Seorang guru pada hakikatnya tidak dapat memberikan pemahaman kepada murid-muridnya, akan tetapi Allah lah yang memberikan pemahaman kepada muridnya itu.
Seorang guru hanyalah sebagai wasilah/fasilitator/transformator antara Rabbul ‘Alamin dan hamba-Nya.
Maka seorang guru harus berusaha dengan semaksimal mungkin, biarlah Allah yang akan menilai dan memberikan hasil terhadap muridnya itu.
Musibah yang dihadapi seseorang merupakan peringatan atas dirinya, agar ia bertaubat dan memohon ampun kepada Allah, karena sebagian dari musibah yang ia hadapi merupakan hasil dari perbuatannya sendiri.
Kalau seorang murid/talamidz tidak paham pada pelajaran, maka seorang guru harus bekerja keras dan jangan sampai putus asa, inilah seorang guru sejati, dan yang paling terpenting adalah agar seorang mu’alim atau guru selalu berdo’a kepada Allah agar para murid-muridnya dapat memahami pelajaran-pelajaran yang diberikan kepadanya.
Sabtu, 2 Jumada Tsaniyah 1431