Gontor mengajarkan para santrinya untuk bersikap optimis, dalam segala bidang. Tidak dapat dipungkiri, tipologi santri memang bermacam-macam, ada yang menonjol, ada yang biasa-biasa saja, ada juga yang kurang. Akan tetapi, mereka tetap optimis dalam menghadapi ujian,masalah-masalah, cobaan.
Falsafah hidup ditanamkan dalam jiwa mereka. Bait pertama pada pelajaran Mahfudzat kelas 1, yaitu pelajaran hafalan bait syair dan hikmah dalam bahasa arab, akan selalu dikenang. Siapapun yang pernah belajar di Kulliyatul MU’allimin Al-Islamiyyah akan tahu man jadda wajada (?? ?? ???: barang siapa berusaha dia akan mendapatkan).
Bait ini selalu dikenang sepanjang hayat. Mereka paham dan menghayati sepenuh hati, arti dari kata perjuangan, yang timbul darinya optimisme. Pada akhirnya optimisme menjiwai semua langkah kehidupan : usaha, pikiran, bahkan doa.
Sehingga, meskipun mereka gagal, tapi mereka tetap mendapatkan sebuah pelajaran berharga: mahalnya sebuah optimisme.
Rabu, 28 Jumadal Ula 1431