JAKARTA-Dunia perkulihaan tidak selalu soal belajar teori di kelas, adakalanya mahasiswi diharuskan mampu menerapkan teori tersebut. Program studi akademik sebagai salah satu alternatif mahasiswi untuk mengaplikasikan dan lebih mendalami ilmu yang diberikan di kelas. Sebanyak 41 mahasiswi UNIDA Gontor Prodi Ekonomi Islam Semester 4 melakukan kunjungan atau studi akademik ke berbagai instansi pemerintahan maupun lembaga keuangan di Jakarta. Acara yang berlangsung selama 1 minggu terhitung mulai hari Senin (7/1) – Ahad (13/1) tersebut didampingi oleh 3 dosen pembimbing, Al-Ustadz Achmad Fajaruddin, M.A, Al-Ustadz Mufti Afif, Lc., M.A, dan Al-Ustadzah Atika Rukminastiti Masrifah, M.E.Sy.
Studi akademik kali ini sangat istimewa. Mahasiswi berkesempatan mengunjungi beberapa Kementrian Republik Indonesia; Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementrian Perdagangan, dan Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian. Selain itu, mahasiswi juga mengunjungi beberapa lembaga negara; Bank Indonesia (Bank Sentral Republik Indonesia), BNI Syariah, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Wakaf Indonesia (BWI), dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas).
Selama kunjungan di Kemenkop dan UKM, menjelaskan peran dan kontribusinya terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Dengan upaya dan program strategis, Kemenkop dan UKM dapat menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia sebesar 7,5% selama 10 tahun terakhir. Dalam kunjungan lainnya, Kemendag memahamkan kepada mahasisiwi mengenai perdagangan internasional, bahwa kunci kemajuan Ekonomi Indonesia adalah Ekspor dan Investasi. Sementara di Kemenko Perekonomian lebih membahas mengenai analisis perkembangan ekonomi terkini secara global maupun domestik.
BI menjadi tujuan utama studi akademik kali ini, karena Bank Sentral Republik Indonesia memegang peranan penting dalam perkembangan dan sirkulasi keuangan di Indonesia. Lain halnya BI, BNI Syariah mensosialisasikan “Ekonomi Syariah Ekonomi Keabadian” dengan penjelasan tentang perbedaan ekonomi konvensional dan syariah. Dalam kunjungan ke KPK, Bapak Rommy Iman Sulaiman selaku pemateri mengajak para mahasisiwi untuk dapat menanamkan nilai-nilai penolakan tindakan korupsi dan penanaman sikap jujur terutama di dunia pendidikan. Sedangkan di BWI, mahasiswi belajar bagaimana menganalisis potensi besar wakaf dalam mewujudkan kesejahteraan di berbagai bidang.
Tidak cukup ke instansi pemerintahan, mahasisiwi juga mengunjungi beberapa tempat bersejarah di Jakarta. Museum BI yang menyajikan informasi sejarah terbentuknya BI dan kebijakannya dengan penyajian yang dikemas sedemikian rupa dengan memanfaatkan teknologi modern dan multimedia. Tempat bersejarah lainnya adalah Kota Tua yang dulunya merupakan kawasan yang dibangun kolonial Belanda sebagai pusat perdagangan di Asia. Kegiatan berakhir dengan kunjungan ke Sekolah Tinggi Ekonomi Islam TAZKIA di Bogor. Para mahasiswi saling bertukar pengalaman, berdiskusi, dan berbagi ide tentang perkembangan Ekonomi Islam maupun keorganisasian mahasiswi. Salsabila