Home Blog Page 263

Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A. : Cita-cita Keabadian Gontor

0

Perjalanan sejarah begitu panjang, maka perjalanan Gontorpun harus panjang, tidak saja puluhan tahun, bahkan ratusan sampai berabad-abad hingga hari kiamat. itulah cita-cita kita, dan itu pulalah do’a-do’a yang terus kita panjatkan kehadirat Allah. Hari ini kita berdiri tegak di sini, di Gontor, berjuang, berbuat dan bekerja tidak hanya untuk hari ini, atau esok, tapi untuk kejayaan Islam di masa-masa yang akan datang. Dari Gontor, kita mengukir sejarah kebaikan, kemuliaan, keteladanan, dan sejarah peradaban Islam untuk generasi yang akan datang.

Belajar dari sejarah dan menyaksikan langsung baik yang masih eksis, bertahan bahkan berkembang seperti Al-Azhar di Mesir, atau napak tilas Syanggit di Mauritania Afrika Utara yang tersisa bekas-bekas bangunannya, Santiniketan yang sudah tidak nampak bekas-bekasnya, hanya merupakan perkampungan miskin di India, dan Aligarh di India yang masih tersisa dalam bentuk lembaga pendidikannya, memberikan inspirasi sekaligus motivasi, bahwa untuk bisa bertahan berabad-abad, seperti Syanggit dengan jiwa, ajaran dan perjuangan para pimpinannya, Al-Azhar di Mesir dengan kekuatan ilmu, dakwah dan wafatnya, maka Gontor dengan lembaga pendidikan dan dakwahnya, tidak berpolitik praktis, karena politik tertinggi adalah pendidikan.

Untuk itu, mengapa kita ragu, mengapa kita khawatir, kita takut untuk menatap masa depan cerah kebangkitan Gontor, Kebangkitan umat Islam, kebangkitan peradaban Islam di negeri ini, bahkan di dunia ini. Untuk itu, perlu bekerja keras, memaksimalkan potensi diri, mengeluarkan potensi puncak untuk mengembangkan dan memajukan Gontor ini. Allah telah menjalankan hidup kita untuk mengabdikan dan berkhidmat di jalanNya, Allah telah memilih kita untuk ikut mendidik, membina, mempersiapkan santri-santri sebagai hamba-hamba Allah yang taat, hamba-hamba Allah yang akan berjuang dan memperjuangkan kemuliaan agamaNya. *aff

 

*Dikutip dari Buku Bekal Pemimpin, hal 166

 

PMDG Selenggarakan Acara Tahsinul Qira’ah

0

GONTOR-Pondok Modern Darussalam Gontor tidak pernah berhenti untuk menciptakan dinamika kehidupan yang Islami kepada para santrinya. Khususnya pada saat ini, PMDG sedang mengadakan kegiatan Tahsinul Qira’ah. Acara ini diselenggarakan pada hari Jum’at, 14-18 September 2018 yang bertempat di Gedung Rabithah PMDG. Gontor mengadakan acara ini guna meningkatkan bacaan para santri dalam membaca al-Qur’an yang baik dan benar.tidak hanya itu, acara ini juga menumbuhkan jiwa dan semangat santri untuk terus memperdalam makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur’an. Al-Ustadz Farid Sulistyo selaku Wakil Direktur Kulliyatu-l-Muallimin Al-Islamiyyah (KMI) mendapatkan instruksi dari Bapak Pimpinan untuk membuka acara ini.

Dalam acara ini, peserta yang hadir berjumlah 209 santri dengan beberapa rincian sebagai berikut; Kelas 5 KMI 105 orang, Kelas 6 KMI dari Kampus Cabang 15 orang, Anggota Jamiyyatul Qurra’ (JMQ) 15 orang, Anggota JMQ Kampus 2 Madusari 26 orang, dan Anggota JMQ dari Kampus 3 Kediri berjumlah 4 orang. Selain itu, Gontor juga mendatangkan tutor dalam acara ini dengan jumlah 11 orang, diantaranya, Al-Ustadz Muhammad Fikri, Lc, M.A., Al-Ustadz Andriana, Lc., dan Al-Ustadz Yadi Fauzi, S.Pd.I.

Harapan besar Gontor, setelah diadakanya acara ini, santri bisa aktif dan terus melatih diri dalam meningkatkan bacaan al-Qur’an. Dan acara ini juga bisa menjadi bekal santri untuk berdakwah di masyarakat kelak.*aff

Gontor Peringati Malam Tahun Baru Hijriyah

0

GONTOR—Pada hari Senin (10/9) yang bertepatan dengan 1 Muharram 1440 Hijriyah, semua keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) memperingati tahun baru Hijriyah. Pada kesempatan ini, Pimpinan Pondok mengamanatkan Al-Ustadz Dr. H. Jarman Arroisi, M.A., (salah satu dosen di Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor) untuk menyampaikan hal-hal yang bersangkutan dengan Tahun Baru Hijriyah ini.

