GONTOR — Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) menjadi tuan rumah perhelatan berskala nasional Mahrojan Al-Qur’an (MAQ) yang diselenggarakan pada Senin (26/5) hingga Sabtu (31/5). Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Peringatan 100 Tahun PMDG, dan menjadi ajang unjuk kebolehan para qari muda dari berbagai pondok pesantren di Indonesia dalam melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan tartil dan penghayatan mendalam.
Setelah melalui beberapa hari perlombaan, babak final MAQ cabang Murottalah digelar pada Rabu (29/5) bertempat di Gedung Pertemuan Afganistan. Final ini diikuti oleh lima kontingen: PMDG Kampus Pusat, PMDG Kampus 4, Pondok Pesantren Daru Hasbi, Pondok Pesantren Al-Ikhlas, dan Pondok Pesantren Darunnajah. Kegiatan dimulai pukul 07.30 WIB hingga 09.15 WIB.

Perlombaan Murottalah dibagi ke dalam dua kategori, yakni Murottalah Shighar (tingkat dasar) dan Murottalah Kibar (tingkat lanjut). Aspek penilaian utama meliputi makharijul huruf, tajwid, kefasihan pengucapan, dan keindahan nada lagu. Setiap kontingen mengirimkan dua peserta, masing-masing diberikan waktu 10 menit untuk tampil di hadapan dewan juri.
MAQ menjadi ajang yang mempertemukan talenta-talenta qari terbaik dari seluruh penjuru negeri. Di sini, para peserta tidak hanya diuji kemampuan teknis, namun juga digembleng mental juara, serta dibentuk karakter dan akhlaknya. Harapannya, ajang ini dapat melahirkan generasi Mundzirul Qoum wa Munqidzul Ummah — penunjuk jalan bangsa dan pembina umat

Suasana acara berlangsung khusyuk dan tertib. Para hadirin yang memenuhi Gedung Afganistan menyimak lantunan ayat dengan penuh kekhidmatan. Tak sedikit santri serta pengunjung dari luar kota yang turut hadir secara langsung untuk menyaksikan keindahan bacaan para peserta.
Rangkaian MAQ direncanakan berlangsung selama satu minggu, dengan agenda tambahan seperti kunjungan studi ke Universitas Darussalam (UNIDA) dan seminar mushaf yang akan digelar pada Jumat (30/5) di Aula Gedung Rabithah. Seluruh rangkaian acara ini menjadi simbol bahwa Gontor tak hanya mencetak pemimpin yang berilmu, tetapi juga pemimpin global yang cerdas dengan Al-Qur’an sebagai dasar hidupnya.
(Berita : Faza, Foto : Tim Dokumentasi Peringatan 100 Tahun Gontor, Reviewe : Winka, Alif, Ghazi)
Related Articles :