Home Blog Page 111

Tasyakuran Idul Adha 1442 H, Wujud Kesyukuran Para Santriwati

0

Mantingan- Idul Adha tidak akan lengkap tanpa adanya tasyakuran atas selesainya Hari Raya ummat Islam ini. Karena bersyukur adalah wujud kecintaan kita terhadap Allah SWT. Selain dari tasyakuran, juga ada pembacaan laporan pertanggungjawaban Panitia Idul Adha yang dibacakan oleh Al- Ustadzah Ladzatul Mudawwamah, S.Pd dan dilanjutkan dengan sambutan dari Bapak Wakil Pengasuh Gontor Putri Kampus 2, Al- Ustadz Moh. Alwi Yusron, M.A.

Acara yang diselenggarakan pada Selasa, 27 Juli 2021 setelah maghrib ini dihadiri oleh seluruh Asatidz, Ustadzah dan seluruh anggota Extraordinary Generation serta shohibul-l-qurban yang telah meluangkan seluruh waktu, tenaga, dan perasaan untuk mensukseskan Hari Raya Idul Adha 1442 H di Gontor Putri Kampus 2 ini.

Setelah sambutan dari bapak wakil pengasuh, acara ini ditutup dengan do’a oleh Al-Ustadz Muhammad Fathan Aziz, M.A. selaku Bapak Wakil Direktur KMI Gontor Putri Kampus 2. Setelah penutupan, acara dilanjutkan dengan makan bersama yang terselenggara di 3 tempat, yakni di basement Masjid  Abbas Thalib bagi para Asatidz, di balai pertemuan untuk para Ustadzah, dan di lapangan basket lama untuk seluruh anggota Extraordinary Generation. Sofia

Keikhlasan: Kunci Kesuksesan Gontor

0

Panca Jiwa pertama yang melandasi kehidupan di Pondok Modern Darussalam Gontor adalah jiwa keikhlasan. Di Gontor banyak hal tidak bisa diukur dengan uang, totalitas dalam berkhidmah, keikhlasan dalam menjalankan tugas semua lillah.

Secara bahasa Ikhlas berarti ketulusan hati, adapun pengertian Ikhlas secara singkat adalah motivasi batin kearah beribadah kepada Allah serta membersihkan hati dari kecenderungan untuk melakukan perbuatan yang tidak menuju kepada Allah. Jadi, bisa dipahami dari pengertian singkat diatas bahwa jiwa keikhlasan merupakan dorongan dari dalam diri kita untuk berbuat semata hanya karena Allah, tanpa mengharap balasan dari selain Allah dalam bentuk apapun, baik berupa pujian, pengakuan, atau materi. Semua yang kita lalukan semata hanya mengharap Ridho Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 162:

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لالِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

“Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (Q.S. Al-An’am : 162)

Ayat diatas merupakan perintah dari Allah SWT untuk mengerjakan segala sesuatu tanpa mengharap balasan atau imbalan kepada selain Allah. Itulah yang dimaksud ikhlas. KIta mengerjakan segala hal, sekecil apapun itu hanya untuk Allah SWT.

Semua lini di Gontor memegang teguh nilai dari Panca Jiwa tertinggi ini, mulai dari Kyai, Guru, Santri, hingga para Anshor. Trimurti pendiri Gontor sudah sejak zaman dahulu mewariskan keteladanan dari sifat luhur tersebut,  Trimurti mengikhlaskan tanah warisan untuk diwakafkan kepada umat dengan penuh keikhlasan.

Nilai keikhlasan inilah yang hingga kini membawa Gontor menjadi salah satu tujuan utama dalam menimba ilmu dan pendidikan. Guru di Gontor Ikhlas mendidik, mengajar, mengawasi, mengarahkan, serta mengevaluasi santri tanpa sedikitpun mengharap imbalan dari apa yang mereka berikan. Santri juga ikhlas dalam belajar, menerima segala ilmu dan pendidikan. Santri dan Guru tinggal bersama dalam satu lingkungan saling bahu membahu untuk bersama membantu pondok tanpa mengharap balasan selain Ke-Ridhoan Allah SWT.

