Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 9

(Profil Singkat) Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Kampus 9 adalah salah satu cabang PMDG yang berlokasi di Nagari Sulit Air, Kabupaten Solok, Prov. Sumatera Barat. Pondok yang dibangun di atas areal tanah seluas ± 7 hektar. ini mulanya adalah dari Ali Alizar Liun atas nama kaumnya di bawah payung Dt. Parmato Kayo disertai surat-surat lengkap di Nagari Sulit Air.

(Sejarah Singkat) Sejak Dewan Da’wah dan Risalah (DDR) dideklarasikan pendiriannya oleh para tokoh masyarakat Sulit Air pada tanggal 5 Agustus 2005 di Jalan Balai Pustaka Barat No. 5 (rumah Zafril-Afriati), yang dapat dipandang sebagai hari kelahiran DDR, maka sejumlah rapat dan pertemuan telah diselenggarakan. DDR didirikan terutama dengan maksud untuk menyebarkan da’wah (lisan) dan risalah (tulisan) di kalangan masyarakat Sulit Air khususnya, dan masyarakat luas pada umumnya. Pemain utamanya diharapkan adalah sarjana-sarjana Islam warga Sulit Air  dan sumando-sumandan berlatar belakang sarjana agama yang sama, yang jumlahnya kini diperkirakan sudah mencapai ratusan orang. Kegiatan itu memang sudah dilakukan, seperti pemberian ceramah agama oleh DDR pada berbagai peristiwa dan kesempatan, pesantren Ramadhan remaja, dan sebagainya, namun belum optimal.

Semenjak itu, arah kegiatan DDR tertuju kepada pembangunan pesantren Gontor di Sulit Air. Berbagai rapat, pertemuan, pendekatan, dan kunjungan dilakukan ke berbagai pihak dan tempat. Namun kendala utama yakni tersedianya tanah wakaf murni seluas minimal 5 hektar di Sulit Air belum juga kunjung ditemui. Beberapa calon lokasi tanah yang semula meyakinkan, namun kemudian berakhir dengan kegagalan. Rainal Rais menawarkan tanahnya yang demikian luas dan indah di Nagari Aripan (yang pernah dikunjungi Presiden Suharto), karena menghadap langsung ke Danau Singkarak. Walau tanah itu milik orang Sulit Air tapi terletak di luar Sulit Air, tapi sulitlah nanti akan mengatakan bahwa pesantren Gontor tersebut merupakan bagian dari Sulit Air. Dan akan sulit pula mencarikan dana pembangunannya. Terakhir pada tahun 2008 dengan hasil perundingan dan musyawarah para tokoh kaum serta persetujuan dari Pimpinan PMDG, akhirnya didirikanlah secara resmi cabang Kampus Gontor Putra yang ke-9 di Desa Ompang, Jorong Talago Laweh, Nagari Sulit Air, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Dan tahun ajaran perdana dimulai pada tanggal 08 Juli 2009.

(Wakil pengasuh dari masa ke masa) Sejak itu Pondok ini dikelola oleh Gontor dengan Al-Ustadz Noor Syahid, M.Pd. sebagai pengasuhnya pada tahun 2009 sampai tahun 2010, kemudian dilanjutkan oleh Al-Ustadz Bambang Nurkholis dari tahun 2010 sampai tahun 2015, kemudian pada tahun 2015 sampai tahun 2018 oleh Al-Ustadz Witoto. Kemudian saat ini Al-Ustadz Mohammad Ridwan S.H.I, M.H mulai tahun 2018 hingga sekarang.

(Deskripsi singkat/tagline/ciri khas/dsb) Seluruh kebijaksanaan di PMDG Kampus 9 mengacu kepada kebijaksanaan di Gontor secara penuh. Meskipun demikian, PMDG Kampus 9 sendiri dapat bersaing dalam hal berinovasi dan berkreativitas untuk melahirkan pribadi- pribadi dan generasi islami unggul yang berguna bagi bangsa, negara dan agama dan tidak keterbelakangan dengan modernisasi zaman terutama di bidang Agama Islam dan Alqur’an.

Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI)

Sistem pendidikan di KMI PMDG Kampus 9 sepenuhnya mengacu kepada sistem pendidikan KMI PMDG, Kurikulum yang diterapkan di KMI PMDG Kampus 9, terdiri dari pendidikan agama dan pengetahuan umum, yang terintegrasi melalui kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler dan ko-kurikuler.

Pengasuhan Santri

Santri tidak hanya mendapatkan pendidikan secara akademis saja, melainkan kegiatan-kegiatan diluar kelas lebih banyak didapatkan. Bagian Pengasuhan santri bertanggung jawab secara penuh dan mengawal berbagai macam aktivitas ekstrakurikuler, di antaranya: keorganisasian, kepramukaan, bahasa, disiplin, olahraga, ketrampilan, kesenian, akhlak, ibadah, dll. Berbagai aktivitas ini, dengan beberapa modifikasi dan inovasi, juga mengacu kepada aktivitas yang diselenggarakan oleh Pengasuhan Santri di PMDG.