Sebelum mengawali Pidatonya, beliau menyampaikan beberapa pertanyaan kepada para santri: apa itu Tahun Hijriyah, pada bulan apa tahun Hijriyah dimulai, mengapa tahun umat Islam diawali  pada bulan tersebut, dan mengapa Rasulullah SAW berhijrah bersama para sahabat dari Mekkah menuju Madinah.

Dalam pidatonya, beliau menyampaikan bahwa ditentukannya peristiwa Hijrah sebagai awal penanggalan Hijriyah mengandung makna historis yang sangat dalam. Dikutip dari kitab al-I’laan bi al-Tawbikh karya Imam Saakhawi, bahwasannya bulan Muharram ditetapkan sebagai awal bulan penanggalan Hijriyah karena niat Rasulullah SAW untuk berhijrah sudah ada sejak bulan tersebut (Muharram), inilah sejatinya alasan dasar penentuan awal tahun baru Hijriyah adalah sangat tepat, karena nilai, hikmah, dan teladan dari peristiwa tersebut.

Setelah pidato beliau selesai, acara pada malam ini dilanjutkan dengan pidato Bapak Pimpinan PMDG, K.H. Hasan Abdullah Sahal. Kiai Hasan menyampaikan bahwasannya cara kita untuk memperingati Tahun Baru Hijriyah (1 Muharram) ini sudah tepat, yaitu dengan mengadakan perkumpulan yang didalamnya disampaikan ilmu dan sejarah tentang tahun Hijriyah. Di tempat lain tidak sedikit masyarakat yang memperingati 1 Muharram ini dengan model dan caranya sendiri. Ada yang memperingati dengan Grebek Suro, Larung Sesaji, dan cara-cara yang lain yang tidak bermanfaat dan tidak pernah diajarkan oleh Islam.

Beliau juga menuturkan:”di luar, banyak masyarakat yang memperingati tahun baru masehi dengan bergembira, apa hubungannya kita dengan tahun masehi?”, tutur beliau. Dengan memasuki tahun baru Hijriyah ini, hendaknya kita memperbarui niat, semangat, dan tujuan, agar tahun ini bisa berbuat lebih baik dari sebelumnya.Faruq

Kiai Ma’sum Wafat, Gontor Turut Berduka Cita

0

Bondowoso–Para santri serta keluarga besar Pondok Pesantren Al-Ishlah, Bondowoso berduka atas wafatnya K.H. Muhammad Ma’shum, tepatnya pada hari Kamis, 3 Muharram 1440 H/13 September 2018, pada Jam 14:30 WIB, di Rumah Sakit Siloam Surabaya.

Ulama karismatik kelahiran Ambon ini meninggal di usia 65 tahun, meninggalkan 11 anak dari 3 istri, beliau merupakan pendiri dan pengasuh PP Al-Ishlah Bondowoso, beliau adalah seorang ulama, guru, dan ayah ideologis bagi para santrinya.

Kondisi kesehatan almarhum mulai turun sejak tiga tahun ke belakang. Namun itu tak menyurutkan langkahnya berjuang membela Islam. Ulama yang karib disapa Abi tak pernah absen dalam aksi-aksi besar di Jakarta seperti Aksi Bela Islam bersama GNPF Ulama, bahkan,  Halal bi Halal Alumni 212 pun digelar di Ponpes pimpinannya Al-Ishlah pada Juli 2017 lalu.

Mendengar kabar duka ini, keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) turut berduka dan melaksanakan shalat ghaib di Masjid Jami’, pimpinan PMDG K.H. Hasan Abdullah Sahal mendatangi PP. Al-Islah Bondowoso pada hari Jum’at malam, (14/9) untuk ta’ziyah kepada keluarga yang ditinggalkan serta mengunjungi makam almarhum. Muis

Kiai Syamsul Buka Fathul Kutub PMDG Kampus 5

0

ROGOJAMPI–Pimpinan PMDG, K.H. Syamsul Hadi Abdan membuka agenda Fathul Kutub Siswa Akhir KMI PMDG Kampus 5, Banyuwangi. Acara yang dibuka pada Sabtu pagi (15/9) tersebut diikuti oleh 210 orang siswa kelas 6 KMI, bertempat di Auditorium PMDG Kampus 5.

