pembimbing dapat bekerjasama menjadikan waktu belajar malam seefektif mungkin untuk meningkatkan prestasi belajar santri. Pertemuan ini dipimpin oleh Ustadz H. syarif Abadi, Ustadz H. Ismail Abdullah Budi Prasetyo, S.Ag., dan Ustadz Drs. Muhammad Fauzi, selaku koordinator umum.
Hal ini dilakukan karena belajar malam merupakan salah satu bagian penting dari sistem pendidikan dan pengajaran di Gontor. Bertumpu pada sistem totalitas pendidikan yang dianut sejak berdirinya pada 87 tahun silam, Pondok Modern Darussalam Gontor tidak hanya mengutamakan proses pendidikan dan pengajaran di dalam ruang kelas. Akan tetapi, sistem pendidikan ini berjalan selama 24 jam bagi seluruh santri. Sehingga, apapun yang mereka lihat dan saksikan, yang mereka dengar, yang mereka rasakan, dan yang mereka kerjakan dari bangun tidur hingga waktu malam tiba untuk kembali beristirahat, tidak terlepas dari nilai-nilai pendidikan.
Bahkan, totalitas pendidikan ini tidak hanya berlaku secara obyektif, akan tetapi juga berlaku secara subyektif. Artinya, tidak hanya santri yang mendapatkan pendidikan, namun guru-guru yang terlibat dalam proses pendidikan ini juga akan terdidik, baik disadari oleh yang bersangkutan maupun tidak. Inilah pendidikan hidup dan kehidupan yang didasari nilai-nilai dan filsafat hidup yang terus diwariskan Trimurti pendiri pondok ini dari generasi ke generasi.
Berdasarkan hal tersebut, santri selalu mendapatkan pengawalan dan bimbingan dari para pembimbing atau guru-guru setiap waktu. Salah satunya adalah pada waktu belajar malam. Mengajar dan mendidik santri tidaklah cukup hanya dilakukan di dalam kelas dengan waktu yang sangat terbatas, dari jam tujuh pagi hingga jam 12 siang. Namun, diperlukan tambahan waktu untuk mendapatkan hasil yang maksimal sesuai harapan.
Pada saat belajar malam yang berlangsung setelah Isya’ hingga menjelang jam 10 malam tersebut, para santri dipandu oleh para wali kelas dan guru-guru lainnya untuk meningkatkan prestasi belajar. Selain itu, dengan suasana yang lebih santai dibandingkan dengan waktu belajar di kelas, mereka akan menikmati cara belajar masing-masing. Tidak hanya itu, aktivitas belajar malam ini juga dapat membangun kebersamaan di antara santri untuk mempererat ukhuwah dan menerapkan budaya tolong-menolong antara satu sama lain. Dengan ini, santri akan merasa nyaman belajar dan terus termotivasi untuk meningkatkan prestasi. shah wa