Sepi ing Pamrih, Rame ing Gawe, begitulah slogan dari Trimurti pendiri pondok tentang keikhlasan, maknanya adalah aktif dan rajin kerja tanpa mengharapkan balasan ataupun pujian, bebas kepentingan. Ini gambaran untuk orang yang ikhlas berbuat untuk kemajuan pondok. Suasana pendidikan seperti ini yang sulit dicari di lembaga pendidikan lain, sangat sulit kita menemukan lembaga yang dimana guru mengajar dengan totalitas tanpa mendapat imbalan.

Suatu saat ada rombongan alumni dari luar negeri bertamu kepada KH. Hasan Abdullah Sahal dengan maksud ingin mendirikan lembaga pendidikan seperti Gontor di negara mereka, namun KH. Hasan Abdullah Sahal menjawab bahwa mendirikan pondok serupa Gontor disana itu mustahil, ada beberapa faktor yang mendasari pendapat beliau, salah satunya adalah karena sangat sulit mencari guru yang mau ikhlas mengajar tanpa diberi imbalan.

Oleh : Alif Ahsanuddin

Editor : Muhammad Taufiq Affandi, M.Sc., dan Riza Ashari, M.Pd.

 

Related Articles :

Panca Jiwa

Panca Jiwa : Landasan Kehidupan Pondok Pesantren

Keseimbangan antara llmu Agama dan Ilmu Umum

0

Gontor Putri 2Mubarah atau Musabaqah itulah yang sering kita dengar, yang artinya perlombaan. Sabtu (17/7) tepat selepas sholat Isya, seluruh santriwati memasuki kelas masing-masing untuk mengikuti ujian seleksi lomba Usbu’ Exact. Dengan bimbingan dari wali kelas dan asisten kelas, tahap pertama yaitu mengisi lembar soal yang kemudian diperiksa dan diambil nilai terbesar sebanyak 9 orang untuk masuk ke babak ke-2 dengan final akhir adalah 3 peserta.

Sabtu (24/7) adalah Usbu’ Exact tahap ke-2, dimana lomba diselenggarakan antarangkatan dengan delegasi setiap kelas 3 orang yang terpilih di babak ke-1. Setiap perwakilan kelas memilih amplop yang disediakan oleh juri, yang berisi pertanyaan yang akan diajukan oleh juri kepada peserta. Selesai tahap ke-1 yaitu babak rebutan di tahap ke-2, seluruh peserta berhak menjawab, yang paling cepat maka ia berhak menjawab terlebih dahulu dengan konsekuensi apabila benar mendapatkan point dan apabila salah maka akan mengurangi nilai kelompok itu.

Usbu’ Exact adalah perlombaan seperti cerdas cermat yang terdiri dari 2 babak. Adapun pelajaran yang dilombakan adalah pelajaran umum sesuai dengan angkatan masing-masing. Meskipun di Gontor ini terkenalnya adalah Dars Lughowiyah Gontor tidak meninggalkan pelajaran umum, Gontor mempunyai tujuan dengan Keseimbangan antara ilmu pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan umum. Dengan adanya Usbu’ Exact ini juga membantu santriwati untuk mencintai pelajaran umum. Dan yang lebih pentingnya adalah memberi pengalaman santriwati untuk berani.

Sebagai pelengkap untuk menambah kesemangatan santriwati di dalam mengikuti lomba ini, maka panitia menyediakan kejuaraan lain, yaitu: The Best Decoration, The Best Calligraphy, Tho Most Spirit Graduate.

Dengan Kejuaraan sebagai berikut:

