Date:

Share:

Manasik Haji—Hingga Titik ‘Malakah’

Related Articles

Suasana manasik haji

Gontor Putri Kampus 2—Terik mentari menyambut pagi hari segenap santriwati PMDG Putri Kampus 2. Karena sering kali diguyur hujan, pagi itu adalah pagi yang cerah nan berhawa sejuk. Sebuah hal yang amat perlu disyukuri. Terlebih bagi santriwati kelas 1 KMI, karena pagi tersebut adalah kesempatan bagi mereka untuk melaksanakan manasik haji.

Manasik haji sudah merupakan rutinitas tahunan Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 2. Sengaja diadakan setiap tahunnya agar apa yang mereka pelajari bukan hanya sebuah teori dalam kelas, namun sebuah materi yang mereka kuasai hingga tingkat ‘malakah’.

Segala rupa persiapan dipersiapkan dengan baik oleh panitia agar mereka benar-benar merasakan seakan jama’ah haji yang sedang berhaji di tanah suci. Mulai dari berpakaian putih, menggunakan mukenah, slayer, kartu pengenal, serta yang terbaru adalah buku panduan do’a haji.

Meskipun dibekali  buku do’a haji, jauh hari sebelum praktek mereka sudah diwajibkan untuk menghafal do’a haji yang akan mereka lafadzkan saat manasik haji tersebut. Panitia juga telah mengadakan sosialisasi haji dengan menonton video tata cara haji yang bertempat di Aula Saudi, Rabu (12/3).

Supaya dapat terkontrol dengan baik, manasik haji dilakukan per kelas. Yang terjadwal dua kelas per hari mulai dari Sabtu (15/2) hingga hari Rabu (19/2). Pemandu manasik merupakan panitia yang sudah berpengalaman, diantaranya adalah Al-Ustadzah Jannita Nanda, Al-Ustadzah Manazil Putriana, Al-Ustadzah Charity Dinda Aghnia, Al-Ustadzah Nurfadhila Eka, Al-Ustadzah Na’imatus Salwa, dan Al-Ustadzah Siti Aniyatul Makiyyah. Tak hanya panitia, guru pengajar materi Fiqh pada kelas tersebut pun turut serta dalam praktek manasik haji kali ini.

Praktek ini bertempat di beberapa titik di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 2, yaitu area depan yang mencakup sekitar masjid, jalan sekitar penerimaan tamu, serta jalan di bagian belakang gedung Beirut. Replika ka’bah, maqam Ibrahim, hijr Ismail, jumrah, hingga berbagai banner peraga telah melengkapi titik-titik tersebut sehingga santriwati memiliki gambaran akan haji sebenarnya.

Setelah melakukan simulasi haji, peserta manasik dikumpulkan di depan Gedung Beirut untuk me’review’ apa yang telah mereka dapat. Mereka juga dipersilahkan untuk bertanya seputar haji dan umrah agar lebih faham.

Beginilah pondok mendidik santriwatinya agar terus berkembang. Karena apa yang mereka lihat, dengar dan rasakan adalah pendidikan. [KAR]

Previous article
Next article

Popular Articles