Acara pembukaan tersebut diawali dengan sambutan singkat dari Wakil Pengasuh PMDG Kampus 5, H. M. Syuja’I, S.Ag., dilanjutkan dengan pesan dan nasihat dari Kiai Syamsul.

Dalam nasihatnya, Kiai Syamsul menekankan bahwa pengajaran kitab-kitab kuning di Gontor itu ada dan diperbolehkan pada waktunya (ketika fathul Kutub), hal ini menentang fakta sebaliknya yang sempat dipermasalahkan pada waktu silam.

Pembelajaran kitab kuning di Gontor berbeda dengan pembelajaran kitab kuning di lembaga pendidikan salaf. Perbedaan tersebut tampak dari metode pembahasannya, kalau metode lama biasanya menggunakan cara sorogan terhadap kitab-kitab tertentu, sedangkan di Gontor pembelajaran dilakukan dengan pemberian masalah/bahasan seputar fikih yang dimana seorang santri harus mencari penyelesaiannya dalam kitab-kitab kuning yang disediakan, setlah itu didiskusikan bersama dengan kelompoknya di bawah bimbingan 2 orang guru KMI.Selain ituKiai Syamsul juga menyampaikan bahwa syarat bagi seorang santri untuk bisa membuka dan memahami kitab-kitab kuning tersebut adalah penguasaan terhadap Nahwu dan Shorf yang baik. Semakin baik penguasaan kedua ilmu tersebut, semakin mudah seorang santri dalam memahami kitab-kitab kuning. Sand88

Pimpinan PMDG Melepas Para Penerima Beasiswa Universitas Al-Azhar Mesir Gelombang ke-2

0

DARUSSALAM – Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) kembali mengirim alumninya untuk menimba ilmu di Negeri Kinanah, setelah tahun sebelumnya juga telah memberangkatkan 50 mahasiswa dan mahasiswi ke Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Hal ini sebagaimana, keputusan dari Grand Syaikh Al-Azhar, Prof. Dr. Ahmad Muhammad At-Tayyib pada saat menghadiri acara peringatan 90 tahun PMDG, Februari 2016 silam.

Grand Syaikh menghadiahkan kepada Gontor 50 beasiswa setiap tahunnya. Beasiswa ini ditujukan untuk alumni putra maupun putri yang memiliki kemauan yang tinggi dan kemampuan yang mumpuni untuk belajar di salah satu Universitas Islam tertua di dunia ini, tentunya setelah melalui seleksi oleh pihak PMDG. Seleksi untuk menyaring calon mahasiswa terbaik ini diadakan setiap tahun di Gontor.

K.H. Hasan Abdullah Sahal saat menyampaikan pesan dan nasehat
K.H. Hasan Abdullah Sahal saat menyampaikan pesan dan nasehat kepada jama’ah Anshorullah

 Jum’at pagi (14/9), Pimpinan PMDG beserta para Ketua Lembaga Tinggi melepas para calon mahasiswa/i Universitas Al-Azhar Mesir penerima beasiswa gelombang ke-2 yang menamakan dirinya sebagai jama’ah Anshorullah. Acara pelepasan diselenggarakan di Kantor Pimpinan PMDG pada pukul 09.00 WIB. Selain dihadiri oleh Pimpinan dan Ketua Lembaga, turut hadir pula beberapa wali para penerima beasiswa yang ingin melepas buah hatinya untuk belajar di Mesir tahun ini.

Dalam acara tersebut, K.H. Hasan Abdullah Sahal berpesan kepada para calon mahasiswa/i agar memperkuat niatnya dalam menuntut ilmu di luar negeri.

“Saat ini, mahasiswa di dalam negeri sudah mengalami banyak perkembangan. Maka, jangan sampai yang belajar di luar negeri kualitasnya tidak lebih baik dari mereka yang belajar di dalam negeri.” Pesan Kiai Hasan kepada putra putri terbaik Gontor ini.

Semoga para mujahid dan mujahidah Gontor ini, senantiasa dikaruniai oleh Allah Subhanahu wata’ala kekuatan untuk menuntut ilmu dengan baik, sehingga kelak dapat bermanfaat bagi bangsa, agama, dan tentunya bagi Gontor untuk berkembang lebih baik lagi dalam mendidik para kader pemimpin umat, li i’lai kalimatillah.brada

430 Orang Adika Ikuti Perkajum Perdana

0

PONOROGO–Gontor kembali adakan kegiatan Perkemahan Kamis-Jum’at (Perkajum) pada tahun ini. Perkajum yang merupakan gelombang pertama ini berlangsung selama dua hari, Kamis dan Jum’at, 20-21 September 2018 dan diikuti oleh 430 orang peserta: 400 orang adika siswa lama, dan 30 orang dari asisten Koordinator (Pasukan Garuda, Dewan Kerja Koordinator, Marching Band, dan Andalan Koordinator Urusan Perpustakaan).

