PMDG Putri Kampus 1 terletak di tanah wakaf yang diwakafkan oleh H. Anwar Shodiq yang terletak lebih kurang 100 km dari PMDG Ponorogo atau 32 km sebelah barat kota Ngawi, tepatnya di desa Sambirejo, Kec. Mantingan, Kab. Ngawi, seluas 190.4819 Ha. Penandatanganan Akte Penyerahan Tanah tersebut dilakukan di hadapan Bapak Kepala Desa Gontor pada tanggal 09 Desember 1960 M. Adapun ikrar lisan perwakafan atas tanah-tanah tersebut, telah dinyatakan jauh sebelum tanggal 09 Desember 1960 M, yakni setelah selesainya perayaan Peringatan Empat Windu Pondok Modern Gontor yang diselenggarakan pada tanggal 12-18 Oktober 1958 M. Alasan beliau selaku wakif tanah Pondok Modern Gontor untuk menghibahkan tanahnya, dikarenakan dukungan beliau terhadap perjuangan dan keikhlasan para pendiri Pondok dalam menyatukan 4 sintesa. Tanah ini yang nantinya akan diorientasikan pada pembentukan sosok wanita muslimah, shalihah, dan wanita serba teladan sesuai dengan ide, nilai dan sistem PMDG.
Kisah awal dari terealisasikannya wasiat Trimurti Pendiri Pondok Modern dan tuntutan masyarakat, keberhasilan PMDG sudah terasa sejak tahun 50-an. Sehingga, memunculkan tuntutan masyarakat untuk mendirikan Kampus Putri terlebih tokoh masyarakat yang hanya mempunyai anak perempuan. Tidak hanya itu, tokoh organisai yang mengkader alumni putra kian menghendaki alumni putri, dan beberapa tokoh luar negeripun menghendaki berdirinya Pondok Putri. Wacana permintaan tersebut dijawab oleh Trimurti, dengan syarat Pondok Putri harus didirikan dengan jarak kurang lebih 100 Km dari Pondok Putra. Usulan tersebut secara resmi dicetuskan pada Musyawarah Besar (MUBES) IKPM V di PMDG pada tanggal 16-17 Rabiul Tsani 1409 H/26-27 November 1988 M. Pendirian pesantren ini juga didukung penuh oleh para peserta silaturrahim Kyai Alumni PMDG dalam sidangnya pada bulan Muharram 1410 H. Sehingga, berdasarkan amanat TRIMURTI PMDG dan keputusan Sidang Badan Wakaf PMDG dalam sidangnya yang ke-25 pada tanggal 7-8 Rabiul Awwal 1411, Maka dengan bertawakkal kepada Allah SWT, Pimpinan PMDG kala itu, membuka pesantren putri mulai tahun ajaran 1410-1411 di atas tanah seluas 1,5 ha.
Sebagai persiapan pembukaan pesantren putri tersebut diadakanlah beberapa kegiatan, antara lain: pembangunan gedung dan sarana yang diperlukan, dimulai tanggal 26 September 1988, penyelenggaraan pesantren kilat bekerja sama dengan Pusat Latihan Manajemen dan Pengembangan Masyarakat (PLMPM) bagi para siswa SLTP/SLTA, tanggal 24-31 Desember 1989, penetapan Direktur Kulliyatul Mu’allimat Al-Islamiyah (KMI), para pendidik dan pengajarnya, pengadaan Pesantren Ramadan Khusus Putri pada tahun 1410, dan terakhir adalah pembukaan pendaftaran santri baru pada bulan Syawal 1410.
Pada tanggal 31 Mei 1990 M/6 Dzulqa’dah 1410 H, Pesantren Putri PMDG resmi dibuka oleh Menteri Agama Republik Indonesia, H. Munawir Syadzali, M.A. Dalam acara peresmian tersebut turut hadir Duta Besar Republik Arab Mesir, Atase Kebudayaan Mesir, Direktur LIPIA Jakarta, para undangan dari jajaran Departemen Agama RI, pejabat pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat dan keluarga besar PMDG.
Tepat tanggal 1-20 Syawwal 1410, pendaftaran santriwati baru gelombang pertama mulai dibuka. Pada awal berdirinya, Pesantren Putri PMDG menerima santriwati sebanyak 298 siswi dari 308 pedaftar, dan melibatkan 23 tenaga pengajar yang berfungsi sekaligus sebagai pengasuh dan pembimbing di dalam asrama pondok. Dalam perkembangan selanjutnya Pondok Pesantren Putri membutuhkan tambahan bangunan untuk asrama dan kelas sehingga mampu menerima jumlah santriwati yang lebih banyak pada tahun-tahun berikutnya.
