Date:

Share:

Tarbiyah ‘Amaliyyah, Persiapan Siswa Akhir KMI Menjadi Guru di Masa yang Akan Datang

Related Articles

DARUSSALAM- Pada hari Sabtu (24/12), Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) mengadakan Tarbiyah ‘Amaliyyah Perdana untuk siswa akhir KMI. Tarbiyah ‘Amaliyyah merupakan praktek mengajar yang dilakukan oleh siswa akhir KMI sebagai persiapan mereka menjadi pendidik dan pengajar yang sebenarnya di masa yang akan datang.

Suasana Tarbiyah ‘Amaliyah Perdana di Balai Pertemuan PMDG.

Tarbiyah ‘Amaliyah perdana dilaksanakan di 8 tempat berbeda dengan total 8 orang pengajar yang berbeda juga. Adapun nama-nama siswa akhir KMI yang dipilih untuk menjadi pengajar pada Tarbiyah Amaliyyah perdana adalah:

Nama

Kelas Daerah

Alfian Ramadhan

6-B

Tasikmalaya

Yusuf Elang S

6-B

Bekasi

Zarofi Hawari

6-D

Lampung

Alwan Zahid Bibra A

6-E

Pekanbaru

Andika Ikhsan P

6-C Bandung

M. Adli Rahman

6-F

Samarinda

Ardevan Pratama D 6-F

Solok

Iqbal Habibi A 6-C

Lamongan

Kedelapan siswa akhir tersebut diutus ke tempat yang berbeda untuk mengajar di kelas yang berbeda pula. Selama mengajar, mereka akan didampingi oleh guru pembimbing dari guru-guru senior sebagai supervisor. Sedangkan siswa akhir KMI belajar mengevaluasi pengajar tersebut. Hasil temuan evaluasi akan dipresentasikan dan dipertanggungjawabkan pada sesi evaluasi setelah praktek mengajar selesai.

Siswa akhir KMI lainnya yang tidak menjadi pengajar harus memperhatikan dan menemukan evaluasi dari pengajar selama masa praktek mengajar.

Tidak hanya 8 orang siswa akhir saja yang melaksanakan praktek mengajar, nantinya siswa akhir yang lain juga akan dipanggil satu persatu untuk kemudian diberitahu pelajaran apa yang harus dia ajarkan. Artinya, semua siswa akhir KMI harus menguasai seluruh materi yang ada, sehingga mereka akan siap kapanpun itu untuk mengajar pelajaran yang telah ditentukan kepada mereka.

Alfian Ramadhan/6-B, salah satu siswa akhir KMI yang dipilih untuk melaksanakan Tarbiyah ‘Amaliyah Perdana.

Dengan diadakannya praktek mengajar, secara tidak langsung para siswa akhir KMI akan lebih menguasai semua materi yang ada sebagai bekal mereka mengajar nantinya. Selain itu mereka juga akan lebih siap dan matang dari segi mental ketika menghadapi murid dan berdiri sebagai seorang pengajar. Pasalnya, setelah menyelesaikan studi mereka di KMI, mereka akan langsung diterjunkan untuk mengajar baik di Kampus-kampus PMDG, maupun di pondok-pondok alumni lainnya.

Hal tersebutlah yang membedakan sistem belajar di KMI berbeda dengan sistem belajar di sekolah lain pada umumnya. Karena sesuai dengan namanya, KMI yang merupakan singkatan dari Kulliyyatu-l- Mu’allimin Al- Islamiyyah memiliki makna persemaian guru-guru islam, yang mana hal tersebut merujuk kepada cita-cita pendiri PMDG agar nantinya santri-santri PMDG menjadi guru di masa yang akan datang. Walaupun memiliki profesi lain, mereka harus tetap mengajar. Bahkan walaupun hanya di surau-surau kecil, mereka harus tetap menjalankan tugas yang mulia tersebut.

(Berita:Mahadi, Foto: Rayza, Editor: Husain, Review: Riza Ashari).

Related Articles:

Tarbiyah Amaliyah Bekali Santri Terampil Mengajar

Kulliyatu-l-Muallimin Al-Islamiyah (KMI) Cetak Guru Gontor yang Unggul dan Berkualitas dengan Al-Tarbiyah Al-Amaliyah

Micro Teaching Persiapkan Siswa Akhir KMI Hadapi Tarbiyah ‘Amaliyyah

Popular Articles