Perkemahan Kamis Jum’at (Perkajum) gelombang pertama ini dimeriahkan dengan berbagai perlombaan yang menarik di Area Bumi Perkemahan (Buper) yang bertempat di Desa Campur Sari, Ponorogo. Sesampainya di bumi perkemahan, peserta langsung diarahkan untuk membangun tenda, dilanjutkan persiapan acara Unggun Gembira yang disertai dengan pertunjukan-pertunjukan dari peserta, di antaranya tarian modern, tarian daerah, drama, nasyid, dsb.

Keesokan harinya, seluruh peserta mengikuti senam pramuka yang lebih fleksibel, lebih energik, beda dengan senam biasa. Semua rentetan acara berjalan baik, dari pembukaannya hingga acara yang paling ditunggu-tunggu oleh para adika, yaitu Hiking.

            Hiking kali ini berlokasi di desa Campur Sari, para adika diarahkan untuk berjalan menelusuri rute yang sudah ditentukan oleh ka’ Koordinator dengan beberapa pos pemberhentian, di setiap pos tersebut terdapat rintangan tersendiri yang membuat para adika lebih bersemangat dalam mengikuti perkajum kali ini

            Salah satu medan yang harus dilewati para adika adalah sungai, para adika diberi instruksi untuk melewati sungai tersebut dengan menyelaminya, hal tersebut tidak membuat semangat para adika berkurang, mereka terus berusaha melewati rintangan yang ada sampai menuju pos terakhir.

Seluruh peserta menikmati kegiatan Perkajum ini. Selain untuk menguatkan semangat santri, acara ini merupakan sarana rekreasi dan refreshing dari padatnya kegiatan akademis santri pondok. AbuFariz

Kiai Syamsul Hadiri Pembukaan Fathul Kutub di PMDG Kampus 6 Magelang

0

MAGELANG- Pada hari Ahad (23/9) pagi, tepat pukul 07.00 WIB, Pimpinan Pondok K.H. Syamsul Hadi Abdan dengan resmi membuka acara Fathul Kutub Siswa Kelas 6 Kulliyatu al-Mu’allimin al-Islamiyah (KMI) Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Kampus 6, Magelang. Acara ini diselenggarakan selama 5 hari mulai dari Ahad (23/9) s/d Kamis (27/9) mendatang.

Dalam pidato pembukaannya, Kiai Syamsul menerangkan, tujuan dari diadakannya acara ini adalah untuk menjunjung tinggi dan mengenalkan ajaran Islam kepada seluruh siswa yang akhirnya ia mempunyai pengetahuan yang luas, tidak fanatik terhadap suatu mazhab dan ikhlas dalam berkhidmat kepada masyarakat, juga sangat berguna untuk meningkatkan wawasan keilmuan siswa dalam Dirasah Islamiyah, dan menelaah literatur-literatur Islam klasik maupun modern yang berbahasa Arab.

Seusai acara, Kiai Syamsul ditemani oleh Wakil Pengasuh PMDG Kampus 6, Al-Ustadz Sunanto. WR, S.Ag., Wakil Direktur KMI PMDG Kampus 6, Al-Ustadz Afif Chamidi, S.Th.I, melakukan inspeksi beberapa fasilitas yang ada dan sekaligus melihat suasana lingkungan di PMDG Kampus 6.

Pada akhir kunjungan, beliau berkesempatan untuk mengikuti sesi perfotoan bersama seluruh Dewan Guru Wali Kelas dan Siswa Kelas 6 KMI PMDG Kampus 6, Magelang.habibur_hmz

Kiai Syamsul: Fathul Kutub Perluas Wawasan Keilmuan Agama Santriwati Pondok Modern

0

WIDODAREN-Pondok Modern Gontor selalu berupaya untuk mengembangkan dan meningkatkan intelektualitas santri-santrinya, dan diantara tujuan institusional Kulliyatu-l-Muallimin Al-Islamiyah (KMI) adalah menjunjung tinggi dan mengenalkan ajaran Islam. Maka salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan diadakannya Fathul Kutub yang memang sudah menjadi kewajiban untuk diikuti oleh seluruh Siswa Kelas 5 dan 6 di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Kampus Putra maupun Putri.

