DARUSSALAM – Setelah berakhirnya seluruh kegiatan ekstrakurikuler para santri dan mendekati masa ujian semester kedua, Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) mengadakan belajar malam keliling di sekitar lingkungan pondok untuk para santrinya.
Belajar malam keliling ini bertujuan untuk mengintensifkan pengawasan belajar serta meningkatkan kualitas belajar mereka, agar mereka lebih fokus kembali dalam menghadapi ujian. Untuk menyukseskan kegiatan tersebut, diadakanlah pembukaan belajar malam keliling untuk para guru pada hari Sabtu (08/02) malam, yang bertempat di depan Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM).
Pembukaan belajar malam keliling ini dimulai pada pukul 20.20 WIB yang dihadiri oleh Pimpinan PMDG, Direktur Kuliyatu-l-Mualimin Al-Islamiyah (KMI), serta seluruh dewan guru KMI. Acara tersebut dibuka oleh Al-Ustadz H. Masyhudi Subari, M.A. kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Bapak Pimpinan PMDG Prof. Dr. K.H. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A..
Beliau menyampaikan dalam sambutannya bahwa pengawasan guru terhadap belajar para santri memainkan peran penting dalam kesuksesan mereka menghadapi ujian. “Faedah belajar malam keliling ini adalah: agar apa-apa yang kurang dipahami para santri ketika belajar di kelas dapat ditanyakan ketika belajar malam keliling.” Ujar beliau dalam sambutannya.
Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Bapak Direktur KMI Al-Ustadz H. Masyhudi Subari, M.A.. Beliau menekankan bahwa kegiatan guru pada malam hari hanya ada 3K; kuliah (bagi yang masih memiliki kuliah, kerja (apabila ada tanggungan pada sektor bagiannya), dan selain kedua kesibukan itu diwajibkan untuk keliling (menghadiri belajar malam).
“Yang masih kuliah tidak ada alasan untuk meninggalkan perkuliahan, dan begitu pun sebaliknya. 3 hal ini harus seimbang. Maka pada malam hari selama masa ujian lisan ini guru-guru harus menyebar kepada anak-anak.” jelas beliau dalam pidatonya.
Beliau juga turut mengingatkan agar para guru turut aktif berkeliling membimbing para santri. Adapun bagi yang masih memiliki perkuliahan dihimbau untuk dapat menyegerakan diri bergabung dengan para santri dan mengawasi belajar mereka setelah usai dari ruang kuliah.
Kemudian acara berlanjut kepada pembacaan doa yang disampaikan oleh Drs. K.H. Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed dan ditutup oleh Al-Ustadz Masyhudi Subari.
Untuk meningkatkan pengawasan serta kualitas belajar para santri, selama berjalannya belajar malam keliling ini disediakanlah pojok-pojok materi (zawaya mawad) yang dibagi menjadi beberapa divisi; yaitu Kauniyah (pelajaran umum), Islamiyah (pelajaran keislaman), Lughowiyah (pelajaran bahasa) dan Tahfidz (pelajaran hafalan). Di sana, mereka akan langsung bertemu dengan para guru-guru yang memang ahli di bidangnya.
Para santri dalam mengikuti belajar malam keliling ini diperbolehkan untuk belajar di sekitar kawasan pondok dengan batas-batas yang ditentukan; yaitu gedung “Abadi” di wilayah barat selatan, menara Masjid Jami’ di wilayah barat utara, gerbang gedung Indonesia 1 di wilayah utara, gerbang gedung Asia pada wilayah timur, serta gerbang gedung satelit pada wilayah selatan. Pembatasan ini dimaksudkan untuk mempermudah para guru dalam pengawasan, serta mencegah para santri dari potensi berbuat pelanggaran.Dinulcahya