Tebuireng–Selasa (5/9), KH. Hasan Abdullah Sahal selaku Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) mengisi acara Diklat Pondok Pesantren (PP) Tebuireng yang bertempat di daerah Jombang, setelah sebelumnya menghadiri acara walimah di Jakarta. Acara Diklat ini adalah yang keempat kalinya diselenggarakan oleh PP. Tebuireng bagi para mahasiswa dan mahasiswinya yang duduk di semester 7 bangku perkuliahan dan berlangsung selama 30 hari pada bulan september, dengan harapan dapat memantapkan ilmu yang sudah didapat selama menjadi santri dan memberikan pembekalan ilmu tambahan kepada para mahasiswa dan mahasiswinya agar dapat memberikan dampak positif di kehidupan bermasyarakat kelak.
Setibanya di pondok, kiai Hasan disambut dengan ramahnya oleh keluarga dan asatidz yang mewakili Ir. KH. Solahuddin Wahid selaku Pimpinan PP. Tebuireng yang sedang menunaikan haji di tanah suci. Setelah sedikit berbincang-bincang, kiai Hasan langsung berangkat menuju lokasi tempat diselenggarakannya acara diktat ini.
Tepat pukul 09.30 acara dimulai, kiai Hasan dengan semangatnya menyampaikan pidato dihadapan para mahasiswa dan mahasiswi yang haus akan tausyiah ilmu para kiai dan ulama. Pada kesempatan itu, kiai Hasan berkata, “Kita ini punya jati diri, rasa tanggung jawab. Kita ini terhormat, jangan sampai kita merusak kehormatan kita sendiri, banyak orang yang tidak terhormat, tapi dihormati, banyak orang yang tidak dihormati, tapi terhormat, kamu pilih yang mana, menjadi orang yang dihormati atau terhormat?. Yang paling dibenci orang kafir adalah pesantren, kenapa? Karena di pesantren narkoba tidak laku, yang haram yang najis, judi, zina, maksiat semuanya tidak laku, sementara yang dijual sekarang adalah maksiat. Maka kita sebagai orang pesantren, guru agama jika tidak mengatakan yang benar itu benar dan salah itu salah, maka kitalah yang pertama kali akan masuk ke neraka.”
Acara diakhiri dengan sesi perfotoan bersama 25 mahasiswa dan 10 mahasiswi peserta diktat, lalu dilanjutkan dengan ramah tamah. Selepas itu, dengan segera kiai Hasan berangkat menuju gontor untuk kembali beraktivitas di pondok. rosikh