  1. The Best Decoration : Kelas 3
  2. The Most Spirit Graduate : Kelas 2
  3. The Best Calligraphy Kelas 2

dera

Panca Jiwa : Landasan Kehidupan Pondok Pesantren

0

Panca Jiwa merupakan landasan ideal untuk gerak kehidupan pondok pesantren. Sesuai dengan namanya, Panca Jiwa terdiri dari lima karakteristik jiwa; jiwa keikhlasan untuk semata-mata beribadah kepada Allah, sepi ing pamrih rame ing gawe, jiwa kesederhanaan yang sesuai dengan kebutuhan dan kewajaran dalam segala hal, jiwa kemandirian dalam lembaga, sistem, kurikulum hingga perekonomian pondok, jiwa ukhuwwah Islamiyyah yang tulus antar penghuni Pondok karena mereka tunggal agama, guru dan pondok, serta jiwa kebebasan dalam menentukan lahan perjuangan masa depan dan bebas dari pengaruh penjajah maupun penjajahan. Dari lima jiwa ini, Gontor sebagai lembaga pendidikan berpijak dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang ada di dalamnya. Semua kegiatan di Gontor dilandasi oleh 5 jiwa tersebut. Dia tertanam di dalam setiap pelaku dan di dalam setiap pendidik yang ada di Gontor. Dalam kata lain, panca jiwa berperan sebagai asas utama yang melandasi seluruh kegiatan.

 

1. Keikhlasan

Jiwa yang pertama adalah keikhlasan. Prinsip ini berarti sepi ing pamrih, yakni berbuat sesuatu bukan karena didorong oleh keinginan untuk mendapatkan keuntungan tertentu, melainkan hanya untuk Allah SWT semata. Segala perbuatan dilakukan dengan niat semata-mata untuk ibadah, Lillah. Kiai dan guru ikhlas dalam mendidik, para pembantu Kiai ikhlas dalam membantu menjalankan proses pendidikan, serta para santri yang ikhlas dididik.

Jiwa ini menciptakan suasana kehidupan pondok yang harmonis antara Kiai yang disegani dengan santri yang taat, cinta dan penuh hormat. Jiwa ini pula yang menjadikan para santri senantiasa siap berjuang di jalan Allah, di manapun dan kapanpun.

 

2. Kesederhanaan

Kehidupan yang sederhana tentu sangat erat kaitannya dengan pondok pesantren. Kehidupan santri yang tentram bersahaja tentu jauh dari kata berlebihan, mubazir dan lain sebagainya. Sederhana tidak berarti pasif atau menerima begitu saja, tidak juga berarti miskin dan melarat. Justru dalam jiwa kesederhanan itu terdapat nilai-nilai kekuatan, kesanggupan, ketabahan dan penguasaan diri dalam menghadapi perjuangan hidup.

 

3. Kemandirian

Kemandirian atau sering disebut juga dengan Berdikari (Berdiri di atas kaki sendiri) adalah kesanggupan menolong diri sendiri. Jiwa tersebut merupakan senjata ampuh yang dibekalkan pesantren kepada para santrinya. Berdikari tidak saja berarti bahwa santri sanggup belajar dan berlatih mengurus segala kepentingannya sendiri, tetapi pondok pesantren itu sendiri sebagai lembaga pendidikan juga harus sanggup berdikari sehingga tidak pernah menyandarkan kehidupannya kepada bantuan atau belas kasihan pihak lain.

Gontor menerapkan Zelp-Berdruiping Systeem (sama-sama memberikan iuran dan sama-sama memakai). Semua pekerjaan yang ada di dalam pondok dikerjakan oleh Kiai, guru dan para santrinya sendiri.

 

4. Ukhuwwah Islamiyyah

Kehidupan di pondok pesantren diliputi suasana persaudaraan yang akrab, sehingga segala suka dan duka dirasakan bersama dalam jalinan ukhuwwah Islamiyyah. Tidak ada dinding pemisah di antara mereka; apapun latarbelakang keluarga, suku, budaya, bahkan bangsa semua larut dalam jalinan ukhuwwah Islamiyyah. Ukhuwah ini bukan saja selama mereka di Pondok, tetapi juga mempengaruhi ke arah persatuan umat dalam masyarakat setelah mereka terjun di masyarakat.

 

5. Kebebasan

Bebas dalam berpikir dan berbuat, bebas dalam menentukan masa depan, bebas dalam memilih jalan hidup, dan bahkan bebas dari berbagai pengaruh negatif dari luar dirinya. Jiwa bebas ini akan menjadikan santri berjiwa besar dan optimis dalam menghadapi segala kesulitan.

