RIMBO PANJANG – Pengarahan sebelum memulai kegiatan, menurut Pondok Modern (PM) Darussalam Gontor adalah hal yang mutlak adanya. Bahkan untuk sekedar menyapu rayon, dimulai dengan pengarahan. Pengarahan merupakan bagian dari pendidikan yang tidak boleh dipisahkan. Karena hanya dengan pengarahan, para peserta didik dapat mengerti apa yang akan dikerjakan, mengerti bagaimana mengerjakannya, dan mengerti untuk apa dikerjakan. Yang lebih penting lagi adalah agar peserta didik tidak salah niat dalam melakukan setiap aktivitas.
Santriwati PM. Gontor Putri Kampus 7 akan menghadapi ujian lisan selama tujuh hari (10-18/10). Yang berbeda dari pelaksanaan ujian lisan tahun ini adalah pelibatan Siswi Akhir KMI. Pimpinan Gontor Pusat telah memercayakan PM. Gontor Putri Kampus 7 untuk ikut membina Siswi Akhir KMI. Salah satu stimulus pembinaannya adalah dengan melibatkan mereka dalam menguji lisan.
Menimbang hal ini merupakan kegiatan perdana, maka pengarahan sebelum pelaksanaan ujian menjadi teramat penting. Tidak hanya sekali, pengarahan dilaksanakan sebanyak tiga kali. Dimulai pada hari Senin siang (7/10), Bapak Wakil Direktur KMI, Al-Ustadz M. Jamaluddin, M.Pd.I. memberikan pengarahan kepada seluruh Siswi Akhir KMI. Pengarahan dilanjutkan pada malam harinya oleh beberapa asatidz di kelas masing-masing. Sedangkan pengarahan untuk para ustadzah dilaksanakan di aula Yordania. Kemudian pengarahan umum disampaikan oleh Bapak Wakil Pengasuh PM. Gontor Putri Kampus 7, Al-Ustadz Drs. K.H. M. Ma’ruf Chumaidi pada hari Selasa pagi (8/10).
Dalam pengarahanannya, Bapak Wakil Pengasuh menerangkan bahwa tugas menguji, sejatinya adalah tugas Bapak Pimpinan Pondok. Melihat kondisi yang tidak memungkinkan untuk hal tersebut, Bapak Pimpinan Pondok mempercayakan tugas tersebut kepada para asatidz, ustadzah, dan Siswi Akhir KMI. “Mengujilah kalian, seolah-olah kalian adalah Pimpinan Pondok”, tutur beliau. Farouq