Kaliurang–Senin (06/01), Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia (DDII) kembali menggelar acara Simposium Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia. Acara yang bertajuk Simposium Nasional Tiga Pilar Dakwah (Masjid, Pesantren dan Kampus) ini diselenggarakan di Auditorium Prof. K.H. Abdul Kahar Mudzakir di Universitas Islam Indonesia, Kaliurang, Yogyakarta. Dengan tema “Optimalisasi Tiga Pilar Dakwah Guna Memperkokoh NKRI Menuju Indonesia Maju Yang Diridhoi oleh Allah SWT.”
Pada acara Simposium ini hadir diantaranya Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan, Al-Ustadz Muhammad Jazir ASP serta dihadiri oleh para perwakilan dari beberapa Pondok di Indonesia.
Dalam simposium ini, Drs. Hafidz Solihin, M.M. menyampaikan peranan tiga pilar dakwah Islam, “Masjid merupakan pusat pembinaan umat, Pesantren adalah tempat kaderisasi ulama yang yatafaqqohu fii-d-din, dan kampus adalah pusat kaderisasi pemimpin-pemimpin umat”.
“Sebesar keterpanggilan Kiai dalam menjalankan pesantren begitulah kualitas pondoknya. Kiai yang tidak anti penjajahan dan menggadaikan pondoknya berarti batal imannya.” Tutur kiai Hasan saat menyampaikan pidatonya.
Beliau juga menyampaikan bahwa adanya kemauan untuk mendirikan pondok berawal dari keterpanggilan yang kuat, dan keterpanggilan yang kuat berasal dari nurani yang mana merupakan buah dari hidayah dari Allah SWT yang dibarengi dengan kerja keras. Ghazna