Disiplin merupakan salah satu di antara unsur penting yang dapat menjaga keberlangsungan hidup manusia. Tanpa berdisiplin, manusia akan mengalami ketidakseimbangan pada berbagai aspek dalam hidupnya. Ketika ketidakseimbangan tersebut tidak segera diluruskan, maka bisa mendatangkan masalah serta kesulitan baginya.
Sebagai contoh; manusia perlu memiliki jadwal makan yang teratur agar mampu melakukan aktivitasnya. Jika ia tidak berdisiplin dalam jadwal makannya, maka asupan nutrisinya pun menjadi tidak seimbang sehingga dapat mengakibatkan penyakit bahkan kematian. Namun ketika ia berdisiplin, maka setiap aktivitasnya pun dapat dijalankan dengan prima.
Dengan mematuhi disiplin, secara tidak langsung manusia telah mengikuti fitrahnya sebagai makhluk yang diciptakan dengan keteraturan. Keteraturan tersebutlah yang dapat menjaganya untuk terus hidup, sehingga dengan demikian ia telah menghargai dirinya serta hidupnya di dunia ini. Dari titik inilah, manusia kemudian memiliki harga diri. Harga diri ini pula yang nantinya menjadi nilainya di mata orang lain, sehingga mereka menghargainya karena harga diri yang ia jaga.
Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Pimpinan PMDG, K.H. Hasan Abdullah Sahal di depan para santri pada salah satu kesempatan. “Ketika kamu berdisiplin, berarti kamu sudah menghargai dirimu sendiri. Barulah setelah itu orang lain akan menghargai kamu. Ketika kamu saja tidak bisa menghargai dirimu sendiri, jangan harap orang lain akan menghargaimu.” begitulah jelas beliau.
Marilah kita bersama-sama meningkatkan kedisiplinan pada segala aspek kehidupan kita, sehingga mengangkat harga diri kita. Jangan pernah meminta orang lain untuk menghargai kita, sebelum kita belajar untuk menghargai diri kita sendiri dengan disiplin-disiplin yang ada. Semoga dengan berdisiplin sebaik-baiknya dapat menjadikan diri kita sebagai pribadi yang lebih baik lagi. zahrulmuhsinin
Related Articles:
LKBB Rayon, Latih Kekompakan dan Kedisiplinan Santri PMDG
Kuliah Umum Babak I: Disiplin adalah Kunci Kesuksesan Gontor
Kepramukaan di Gontor Sebagai Wadah Disiplin dan Kemandirian Santri