Seringkali ditemukan unsur-unsur negatif dari kebebasan yang tak terkontrol, yaitu apabila kebebasan itu disalahgunakan, sehingga terlalu bebas (liberal) dan berakibat hilangnya arah tujuan dan prinsip. Ada pula yang terlalu bebas (untuk tidak mau dipengaruhi), berpegang teguh kepada tradisi yang dianggapnya baik, sehingga tidak mau mengikuti perkembangan zaman.

Maka kebebasan ini harus dikembalikan ke aslinya, yaitu bebas di dalam garis-garis yang positif, dengan penuh tanggungjawab; baik di dalam kehidupan pondok pesantren itu sendiri, maupun dalam kehidupan masyarakat. Untuk bisa mendapatkan kebebasan, seorang santri haruslah memegang teguh 4 prinsip sebelumnya agar tidak terjerumus ke dalam kebebasan yang salah.

 

Itulah 5 Jiwa yang meliputi suasana kehidupan Pondok Pesantren serta melandasi seluruh kegiatan di dalamnya. Prinsip-prinsip itulah yang dibawa oleh santri sebagai bekal utama di dalam kehidupannya di masyarakat seusai arah dan tujuan pendidikan lembaga pendidikan pesantren. Jiwa ini juga harus dipelihara dan dikembangkan dengan sebaik-baiknya sehingga membawa umat kepada kebaikan. Alif

 

Referensi :

Buku Serba serbi Pondok Modern Darussalam Gontor

 

Related Articles :

Panca Jiwa

Kesederhanaan Ala Gontor

Perkumpulan Konsulat Tingkatkan Ukhuwah Islamiyah

 

Pembukaan Pramuka, Kita Pramuka tetapi kita muslimah

0

Pramuka merupakan salah satu kegiatan ekstrakulikuler yang ada di Pondok Modern Darussalam Gontor sebagai wadah untuk membina para santriwati agar menjadi disiplin dan mandiri. Selain itu, juga membentuk ketrampilan santriwati sehingga menjadi santriwati yang kreatif dan bermanfaat. Kegiatan kepramukaan di Gontor wajib diikuti oleh seluruh santriwati. Setiap anak di tuntut untuk berkecimpung dalam kegiatan rutin yang di adakan tiap Kamis siang itu. Dengan seragam coklat dan atribut kepramukaan lengkap serta yel-yel merupakan ciri khas pramuka yang selalu terlihat riang dalam setiap aktivitasnya.

            Setelah selesainya rentetan acara Pekan Perkenalan Khutbatul ‘Arsy Kamis (22/7)-Kegiatan kepramukaan di Gontor Putri Kampus 2 kembali di buka dengan upacara pembukaan yang di adakan di lapangan depan mesjid Abbas Tholib Kegiatan yang di ikuti oleh seluruh anggota Darussalam ini di buka langsung oleh Bapak Wakil Pengasuh Al-Ustadz Moh Alwi Yusron, M.A secara simbolis dengan Pemukulan gong yang diiringi dengan lantunan takbir. Delliyana

Sholat Idul Adha

0

Mantingan-Hari Raya Idul Adha jatuh pada hari Selasa tanggal 20 July 2021, Di pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 2 akan dilaksanakan Sholat Ied yang bertempatan di Lapangan Depan Masjid Abbas Tholib Dengan Imam Al-Ustadz Fathan Aziz M.A dan Khutbah yang disampaikan oleh Al-Ustadz Agung Setiawan Lc, Sholat Ied yang berlangsung secara Khidmah diakhiri dengan khutbah Al-Ustadz Moh. Alwi Yusron M.A mengingatkan untuk memperbanyak takbir,tahmid,dan tahlil karena sebaik-baiknya amalan adalah memperbanyak takbir,tahmid dan tahlil, dan tidak lupa mengingatkan untuk selalu bersedekah

            Dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban pertama yang berupa kambing satu ekor, pemotongan pertama ini disaksikan oleh seluruh santriwati dan semua santriwati mengikutinya dengan penuh antusias, acara pada pagi hari ini dilanjutkan dengan perfotoan sisiwi akhir KMI bersama Guru-guru senior yang bertempat di Depan Masjid Abbas Tholib.Delliyana

