DEPOK –Majelis Pembimbing Koordinator Harian (Mabikori) mengadakan acara liburan bersama pada pertengahan tahun ini. Out Bound & Management Training selanjutnya disebut out bound, digelar mulai hari Ahad (09/03) sampai Jum’at (13/03) berlokasi di dua tempat yaitu di Kota Depok dan Pulau Seribu.
Banyak materi yang disampaikan oleh Bapak Hariyanto selaku Direktur Utama Bumi Arasy, yaitu berupa aktivitas in door dan out door. Fasilitas metode in door dilakukan di ruangan pavilium belakang rumah yang menghadap langsung ke arah taman out bound yang luas. Selain itu telah tersedia aneka macam atribut permainan out bound yang siap dipasang sesuai kebutuhan. Semacam Flying Fox dan beragam permainan panjat lainnya.
Bukan hanya permainan yang diutamakan dalam Out Bound ini. Menurut Rudi, selaku Manajer acara ini yang juga alumni Gontor mengatakan bahwa yang paling penting dalam Out Bound adalah nilai dan jiwa yang didasari dari setiap kegiatan dan permainan Out Bound ini sehingga dapat menjadi landasan motivasi semangat bekerja dalam hidup.
Hampir 3 hari peserta Out Bound dari Gontor ini melaksanakan acara in door dan out door. Bapak Hariyanto pada hari selanjutnya menawarkan tantangan kepada anak-anak yaitu berupa survival. Di sini para peserta dituntut untuk mencari rezeki dengan syarat tanpa modal, uang, elektronik dan sebagainya. Yang jelas berupa tangan kosong, dengan durasi selepas subuh hingga tengah hari. Dengan tujuan agar peserta dapat merenung dan mentadabburi akan Sang Pemberi Rizki.
Kegiatan yang ada di Pulau seribu dilakukan di Pulau Onrust dan Pulau Bidadari. Untuk di Pulau Onrust para peserta diharuskan melakukan acara solo camp. Intinya dari solo camp ini mereka harus menulis sebuah rencana/planning yang harus dilakukan selama 5 tahun mendatang. Dengan ditemani gelapnya malam dan tidur di antara tanah terbuka di Pulau Onrust, mereka menulis lembar kuesioner yang telah disediakan panitia.
Besok paginya, mereka harus membuat rakit dari bambu dan drum sesuai peralatan yang dibutuhkan. Kemudian dari rakit itu mereka harus memakainya untuk menyeberangi dari Pulau Onrust sampai Pulau Bidadari. 4 jam lamanya mereka terapung di atas air, setelah itu baru bisa menikmati keindahan Pulau Bidadari. Dimana banyak terdapat villa dan perkebunan serta indahnya pantai.