Dalam sambutannya, Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A., Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor menyampaikan, kunjungan MK ini merupakan suatu kehormatan bagi Pondok Modern Darussalam Gontor karena Pak Mahfud sendiri merupakan santri di salah satu pondok kecil di Madura. Ini menandakan bahwa tidaklah mustahil seorang santri dapat berkiprah di level tertinggi pemerintahan. Buktinya, beliau menambahkan, alumni Gontor sendiri mampu menjadi ketua MPR, wakil ketua DPR, Menteri Agama dan berbagai profesi lainnya di segala lini kehidupan.
Walaupun demikian, beliau menegaskan, Pondok Modern Darussalam Gontor tidaklah berpolitik praktis. Adapun politik tertinggi menurut Gontor adalah pendidikan. Medan inilah yang dipilih Gontor untuk menanamkan jiwa dan filsafat kehidupannya demi mewujudkan sebuah peradaban yang akan terus diperjuangkan sampai kapan pun. Dengan itu pulalah Gontor akan tetap eksis dan maju.
Sementara itu, Prof. Dr. Achmad Sodiki, S.H., di sela-sela pemaparannya tentang konstitusi di Indonesia, mengungkapkan, budaya Islam sudah mulai masuk ke dalam birokrasi pemerintahan. Misalnya, setiap kali ada acara atau pertemuan senantiasa dimulai dengan salam yang tak asing lagi di telinga umat Islam. Beliau juga sangat mengagumi K.H. Imam Zarkasyi, Trimurti pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor yang merupakan salah satu pendiri Universitas Islam Indonesia (UII). Di akhir ceramah singkatnya tentang perundang-undangan di Indonesia, mantan Menteri Kehakiman dan HAM ini menyatakan, umat Islam saat ini telah menjadi tuan rumah di negeri sendiri dengan masuknya berbagai budaya Islam di berbagai aspek kehidupan.