Gema Takbir Idul Adha 1442 H

0

اللهُ اكبَرْ كبيْرًا والحَمدُ للهِ كثِيرًا وَسُبحَانَ اللهِ بُكرَةً واَصِيلا، لااله اِلااللهُ ولانعْبدُ الاإيّاه، مُخلِصِينَ لَه الدّ يْن، وَلَو كَرِهَ الكَا فِرُون، وَلَو كرِهَ المُنَافِقوْن، وَلَوكرِهَ المُشْرِكوْن، لاالهَ اِلا اللهَ وَحدَه، صَدَق ُوَعْدَه، وَنَصَرَ عبْدَه، وَأعَزّجُندَهُ وَهَزَمَ .الاحْزَابَ وَاحْدَه، لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر، اللهُ اكبَرُ وَِللهِ الحَمْ

(Senin, 19 July 2021) Gema Takbir Idul Adha beriringan dengan beranjaknya sang malam. Lantunan takbiran pun, tiada hentinya dikumandangkan, hingga mentari esok menyapa.                     

Dalam pidatonya Al- Ustadz Moh. Alwi Yusron, M.A, mengatakan “Idul Adha adalah salah satu hari penting dalam islam ada sebuah pelajaran yang sangat penting yaitu kisah nabi kita nabi Ibrahim a.s, dan nabi Ismail a.s tentang bagaimana keteladanan dan pengorbanannya, tetapi yang paling penting adalah aqidah, yakin akan perintah Allah itu benar, tidak ada keraguannya, Ketaatannya itulah yang akhirnya Allah mengabadikan namanya, ibadah haji yang kita lakukan adalah salah satu bentuk keteladanan kita”.

            Malam ini adalah tepat dimana seluruh kegirangan dan kebahagiaan bersatu padu, dengan iringan takbiran, santriwati di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 2 kegiatan takbiran Idul Adha, adalah momentum yang sangat berbeda dan dinanti-nanti. Mengingat dimana mereka akan melewati Hari Besar Umat Muslim ini, hanya didalam lingkup Pondok, tentunya bersama keluarga kecil mereka, teman mereka.Delliyana

Tanamkan Rasa Tanggungjawab dengan Musyawarah Kerja Rayon

0

Sebuah organisasi tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya kebersamaan yang menyertainya. Kebersamaan dimulai sejak menyusun program kerja untuk masa bakti satu tahun yang akan datang. Maka untuk menumbuhkan kebersamaan dan meningkatkan mutu serta mengembangkan sebuah organisasi yang ideal, Ahad (18/7) diadakan Musyawarah Kerja Rayon.Bertepatan dengan 9 Dzulhijjah 1442 hari dimana dianjurkannya puasa arafah yang terdapat banyak kebaikan didalamnya.

            Dengan pengawasan seluruh pembimbing rayon, seluruh pengurus rayon yang beranggotakan 434 kelas 5 serentak melaksanakan Musyawarah Kerja yang diadakan di kelas-kelas yang telah ditentukan. Diawali dengan sidang pleno yang mana pelapor membacakan program kerja tahun lalu. Dilanjutkan dengan sidang komisi dimana para pengurus dibagi menjadi dua ruang sidang. Pada sidang ini adalah waktunya untuk membahas setiap program kerja yang akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

            Musyawarah kerja diakhiri dengan sidang paripurna dan ketukan palu terakhir pengesahan rancangan program kerja. Waktu berkisar dari jam 20.00 sampai dengan jam 03.00 pagi berikutnya. Diselenggarakannya musyawarah ini selain sebagai sarana pendidikan juga mengajarkan santri untuk menyusun, memprogram, memusyawarahkan, dan memutuskan sendiri program kerja yang akan mereka laksanakan serta menanamkan rasa tanggungjawab akan apa yang telah diputuskan bersama, dari santri, oleh santri, dan untuk santri. Hasnab

Waspadalah Dalam Urusan Administrasi!