Pada hari Sabtu (22/9) pagi, Bapak Pimpinan PMDG, K.H. Syamsul Hadi Abdan, berkesempatan hadir untuk membuka secara resmi kegiatan Fathul Kutub Siswi Kelas 6 di PMDG Putri Kampus 3, Widodaren, Mantingan. Dalam sambutannya, Kiai Syamsul menjelaskan secara singkat tentang sejarah pelaksanaan kegiatan Fathul Kutub, beliau menjelaskan bahwa kegiatan ini dahulu dibimbing langsung oleh K.H. Imam Zarkasyi dan hanya dalam lingkup satu ruangan kelas saja. Beliau juga menegaskan bahwa media pembelajaran kitab kuning di Gontor adalah melalui kegiatan Fathul Kutub, ini juga merupakan jawaban atas beberapa pertanyaan dan dikarenakan banyaknya yang berpendapat bahwa Gontor tidak mengajarkan santrinya membuka kitab kuning.

Pada kegiatan Fathul Kutub kali ini, seluruh santriwati akan diajarkan keterampilan dasar dalam mempelajari buku-buku islami klasik. Pada awalnya, santriwati akan dibagi menjadi sekian kelompok yang terdiri dari 9 hingga 10 orang dengan ditemani oleh seorang Ustadzah pembimbing, setiap orang akan mendapat giliran untuk menyelesaikan sebuah pembahasan solusi dari pokok permasalahan yang sudah ditentukan oleh panitia, kemudian untuk mencari solusi dari masalah tersebut, mereka dituntut untuk membuka, membaca, dan memahami beberapa buku klasik yang sudah tersedia, serta mengambil kesimpulan penyelesaian masalah tersebut daripadanya, kemudian hasil penyelesaian tersebut dipresentasikan di depan kelompoknya, yang pada akhir presentasi akan kembali diperjelas oleh Ustadzah pembimbing apa pembahasan yang benar dari pokok permasalahan tersebut, dengan cara demikian, santriwati mampu menjelajahi ilmu pengetahuan agama secara dalam dari buku-buku islami klasik.

Seusai membuka acara Fathul Kutub, Kiai Syamsul menyempatkan diri meninjau pembangunan dan  perbaikan pergedungan, seperti halnya asrama dan kelas-kelas, dengan ditemani oleh Wakil Pengasuh PMDG Putri Kampus 3, Al-Ustadz H. Suwarno. TM, S.Ag, bersama guru-guru kader lainnya.habibur_hmz

Guru Tahun Keenam Sabet Juara Umum Muharram Games 1440

0
Darussalam-Guru Tahun Keenam tahun ini sabet juara umum Muharram Games 1440 Hijriyah. Berlangsung dari Kamis-Jum’at (6-14/9), dilasanakan di beberapa tempat: Lapangan Al-Azhar, gedung Rabtihah, Dema, stadion, dan tempat-tempat lain yang tidak disebutkan. Acara tahunan yang diinisiasi oleh Dewan Mahasiswa (Dema) Kampus Rabithah ini mengadakan lomba dalam 3 kategori besar: Divisi Olahraga, Divisi Olah Rasa, dan Divisi Olah Fikir. Olahraga mencakup sepak bola, bola voli, bola basket, bola takraw, badminton, dan bola futsal. Olah Rasa mencakup lomba fotografi, kaligrafi, membuat poster, dan membaca puisi. Terakhir, Olah Fikir mencakup lomba debat, menulis opini bahasa Indonesia, opini bahasa Arab, dan opini bahasa Inggris.
Muharram Games ini menggunakan konsep poin. Setiap lomba sudah disepakati jumlah poin bagi pemenangnya. Guru tahun keenam dapat meraih jumlah poin tertinggi di dua divisi: Olah Fikir dan Olah Rasa, dan peringkat kedua dalam divisi Olahraga. Dengan demikian, Juara Umum perlombaan ini dipastikan jatuh kepada guru tahun keenam.
“Kami sudah lama menanti juara umum ini, ini pertama kalinya semenjak kami menjadi alumni” jelas Ustadz Bagus, Ketua Koordinator tahun keenam. “Sanah Akhirah, Sanah mumtazah” tambah Ustadz Arfani, Playmaker Sepak Bola tahun keenam. Pembagian hadiah dan penutupan resmi Muharram Games dilaksanakan pada Jum’at sore (14/9) bertempat di lapangan Al-Azhar. Dimeriahkan dengan pertandingan final Futsal antara guru tahun keenam dan guru tahun keempat, yang dimenangkan oleh guru tahun keempat. Juga final bola basket antara guru tahun ketiga dan guru tim legend, dimenangkan oleh Tim Legend. AaRum