Date:

Share:

DEMA UNIDA Kampus 5 Kandangan Gelar Seminar Bertajuk “Tantangan Generasi Milenial”

Related Articles

KANDANGAN, KEDIRI – Peduli akan tantangan generasi milenial di masa mendatang, Dewan Mahasiswa (DEMA) Universitas Darussalam (UNIDA) Kampus 5, Kandangan, menggelar seminar bertajuk “Tantangan Generasi Milenial (Dari Pemikiran Hingga Gerakan)”, Selasa (12/3) siang, di Gedung Auditorium Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Putri Kampus 5, Kandangan, Kediri. Pada seminar ini hadir Wakil Rektor 1 UNIDA, Al-Ustadz Dr. H. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A.Ed., M.Phil., Ph.D menjadi pembicara kunci.

Kesyukuran keluarga besar UNIDA Kampus 5 kepada Allah SWT tidak pernah berhenti. Pasalnya, pada periode ini, DEMA Kampus Kandangan berkesempatan untuk mengundang beberapa cendekiawan Muslim Indonesia, diantaranya Dr. Henry Shalahuddin — Direktur INSISTS (Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization) beserta istri, Elizabeth Diana Dewi, B.H.Sc., M.I.R. — Pejabat Dinas Luar Negeri di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, pada 28 Desember 2018. Kemudian, disusul dengan kehadiran Dr. Syamsuddin Arif — Direktur INSISTS, pada 5 Januari 2019. Selanjutnya, kali ini kampus kedatangan Al-Ustadz Dr. H. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A.Ed., M.Phil., Ph.D — yang merupakan Wakil Rektor 1 UNIDA, Direktur Program Pascasarjana UNIDA, Ketua Program Kaderisasi Ulama (PKU) UNIDA, Direktur INSISTS, Ketua Pimpinan Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), dan Pimpinan Redaksi Jurnal Islamia.

“Ustadz Hamid Mengisi Seminar Tentang Tantangan Generasi Milineal di Gdung Auditorium PMDG Putri Kampus 5, Selasa (12/3)”

“Problem yang dihadapi oleh generasi milenial sebenarnya sama dengan generasi-generasi sebelumnya. Masalahnya terletak pada generasi yang menghadapi, dan masalah yang dihadapi oleh generasi ini adalah masalah diri sendiri (individual problem)”, ujar Ustadz Hamid, begitulah beliau akrab disapa oleh mahasiswa dan guru lainnya, sebagai muqaddimah pemaparan beliau pada seminar kali ini.

Seminar yang diadakan oleh DEMA Kampus Kandangan ini diikuti oleh seluruh mahasiswi UNIDA Kampus 5 dan beberapa perwakilan mahasiswi dari Perguruan Tinggi sekitar daerah Pare, seperti Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pare, Egypt Boarding School Pare, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri, dan Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Faqih Asy’ari (STISFA) Pare, yang juga dihadiri oleh Dekan Fakultas Ushuluddin UNIDA, Al-Ustadz H. Syamsul Hadi Untung, M.A., M.L.S., Kaprodi Studi Agama-Agama (SAA) UNIDA, Al-Ustadz Asep Awaluddin, M.A., dan banyak lagi lainnya dari Dosen Fungsionaris Fakultas Ushuluddin UNIDA.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ushuluddin, Al-Ustadz Syamsul Hadi Untung, M.A., M.L.S., turut berantusias dalam penyelenggaraan seminar ini. “Alhamdulillah, setelah satu setengah bulan, kita bisa menghadirkan Bapak Wakil Rektor 1 di UNIDA Kampus 5, Kandangan. Ini adalah kesempatan yang sangat berharga”, ujar Ustadz Syamsul. Selanjutnya, Bapak Wakil Pengasuh PMDG Putri Kampus 5, Al-Ustadz Drs. H. Hamim Syuhada’, M.Ud., juga turut berterima kasih kepada Ustadz Hamid, seluruh dosen, dan panitia acara yang sudah berjuang untuk mengadakan acara ini.   

Seminar yang bertajuk tentang ‘Generasi Milenial’ ini memang menjadi trending topic dalam wacana intelektual. Pasalnya, generasi yang hidup di dunia nyata dan dunia maya ini, hidup dalam segala kemudahan yang ada, dan tak jarang dari mereka yang terlena dan terlalu sibuk dengan dunia mayanya. Sehingga mereka melupakan nilai moral, nilai kemanusiaan, dan bahkan naluri manusia itu sendiri. Maka, perlu dikaji langkah-langkah yang harus dilakukan oleh generasi milenial ini dalam kontribusinya kepada Agama, Nusa dan Bangsa.

“Banyak tantangan-tantangan yang harus dihadapi oleh generasi ini, diantaranya tantangan ekonomi bangsa, tantangan sosial budaya, tantangan pendidikan, tantangan perguruan tinggi, dan tantangan pemikiran dan ideologi. Tantangan terberatnya terletak pada tantangan pemikiran dan ideologi. Banyak paham yang melenceng dari Agama, dan sudah menjadi suatu gerakan massal, seperti praktek LGBT. Maka, dibutuhkan mahasiswa-mahasiswi milenial yang sholeh, adil dan bijak.”, tegas Ustadz Hamid.

Dengan adanya acara ini, diharapkan dapat membangkitkan semangat mahasiswi untuk terus berkarya dan berjuang di jalan Allah SWT, karena orang yang mampu menyelesaikan masalah generasi milenial dan menyebarkan virus kebaikan kepadanya, tak lain dan tak bukan, adalah generasi milenial itu sendiri. Amiin. (Sek. DEMA Kampus 5)

Popular Articles