Pemindahan buku-buku dari gedung Asia ke gedung Robithah hanya menyisakan beberapa kamus ensiklopedia Islam saja. Menurut Ustadz Khairul, hampir semua buku sudah dipindahkan ke tempat yang baru. Pemindahan buku-buku yang umumnya berukuran besar dibantu siswa kelas 6. Saat ini, buku-buku tersebut sudah ditertibkan sesuai dengan klasifikasi tempat yang ada di perpustakaan sebelumnya. Hanya saja, tempat baru ini lebih luas daripada tempat sebelumnya.
Sementara itu, ustadz yang berasal dari Jakarta ini mengungkapkan, relokasi perpustakaan ISID ini berdasarkan instruksi langsung dari Bapak Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor. Selain dekat dengan tempat perkuliahan, hal ini juga bertujuan untuk menjadikan gedung Robithah sebagai pusat aktivitas keilmuan dan kemahasiswaan ISID sebagaimana rencana awal pembangunan gedung tersebut. Sehingga para mahasiswa ISID di kampus Robithah dapat langsung merasakan manfaat adanya perpustakaan di kampus mereka. Dengan demikian, para mahasiswa yang ingin menyelesaikan tugas kuliahnya tidak perlu jauh-jauh lagi ke gedung Asia.
Saat ini, buku-buku yang berada di perpustakaan ISID sudah mencapai 1000-2000 eksemplar. Semuanya sudah diklasifikasi sesuai dengan fakultas masing-masing; Syari’ah, Tarbiyah dan Ushuluddin. Selain itu, klasifikasi buku-buku tersebut juga disesuaikan menurut bahasa pengantarnya; Indonesia, Inggris dan Arab. Dengan adanya perpustakaan ini diharapkan mahasiswa ISID akan mampu mengembangkan kemampuan intelektualnya masing-masing sehingga ISID benar-benar menjadi tempat berkembangnya budaya keilmuan dan keislaman di segala bidang.