GONTOR – Drama Arena 5100 sukses menghadirkan kenangan tak terlupakan bagi para penonton. Lewat berbagai segmen penampilan, segenap siswa kelas 5 KMI 2026 bersama-sama menyuguhkan karya seni yang luar biasa dan sarat akan nilai-nilai pendidikan. Acara utama, Drama Pesan Peringatan, menjadi inti dari pagelaran seni tersebut.
Mengangkat kisah perseteruan pendapat antara dua ketua asrama, Dharma dan Nawwas, Drama Pesan Peringatan membahas perbedaan cara mendidik santri, khususnya di lingkungan asrama yang menjadi rumah mereka selama menempuh kehidupan di pesantren.

Dharma, dengan watak tegas dan disiplin tinggi, memimpin asrama dengan tangan besi. Baginya, pengurus harus bersih dari kesalahan dan anggota perlu dididik secara keras. Sementara itu, Nawwas, yang supel dan ramah, memiliki pandangan sebaliknya: ia mengedepankan pendekatan kasih sayang dalam membimbing adik-adiknya.
Perbedaan sifat yang bertolak belakang itu menimbulkan konflik dalam kehidupan asrama. Sikap keras Dharma membuat para anggota dan bahkan rekan sesama pengurus merasa tidak betah dan tertekan. Di sisi lain, pendekatan Nawwas justru dianggap terlalu lunak hingga membuat para anggota meremehkannya sebagai pemimpin.

Jalan cerita yang tersusun rapi serta penggunaan bahasa yang komunikatif menjadikan drama ini salah satu sorotan utama di Drama Arena 5100. Tema yang diangkat sangat relevan dengan kehidupan santri kelas 5 dan menyampaikan pesan penting bahwa seorang pendidik harus mampu menempatkan segala sesuatu secara proporsional. Jika suatu saat diperlukan ketegasan, maka di saat lain dibutuhkan pula kelembutan, sebagaimana seorang kakak kepada adiknya.

(Berita : Ghazi, Foto : Dejuan, Reviewer : Winka, Alif)
Related Articles :
Drama Arena Hiasi Malam di Gontor
Arabic Drama Contest : Santri juga bisa ber-Drama
Drama Arena 598: Puncak Kreativitas Siswa Kelas 5 KMI di PMDG