Date:

Share:

Mengenal Budaya Lewat Aneka Ria Nusantara

Related Articles

Aneka Ria Nusantara merupakan salah satu rentetan acara Khutbatu-l-‘Arsy yang diselenggarakan di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM). Dalam acara ini para santri menampilkan sejumlah kesenian dari berbagai daerah di Indonesia. Acara ini dilaksanakan pada hari Kamis (23/7) lalu.

Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya daerah khususnya dalam kesenian kepada santri, serta sangat bermanfaat bagi santri, selain memperluas wawasan tentang budaya yang ada di Indonesia, santri dapat belajar keragaman dalam berbangsa dan bisa lebih menjiwai semboyan “Bhineka tunggal ika”. Adapun acara-acara yang ditampilkan oleh beberapa Konsulat di Aneka Ria Nusantara tahun ini antara lain:

  1. Tari Zapin (Konsulat Riau)

Pada tahun ini Konsulat Riau menampilkan tari zapin yang mana kata “zapin” berasal dari Bahasa Arab berarti pergerakan kaki cepat mengikuti rentak pukulan. Tarian tradisioanl ini bersifat edukatif juga menghibur, sebelumnya tari zapin hanya dilakukan oleh laki-laki, namun kini sudah bisa dilakukan oleh perempuan, atau campuran.

 

  1. Tari Dayak (Konsulat Kalimantan)

Tari tradisional yang ditampilkan oleh Konsulat Kalimantan ini berasal dari suku dayak yang menampilkan tentang kebudayaan hutan, flora dan fauna serta berkisah tentang perang untuk mempertahankan suku dayak.

 

  1. Tari Tor-Tor (Konsulat Sumatra Utara)

Tor-tor adalah tarian yang seremonial disajikan dengan musik gondang. Secara fisik Tor-tor merupakan tarian, namun makna yang lebih dari gerakan-gerakannya yang disajikan terjadi interaksi antara partisipan upacara.

 

  1. Tari Topeng (Konsulat Cirebon)

Tarian ini dipentaskan oleh satu orang penari atau lebih dengan menggunakan topeng yang berbeda karakter, dan penari tersebut  dikenal dengan Dalang.

Tarian yang sudah ada sejak abad ke-10 masehi ini mengandung simbol-simbol dan makna tertentu, seperti cinta, nilai-nilai, dan kebijaksanaan.

 

  1. Tari Wayang (Konsulat Bogor)

Merupakan tarian yang mengungkapkan latar belakang peristiwa dalam cerita perwayangan. Apabila dikaitkan dengan fungsinya tari wayang termasuk dalam seni pertunjukan yang bersifat tontonan, sehingga akan terjadi komunikasi antara pelaku dan penonton, Tari Wayang juga memerlukan garapan yang serius dalam segala aspek seperti manusia, materi sajian utama, serta aspek penunjang lainnya.

 

  1. Reog Ponorogo (Konsulat Ponorogo)

Reog Ponorogo merupakan salah satu seni budaya asli dari Jawa Timur tepatnya di Kota  Ponorogo, Dalam pertunjukan Reog ditampilkan topeng berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai “Singa Barong”, yang menjadi simbol untuk Kertabumi, dan di atasnya ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para rekan cinanya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya dan salah satu yang tampil dengan Reog adalah Warok dan Gemblak, Hingga kini masyarakat Ponorogo hanya mengikuti apa yang menjadi warisan leluhur mereka sebagai pewarisan budaya yang sangat kaya.

 

  1. Arabic Dance/Marawis (Konsulat Jakarta)

Arabic Dance/Marawis adalah kelompok seni musik dari Jakarta yang telah turun temurun dibawa oleh bangsa Arab pada zaman dahulu yang biasanya dipakai untuk palang pintu, mengarak orang sunat, nikahan, atau penyambutan tamu dan sebagai seni musik yang sering dijadikan festival.

 

  1. Tari Sekapur Sirih (Konsulat Jambi)

Merupakan tarian selamat datang atau penyambutan kepada tamu-tamu besar, awalnya tarian ini bernama Tarian Penyambutan, kemudian mengalami beberapa perubahan hingga menjadi Tari Sekapur Sirih, bedanya Tarian Sekapur Sirih adalah tari kreasi baru yang diatur sedekat mungkin dengan Tari Kejei. Jumlah penari dalam Tari Sekapur Sirih menyesuaikan dengan tempat yang dipakai, bisa dilakukan oleh putra, putri, atau berpasangan.

 

Popular Articles