GONTOR–Pondok Modern Darussalam Gontor tidak pernah menutup mata terhadap segala problematika Pendidikan Nasional yang terjadi dewasa ini. Perubahan kurikulum atau sistem pendidikan di negeri ini seringkali terjadi, hingga guru-guru dan para siswa harus dibingungkan dengan buku-buku pegangan belajar dan mengajar yang ikut berubah-ubah. Belum lagi, adanya permasalahan terkait kompetensi guru yang masih sering dipertanyakan, dan juga sistem ujian yang terus mengundang polemik. Hal ini ditambah dengan makin rendahnya moral anak-anak didik sampai lenyapnya sopan santun dan rasa hormat terhadap guru.
Oleh karena itu, pada momentum Peringatan 90 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor ini diadakanlah acara “Silaturahim dan Seminar Nasional Pimpinan Pesantren Alumni Gontor dan Kepala Lembaga Pendidikan Non-Pesantren Alumni Gontor”. Acara digelar hari ini, Kamis (1/9), bertempat di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM).
Di hadapan seluruh Pimpinan Pesantren dan Kepala Lembaga Pendidikan yang hadir dari berbagai pelosok Nusantara, K.H. Hasyim Muzadi memberikan Kuliah Umum tentang Pendidikan Pesantren dan Sistem Kulliyatu-l-Mu‘allimin Al-Islamiyah (KMI) di Indonesia. Ia menjelaskan bagaimana pesantren mendidik anak-anak hingga berhasil, tidak hanya secara akademis, tapi juga secara mental dan spiritual, hingga tumbuh menjadi generasi yang berilmu dan berakhlak mulia. Beliau juga menjelaskan keunggulan sistem KMI yang dipegang teguh Pondok Modern Darussalam Gontor sejak dahulu kala hingga kini.
Acara seminar berskala nasional ini memiliki tujuan utama memperkenalkan secara detail sistem mu‘allimin yang diterapkan Gontor. Harapannya, sistem pendidikan yang telah terbukti kesuksesannya ini bisa diaplikasikan secara nasional, terutama oleh pesantren-pesantren yang dikelola para alumni Pondok Modern Darussalam Gontor. Lebih dari itu, Gontor berharap sistem ini juga bisa dikembangkan lembaga-lembaga pendidikan selain pesantren alumni. Dengan demikian, problematika Pendidikan Nasional di Indonesia ini bisa segera diatasi dengan tuntas dan bisa melahirkan generasi tumpuan bangsa yang berkualitas. shah wa