0

Tidak boleh lengah dalam urusan administrasi, harus selalu waspada setiap detik (KH. Imam Zarkasyi)

Urusan administrasi (keuangan) adalah urusan yang sangat penting bagi suatu lembaga. Salah sedikit saja dalam mengurusnya maka akan berakibat fatal. Beragam hal negatif dapat timbul dari cara kepengurusan  yang salah. Hal tersebut bisa terjadi jika kepengurusan tersebut tidak sesuai dengan sistem yang telah benar dan ditetapkan sebelumnya. Maka dapat disimpulkan bahwa dampak negatif yang timbul dari penyimpangan yang dilakukan oleh pengurus administrasi dalam suatu lembaga tersebut.

Pondok Modern Darussalam Gontor sangat memperhatikan urusan administrasi dalam setiap sektor yang ada di dalam pondok dikarenakan pentingnya kepengurusan yang rapih dalam menjaga keberlangsungan pondok modern. Maka, seluruh elemen pondok yang berhubungan dengan kepengurusan tersebut seperti bendahara setiap sektor, staf administrasi, sampai pimpinan pondok sangat teliti dalam hal administrasi.

Maka dalam mengurus administrasi, kita tidak boleh lengah dan kecolongan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif didalamnya. Kita harus teliti, detail, dan akurat sehingga hal tersebut bisa dilaporkan dan dipertanggungjawabkan dengan baik dan benar. Tidak boleh terjadi penyimpangan dalam administrasi seperti penggelapan, korupsi, ataupun penyalahgunaan untuk kepentingan pribadi pengurusnya.

Dalam Pondok Modern Darussalam Gontor, kepentingan bersama atau umat adalah nomor satu. Begitupun dalam keuangan di Pondok, kepentingan pondok dan santri haruslah lebih diutamakan demi kemaslahatan bersama. Maka, tidak ada tempat bagi kepentingan pribadi di dalam pondok apalagi dalam hal administrasi.

Sebagaimana dikutip dalam buku berjudul “Senarai Kearifan Gontory” oleh Al-Ustadz Ahmad Suharto, “dalam menjalankan tugas adminstrasi (keuangan) harus selalu waspada, teliti, akurat, rapi, dan setiap saat bisa dipertanggungjawabkan. Kelengahan dalam bidang ini berpotensi menyebabkan korupsi, baik disadari maupun tidak, kebocoran anggaran, keborosan dan lain-lain. Uang umat adalah aurat, barang panas jangan sampai kemakan, kejujuran dalam mengelola keuangan umat adalah nomor satu”.

Maka dalam menjaga keuangan pondok, kita harus selalu bersikap jujur karena yang diurus itu bukanlah milik kita melainkan milik pondok yang harus dijaga dan dipertanggungjawabkan. Dan juga karena uang tersebut adalah milik umat dan untuk kepentingan umat yang ada di dalam pondok. Najemi

Foto : Rutinitas kegiatan sehari-hari di bagian Keuangan Pondok Modern Gontor tahun 1958,( kepala bagian administrasi dari Kalimantan ). Dari kanan : H. Husaini, Khusnul Yakin ( Malaisya ) dan kawan-kawan.

 

Demo Musyawarah Kerja Rayon di PMDG Putri Kampus 2

0

Jum’at (16/7)-Seluruh santriwati kelas 5 para pembimbing rayon berkumpul di mini hall Gontor Putri Kampus 2 untuk mengikuti Demo Musyawarah Kerja Rayon. Kegiatan tahunan yang diadakan oleh Staf Pengasuhan ini bertujuan untuk mempraktekkan bagaiman cara musyawarah kerja rayon yang baik dan benar agar tidak adanya ketidakpahaman ataupun kesalah dari setiap pembimbing rayon ketika musyawarah kerja nanti berlangsung.

            Demo Musyawarah Kerja ini dipraktekkan langsung oleh Bagian OPPM Departemen 1. Dimulai dari sidang pleno, komisi, dan diakhiri dengan sidang paripurna. Tak lupa cara pengesahan dan penghapusan program kerja pun dipraktekkan.

            Musyawarah kerja akan dilaksanakan Senin malam (20/7) antar rayon dengan bimbingan ustadzah pembimbing rayon masing-masing.hasnab