Date:

Share:

Marissa Haque: Perempuan Harus Pintar!!!

Related Articles

Marissa Haque, public figure sekaligus politisi dan akademisi, berkesempatan hadir di Gontor Putri kampus 1 untuk menjadi pembicara dalam dialog interaktif mengenai Wanita dan Tantangan Zaman pada hari Ahad (4/9). Acara yang dihadiri oleh beberapa dewan guru dari kampus Putri satu hingga tujuh serta seluruh santriwati kelas enam kampus satu dan dua ini bertempat di auditorium Putri 1.

img_9061Ustadz Setiawan bin Lahuri, ketua panitia peringatan sembilan puluh Gontor, mengatakan bahwa tahun ini adalah tahun untuk memperingati dan mengingat perjuangan perintis terdahulu. Maka tidak ada istilah HUT maupun milad. Di samping itu beliau pun sempat menyinggung mengenai suami Marissa Haque, Ikang Fauzi, yang sempat satu bulan sholat di masjid kampus pusat UNIDA dalam rangka syuting film Negeri Lima Menara.

Sementara wakil pengasuh Gontor Putri kampus 1, Ustadz Ahmad Suharto, memberikan penekanan bahwa mendidik perempuan selayaknya mendidik bangsa. Maka perbaikan bangsa sudah pasti melalui perempuan.

Perempuan kelahiran 1964 ini menyatakan bahwa ia lebih memilih terma perempuan daripada wanita. Karena perempuan berarti yang diempukan, digugu dan ditiru,  sedangkan terma wanita lebih memiliki padanan kata dengan betina. Selebihnya ia pun memaparkan tentang tantangan perempuan pada zaman ini.

img_9117“Perempuan harus hebat, tapi bukan berarti merasa lebih hebat daripada suami. Suami tetap menjadi imam dan pemimpin dalam rumah tangga. Kita wakilnya. Ibarat suami adalah kepala, maka istri adalah leher yang membantu. Jadi keduanya harus singkrom,” terang peraih gelar doktor dari IPB ini

Ibu dari dua anak ini juga memberikan motivasi mengenai perempuan masa kini yang harus memiliki skill dan nilai tambah untuk bersaing di dunia nyata. “Do something with your own hand!

Ia juga mengisahkan mengenai sejarah hidupnya dalam bidang akademik. Sebagai sarjana hukum sebuah universitas swasta pada masa itu membuatnya masih haus akan ilmu. Itulah sebab mengapa ia tetap melanjutkan sekolah hingga saat ini dengan studi magister sebanyak lima kali dengan konsentrasi dan universitas yang berbeda, serta doktoral yang baru saja diraihnya pada tahun 2014 lalu. “Hobi saya sekolah. Selama suami dan kondisi mengizinkan, maka saya kejar.”

“Mengapa perempuan harus pintar? Karena bila ibu pintar, keluarga akan pintar, lingkungan pun begitu. Teaching by example.”

img_9266Dialog interaktif ini usai sebelum dzuhur dan Marissa Haque berkesempatan berdialog secara personal dengan pimpinan pondok, Ustadz KH. Hasan Abdullah Sahal, yang sengaja datang ke kampus Putri 1. (dee)

Popular Articles