KAMPUS 2 “…Jangan hanya sekedar mengatakan optimis, tapi harus tahu bagaimana menjadi Optimis! Optimis itu caranya dengan menciptakan cita-cita dan harapan, tanpa itu kata Optimis hanya Omong Kosong!!…”, tegas H. Muhammad Hudaya, Lc. M. Ag disela pidatonya pada upacara Pembukaan Tahun Ajaran Baru 1438 H.
Usai melewati liburan panjang, Pondok Modern Darussalam Gontor kembali memulai langkah untuk menapaki Tahun Ajaran Baru untuk santri-santrinya pada Semester Pertama ini. Tak ketinggalan dengan Gontor Kampus 2 yang letaknya tidak jauh dari Kampus Pusat. Pembukaan Tahun Ajaran Baru 1438H dilaksanakan pada hari Rabu (5/07) di tengah Lapangan Sintesa Gontor Kampus 2.
Acara dimulai pada pukul setengah tujuh pagi dan dihadiri oleh seluruh santri Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2 serta para Asatidz. Begitu pentingnya acara ini hingga seluruh elemen santri dan Asatidz, Haram hukumnya melewatkan acara ini tanpa alasan yang jelas. Ini dimaksudkan agar semua warga Gontor Kampus 2 dapat mengetahui semua Program yang akan dicanangkan oleh Bapak Wakil Pengasuh untuk satu tahun kedepan.
Sebagai tindak lanjut, diadakan pembacaan Absen Disiplin untuk para santri Darussalam. Tidak ada toleransi bagi para pelanggar disiplin atau yang dengan sengaja mangkir dari acara ini. Untuk itu, tiada tanda pada kertas absen selain tanda centang dan tanda silang. Dan bagi pelanggar akan dikenakan sanksi disiplin berupa pencerotan namanya dari daftar santri Gontor. Terkecuali yang memiliki alasan kuat dan syar’i .
Pada Tahun Ajaran 1438/1439, jumlah santri kelas satu hingga kelas enam mencapai 1044. Namun belum termasuk santri baru kelas satu dan satu intensive, karena kelulusan baru diumumkan pada 15 Syawwal nanti. Dengan rincian 132 santri kelas dua, 159 santri kelas tiga, 85 santri kelas tiga intensive, 149 kelas empat, 292 santri kelas lima dan 205 santri kelas enam, serta sisanya santri kelas satu yang belum berkesempatan naik kekelas dua.
Selain itu Gontor Kampus 2 juga mendapatkan tambahan guru pengajar baru yang berjumlah 63 orang. Jumlah itu melengkapi Guru pengajar lama menjadi 178 orang guru.
Gontor maju karena faktor disiplin tinggi yang diterapkannya. Seluruh santri dan Asatidz dididik untuk selalu on time dalam setiap acara. Selain itu mereka pun dididik untuk belajar mendidik. Asatidz mendidik santri-santrinya. Begitulah Gontor mendidik para santrinya.
“…tidak semua pemimpin bisa mendidik. Tapi seorang Pendidik, In syaa Allah bisa memimpin. Gontor menyiapkan kita menjadi pemimpin yang pendidik bukan hanya sekedar Pemimpin Pelaksana…” terang Bapak Wakil Pengasuh Pondok Gontor Kampus 2, H. M. Hudaya, Lc. M. Ag. EMHA DIT