DARUSSALAM – Usai menghadiri Festival Kaligrafi Asean di Jombang, Syeikh Belaid Hamidi al-Khattat berkunjung ke Pondok Modern Darussalam Gontor, Jum’at (22/9). Saat ini, beliau sudah ketiga kalinya berkunjung ke Gontor dengan membawa anak didik beliau dari Cina, Wang Qifei. Kedatangan Syeikh Khattat Maroko tersebut guna untuk bersilaturrahmi dengan Bapak Pimpinan serta memberikan Ijazah kepada santri dan Asatidz yang sudah mahir di Bidang Penulisan Khat.
Syukur Alhamdulillah, tahun ini Syeikh Belaid Hamidi memberikan ijazah kepada 67 orang santri dan asatidz dengan beberapa kriteria, yaitu: Khat Riq’ah 55 orang, Khat Diwani 5 orang, Khat Diwani Jali 7 orang, dan Khat Magribi 1 orang. Hal ini bisa tercapai karena di PMDG juga memiliki salah satu kegiatan ekstrakulikuler, yaitu AQLAM. Kegiatan ini merupakan wadah pelatihan para santri untuk meningkatkan skill mereka di Bidang Khat.
Al-Ustadz Belaid Hamidi al-Khathath lahir di ‘Ain Lauh, Kerajaan Maroko, 59 tahun silam. Beliau memiliki kemampuan dan prestasi yang sangat baik di bidang pendidikan. Oleh karenanya, Kerajaan Maroko memanggil beliau dan diminta untuk mengajar di Madrasah Maulawiyah yang berlokasi di lingkungan istana. Namun, setelah sekian tahun mengajar di Madrasah Maulawiyah, al-Ustadz Belaid Hamidi al-Khathath mengajukan surat pengunduran dirinya dari tugas mengajar di madrasah tersebut. Karena ingin menyebarkan ilmu yang beliau miliki. Saat ini, beliau menetap di Mesir dan menjadi pembimbing sekaligus pengajar Khat di Markaz Halqah al-Khairiyyah. Dengan kemampuan beliau di bidang khat, beliau telah menulis mushaf yaitu:
Mushaf Pertama
Dengan rahmat Allah swt. Mushaf pertama ditulis pada Jum’at Pertama tahun 1999 bertepatan dengan 15 Ramadhan 1420 H. Dan selesai pada Hari Jum’at Terkhir pada tahun tersebut. Dicetak di Percetakan al-Ma’arif di Rabat.Mushaf ini dicetak setelah melalui tashih berkali-kali. Hingga terakhir, ditashih oleh pentashih Muhammad Naji Muhammad al-Bahlawi. Foto bersama pentashih seperti di bawah ini.
Keterangan bahwa mushaf sudah melewati tashih dan layak cetak
Mushaf Kedua
Mushaf ini selesai ditulis pada hari Jum’at, 13 Sya’ban 1424 H/ 2003.
Mushaf Ketiga
Selesai ditulis pada hari Jum’at 8 Ramadhan 1425 H / 2004.
Mushaf tersebut dihias zahrafah oleh Hamid Hamidi, muzahrif (ahli ornament) yang juga adik kandung beliau paling kecil.
Mushaf Keempat
Selesai ditulis pada Hari Jum’at, tanggal 12 Jumadal Ula 1427 H/ 2006.
Mushaf ini dicetak atas biaya Percetakan al-Fadhilah di Rabat. Dan dijadikan wakaf dengan dibagi-bagikan di masjid-masjid setiap bulan Ramadhan. Mushaf ke-empat ini dipoles dengan Ornament corak Andalusia karya Muzahrif Maroko ‘Abdullah al-Wazza’i.
Syaikh Belaid memberi kenang-kenangan mushaf-nya yang ke-empat kepada Mufti Mesir, Ali Jum’ah.
Mushaf Kelima
Selesai ditulis pada hari Jum’at, 6 Muharram 1428 H/ 2007.
Mushaf kali ini ditulis dengan bentuk melebar, seperti corak Mushaf Usmani dulu ditulis.
Mushaf ini dianggap sebagai mushaf terbesar yang pernah ditulis dengan Khat Magribi Mabsuth.
Mushaf Keenam.
Mushaf ini mulai ditulis pada Hari Jum’at, tanggal 28 Safar 1428. Saat ini sudah sampai ditulis sampai surat al-Hajj. Mulai ditulis di Maroko, satu juz diselesaikan di Perancis, dan beliau berharap bisa selesai dan khatam ditulis di Mesir. Mushaf ini ditulis dalam bentuk makhthuth.
Selama 5 hari berkunjung ke PMDG, Jumat (22/9) hingga Selasa (26/9), beliau gunakan semaksimal mungkin untuk menularkan ilmu beliau kepada para santri dan asatidz terutama di bidang kaligrafi. Selain berkunjung ke Gontor Pusat beliau juga menyempatkan diri untuk berkunjung ke Universitas Darussalam, PMDG Kampus 2 Madusari, PMDG Putri Kampus 1 Mantingan, dan PMDG Putri Kampus 3 Widodaren. Kehadiran beliau di Gontor menjadi motivasi bagi seluruh santri dan asatidz agar bisa memiliki skill kaligrafi seperti beliau.*Aff