GONTOR — Hari-hari terakhir Mahrojan Al-Qur’an (MAQ) berlangsung dengan penuh ketegangan. Pasalnya, hampir seluruh cabang perlombaan telah memasuki babak final. Pada Kamis (29/05), panitia menyelenggarakan babak final lomba Hifdzul Qur’an yang bertempat di Aula Afternoon Lesson Activity Council (ALAC). Dari total 18 kontingen yang ikut serta, hanya tiga kontingen yang berhasil menembus babak final, salah satunya adalah Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Kampus Pusat yang sekaligus menjadi tuan rumah perhelatan nasional ini.
Untuk memudahkan proses penyeleksian, panitia membagi peserta dalam dua kloter; kloter pertama berisi 10 peserta dan kloter kedua berisi 8 peserta. Penyeleksian menuju babak final dilaksanakan pada Selasa (27/05), dengan pembagian waktu—kloter pertama pada pagi hari dan kloter kedua pada sore hari.

Ketegangan semakin memuncak pada Rabu (28/05) saat technical meeting digelar. Panitia resmi mengumumkan tiga finalis yang berhasil melaju ke babak akhir, yakni:
- Ahmad Fawwaz (PMDG Kampus Pusat)
- Sulthan Rifa’i (Pondok Pesantren Al-Ikhlas Taliwang)
- Harun Arrasyid (Pondok Pesantren Daru Hasbi)
Suasana menjadi hening dan khusyuk ketika Ahmad Fawwaz melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an di hadapan juri. Penampilannya menggugah perhatian hadirin—hanya satu soal yang tidak berhasil dijawab dari seluruh pertanyaan yang diajukan dewan juri, sebuah prestasi yang membuat decak kagum seluruh peserta dan penonton.
Rencananya, pemenang lomba Hifdzul Qur’an akan diumumkan pada penutupan Olimpiade Kader Ulama Intelek (OKUI) dan MAQ pada Sabtu, 31 Mei 2025 mendatang.
Sementara itu, di luar Gedung ALAC, suasana di Lapangan Rabithah tak kalah hidup. Tempat ini menjadi ajang berkumpulnya para kontingen dari berbagai pondok pesantren, saling berbagi cerita dan pengalaman perjuangan dalam menghafal Al-Qur’an. Seorang peserta bahkan membagikan kisahnya yang rela berpantang makanan berminyak demi menjaga suara dan performa terbaik saat perlombaan. Di tengah kompetisi yang sengit, semangat inklusivitas dan saling menghormati tetap terjaga dengan kuat di antara para peserta.

Pihak panitia menyampaikan bahwa seluruh perlombaan hari ini berjalan lancar, meskipun sempat terjadi penyesuaian jadwal karena beberapa kendala teknis yang berhasil diatasi.
Dengan semangat kompetisi yang sehat dan ukhuwah yang terus terpelihara, MAQ tahun ini kembali menegaskan bahwa pemimpin masa depan adalah mereka yang berjiwa Qur’ani dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
(Berita : Faza, Haqi, Daniel, Foto : Tim Dokumentasi Peringatan 100 Tahun Gontor, Reviewer : Winka, Alif, Ghazi)
Related Articles :
Gontor Gelar Mahrojan Al-Qur’an Nasional: Ajang Unjuk Kebolehan Qari Muda