Pada awal berdirinya, PMDG Putri Kampus 1 dipimpin oleh Al-Ustadz H. Sutadji Tajuddin, M.A. selaku Direktur Kulliyatu-l-Mu’allimat dan Pengasuh pertama. Hal tersebut berjalan selama 2 tahun, hingga datangnya Al-Ustadz Dr. H. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, M.A dari Pakistan pada tahun 1992 untuk mendampingi Al-Ustadz Sutadji dengan mengemban amanah sebagai Pengasuh selama 22 tahun (1992-2014 M). Setelah wafatnya Al-Ustadz H. Sutadji Tajuddin, M.A pada tahun 2010 yang telah memimpin Gontor Putri selama 21 tahun (1990 – 2010 M), maka amanahnya sebagai Wakil Direktur KMI, diestafetkan kepada al- Ustadz H. Ahmad Suharto, M.Pd.I pada tahun 2011 s/d 2014 (3,5 tahun).
Pada tahun 2014, Al-Ustadz Dr. H. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, M.A. mengemban tugas di Universitas Darussalam Gontor, Siman. Sehingga, amanah tersebut kembali diestafetkan kepada Al-Ustadz H. Ahmad Suharto, M.Pd.I. sebagai Wakil Pengasuh yang didampingi oleh Al-Ustadz Dr. H. Fairuz Subakir Ahmad, M.A. sebagai Wakil Direktur KMI. Lalu pada pertengahan tahun 2021, estafet dilanjutkan kepada Al-Ustadz Mujib Abdurrahman, Lc., M.Ag. selaku Wakil Pengasuh dan Al-Ustadz H. Arif Irfanuddin, Lc. selaku Wakil Direktur KMI.
Seluruh kebijaksanaan di PMDG Putri mengacu kepada kebijaksanaan di PMDG secara penuh. Dengan tetap memperhatikan aspek-aspek kewanitaan dalam pola pendidikan dan pengajarannya serta tidak berarti menutup kemungkinan terwujudnya kreatifitas dan inovasi yang muncul dari segala aspek mulai pendidikan, budaya, dan ekonomi, terutama berkaitan dengan hal-hal yang bersifat teknis-praktis, bukan prinsip. Guna mencetak generasi muslimah yang ideal dan sitti-l-kull sehingga dapat berkiprah dalam masyarakat sesuai dengan peran dan fungsinya. PMDG Putri Kampus 1 tetap eksis dan modern dengan segala sistem, nilai-nilai dan cara berfikirnya yang sistematis. Sehingga, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pondok pun semakin meningkat. maka didirikanlah beberapa pondok cabang putri lainnya. Dengan segala perkembangan dan kemajuan di masing-masing kampusnya
Kulliyatul Mu’allimat Al-Islamiyyah (KMI)
Sistem pendidikan di KMI PMDG Putri sepenuhnya mengacu kepada sistem pendidikan KMI PMDG; baik dalam jenjang pendidikan maupun kurikulumnya, demikian pula berbagai aktivitas dan program-programnya.
Pengasuhan Santriwati
Di luar kelas santriwati mendapat bimbingan, pengajaran, dan pengembangan diri secara intensif oleh Pengasuhan Santriwati yang bertanggungjawab menangani berbagai aktivitas ekstrakurikuler yang meliputi keorganisasian, kepramukaan, bahasa, disiplin, olahraga, ketrampilan, kesenian, akhlak, ibadah, nisaiyat, dan berbagai aktifitas keputrian lainnya. Bagian ini ditangani oleh seorang Wakil Pengasuh, yaitu Al-Ustadz Mujib Abdurrahman, Lc., M.Ag. dibantu oleh beberapa staf yang terdiri dari guru-guru KMI.
Dalam melaksanakan kegiatannya lembaga ini bekerjasama dengan lembaga-lembaga lain. Lembaga ini membawahi seluruh organisasi santriyah yang ada, yang merupakan ujung tombak pengelolaan seluruh kegiatan ekstrakurikuler. Serta berfungsi sebagai lembaga bimbingan dan penyuluhan.