Menumbuhkan rasa bangga itu perlu untuk pendidikan. Kebanggaan sebagai santri Gontor dapat menumbuhkan self confident (percaya diri). Menumbuhkan perasaan bangga menjadi santri dapat diwujudkan dengan kegiatan-kegiatan yang banyak dan berkualitas, sarana yang cukup, nyaman, dan megah, Kyai dan guru yang dapat menjadi figur dan idola, tamu-tamu besar, pejabat pemerintahan dan lain lain.
Mondok di Gontor menjadi kebanggaan santri bahkan orang tua, santri tersebut akan bercerita kepada teman-temannya tentang Gontor dan aktifitas- aktifitasnya, ia bangga karena bisa bahasa Arab dan Inggris, bisa ikut jambore, mendapat nilai tinggi. Tidak hanya itu ia bangga karena ikut membangun gedung-gedung yang megah, ikut menjadi panitia-panitia, menyambut tamu besar, bahkan ketika kyainya yang menjadi panutannya, masuk televisi dan lain-lain ia akan semakin bangga dan orang tuanya juga bangga. Hal ini sengaja diciptakan untuk pendidikan.
Kebanggaan pada Gontor ini bukan untuk menanamkan fanatisme sempit (ashabiah), tetapi agar menambah santri kerasan, mempunyai kepercayaan kepada Pondoknya sehingga mudah dibina dan dibentuk. Penguasaan pelajaran santri harus matang dnegan peningkatan pengajaran, muwajjah, muroja’ah dan lain-lain karena santri yang merasa mendapat kemajuan dan perkembangan akan semakin bangga dengan Pondoknya. Bahasa santri harus bagus dan ini perlu ditingkatkan, dengan kemampuan berbahasa Arab dan Inggris yang baik, para santri semakin bangga dan senang di Pondok. Kegiatan diperbanyak, santri terlibat dalam banyak hal yang akan memperkaya wawasan dan pengalaman mereka. Maka Gontor untuk tingkat KMI-nya, sebenarnya telah menjadi lembaga pendidikan lanjutan menegah dan atas yang paling lengkap memberikan fasilitas pendidikan kepada santri, bukan dalam pengertian fasilitas fisik/sarana, tetapi fasilitas program pendidikan yang variatif dan lengkap mencakup seluruh aspek kehidupan di masyarakat.