Date:

Share:

Momentum Hijrah di Tahun Baru

Related Articles

KAMPUS 2 – Meskipun tanpa kembang api, meskipun tanpa diwarnai dengan perayaan-perayaan yang biasa kita jumpai ketika moment seperti ini, tetapi saat malam peringatan Tahun Baru Hijriyah terasa sangat khitmad dan bermakna bagi seluruh penghuni Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2. Karena pada malam itu (1/10) seluruh penghuni pondok berkumpul di Masjid Jami’ guna mendengarkan dan meresapi tausiyah serta pesan dan nasehat yang disampaikan oleh Bapak Pengasuh dan penceramah pada malam itu.

Malam Tahun Baru
Al-Ustadz Hafid Abdul Gani, S.E.I menyampaikan Tausiyah malam tahun baru

Selaku penceramah malam Tahun Hijriyah kali ini adalah Al-Ustadz Hafid Abdul  Gani, S.E.I yang berasal dari Bandung. Selain menjelaskan awal mula sejarah hijrahnya Rasulullah, tetapi juga menyampaikan beberapa motivasi serta anjuran bagi seluruh santri dalam memperingati Tahun Baru Hijriyah ini. “Kita juga diperintahkan berhijrah sebagaimana Rasulallah SAW diperintahkan untuk  ber hijrah. Hanya saja hijrah yang harus kita lakukan adalah sekarang ini adalah Hijrah Qalbiyah, yaitu berusaha memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri. Berusaha supaya masa depan kita lebih baik dari masa yang lalu. Hendaklah hari ini lebih baik dari hari yang kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini”, beberapa kutipan ceramah dari Ustadz Hafid.

Dilanjutkan setelah itu pesan dan nasehat dari Bapak Pengasuh, yang menurut kami tidak kalah pentingnya dari ceramah sebelumnya. Beliau menambahkan, bahwasanya yang harus diperingati adalah Tahun Baru Hijriyah bukannya Tahun Baru Masehi karena peringatan ini asal usulnya sudah jelas dan penuh makna yang merupakan kejadian hijrahnya Rasulullah dari Kota Makkah ke Kota Madinah. “Rasulullah berhijrah itu perintah Allah, yang salah satu tujuannya adalah untuk berda’wah. Termasuk kita disini, kita semua disini adalah untuk berda’wah juga, berda’wah melalui bidang pendidikan. Karena Gontor berda’wah fii sabilillah dalam bidang pendidikan dan pengajarannya”. Diakhir pidato, beliau berpesan untuk seluruh santri agar selalu maksimal dalam semua kegiatan dengan meraih semua hikmah dan pelajaran yang terkandung dalam kegiatan tersebut dan tidak hanya sekedar melihat, hanya sekedar lewat tanpa ada yang membekas dalam dirnya dan hatinya, karena manusia yang seperti itu hanya akan rugi dan merugikan.

Setelah berakhirnya acara, tidak lantas berakhir pula kegiatan para santri. Mereka melanjutkan dengan latihan persiapan acara drama kontes dan persiapan Expo Darussalam bagi kakak-kakak kelas 6. Malam itu seluruh santri bersemangat dan sangat bahagia karena yang mereka lakukan adalah sepenuhnya fii sabilillah.bhiel

Popular Articles