Home Blog Page 283

Merenggut Keberhasilan Dengan Belajar Malam

0

“ Jika kamu ingin mecari ilmu maka pergilah ke Mesir, dan jika kamu ingin beribadah maka pergilah ke Mekkah,  Namun jika kamu ingin mecari pendidikan maka Gontorlah tempatnya.” Begitulah singkat kata dari Bapak Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor. Belajar malam inilah salah satu pendidikan dan merupakan salah satu kegiatan wajib bagi seluruh santriwati yang diberikan Gontor Putri Kampus 2 kepada seluruh santriwatinya. Kegiatan ini dilakukan rutin setiap harinya setelah sholat isya’ yang bertempat di tempat belajar masing-masing antar angkatan. Diawali dengan do’a bersama antar rayon yang dipimpin oleh pembimbing rayon atau mudabbiroh sebelum dimulainya belajar malam dan diakhiri pula dengan do’a antar angkatan yang dipimpin oleh ustadzah pembimbing.

Seorang Ustadzah Yang Tengah Menerangkan Pelajaran Kepada Santriwati
Seorang Ustadzah Yang Tengah Menerangkan Pelajaran Kepada Santriwati

Kegiatan ini sangat memberi kemudahan belajar bagi para santriwati. Terlebih lagi untuk santriwati yang mungkin memiliki kesulitan dalam membagi waktu kegiatan harian mereka dengan waktu belajarnya. Dengan kegiatan ini, santriwati akan terdorong untuk terjun mengikuti kegiatan belajar malam sehingga akan menjadi terbiasa untuk membagi waktu belajarnya. Selain itu, para santriwati bisa bertanya langsung akan pelajaran yang belum dikuasainya kepada para ustadzah yang selalu siap untuk mengontrol belajar.

Dengan banyaknya manfaat yang dapat diambil melalui kegiatan belajar malam ini, semoga dapat memberi kemudahan bagi para santriwati untuk meningkatkan mutu belajarnya. Dan mendapatkan hasil sebagaimana yang setiap orang harapkan untuk menjadi lebih baik. hanin_y

Kiai Hasan Isi Kuliah Umum “Diplomat Nyantri”

0

Darussalam-Kamis Malam (12/4) K.H. Hasan Abdullah Sahal isi kuliah umum program “Diplomat Nyantri”. Program Sekolah Staf Diplomat Luar Negeri (Sesdilu) Kemlu ini diikuti oleh 47 orang diplomat. Bertempat di Aula Aligarh. Acara ini dimulai pukul 20.00 – 21.30 WIB. Selain Kiai Hasan, hadir pada kesempatan kali ini K.H. Syamsul Hadi Abdan yang juga Pimpinan PMDG.

Kiai Hasan menjelaskan tentang sejarah singkat Pondok Pesantren, keutamaan menjaga jati diri, juga tugas pesantren sebagai pendidik, “tugas kami mendidik untuk jadi orang baik, jadi pejabat jadilah pejabat yang baik, jadi ekonom jadilah ekonom yang baik, jadi diplomat pun juga harus yang baik.” Kiai Hasan juga menjelaskan tentang fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat, salah satunya adalah ‘nirmalu’ orang-orang yang tidak punya malu, mengerjakan hal yang seharusnya mereka malu tapi tidak malu, dan sebaliknya.

Suasana ramah dan harmonis tersaji dalam kuliah umum ini, sesekali diwarnai canda pak kiai dan tawa hadirin. Layaknya ayah yang sedang menasehati anaknya, di antara peserta program ini ada alumni Gontor yang menjabat sebagai Direktur Sesdilu Kemlu, yaitu M. Aji Surya. Selain itu, ada tamu spesial lainnya yaitu Mantan Dubes Indonesia untuk Uni Emirat Arab, Salman Al-Farisi.

Program ini mendapat apresiasi langsung dari Kiai Hasan, karena tidak seperti biasanya, diplomat ramai-ramai nyantri di Gontor. Ini perdana.  “Biasanya yang datang ke sini nih IKIP atau Fakultas Tarbiyah, sekarang ini spesial, Diplomat” jelas kiai Hasan.  AaRum

Kiai Hasan Berbincang dengan Mantan Dubes Indonesia untuk Uni Emirat Arab, Salman Al-Farisi dan Direktur Sesdilu, M. Aji Surya
Kiai Hasan Berbincang dengan Mantan Dubes Indonesia untuk Uni Emirat Arab, Salman Al-Farisi dan Direktur Sesdilu, M. Aji Surya

Anggota Badan Wakaf PMDG Hadiri Walimah Putri K.H. Hasan Abdullah Sahal

0

CILEDUG—Ahad pagi (8/4), rombongan anggota Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor menghadiri resepsi pernikahan putri dari K.H. Hasan Abdullah Sahal, Al-Ustadzah Alfi Radhia Lilla dan Al-Ustadz Fatchurrahman Dzufadli. Acara resepsi diselenggarakan di Yayasan Pendidikan An-Nur, Jl. Dr. Wahidin No. 15 RT 04/03 Sudimara Timur, Ciledug, Tangerang, Banten setelah 5 bulan yang lalu, tepatnya pada 12 Nopember 2017 akad nikah sekaligus resepsi di laksanakan di Ponorogo. Anggota Badan Wakaf yang hadir diantaranya adalah K.H. Syamsul Hadi Abdan, Drs. K.H. Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed., Prof. Dr. K.H. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A., K.H. Masyhudi Subari, M.A., dan Prof. Dr. Din Syamsuddin, M.A. Acara berlangsung pada pukul 10.30-12.00 WIB dan dihadiri oleh keluarga dari pihak mempelai pria dan wanita.
Selain rombongan anggota Badan Wakaf PMDG, hadir pula rombongan beberapa guru senior PMDG dan keluarga K.H. Hasan Abdullah Sahal dari Ponorogo menggunakan satu bus dan satu mobil Hiace. Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dilajutkan oleh sambutan-sambutan. Dari pihak wanita, sambutan disampaikan oleh Prof. Dr. Din Syamsuddin, M.A. Dalam sambutannya, beliau mewakili Kiai Hasan menyampaikan rasa syukur yang luar biasa atas terselenggaranya resepsi dengan baik dan lancar. Beliau juga berterimakasih terhadap segenap keluarga besar dari mempelai pria yang telah memberikan sambutan dengan hangat.

Prof. Dr. Din Syamsuddin, M.A. saat memberikan sambutan mewakili keluarga mempelai wanita
Prof. Dr. Din Syamsuddin, M.A. saat memberikan sambutan mewakili keluarga mempelai wanita

Di akhir sambutan Prof. Din Syamsuddin memberikan pesan dan nasehat kepada kedua mempelai, bahwa kunci dari kesuksesan menjalin kehidupan berumah tangga adalah adanya kekompakan antara suami dan istri. Selalu bersama dalam suka maupun duka, dan dapat menyelesaikan berbagai masalah bersama-sama. Juga, senantiasa menjalin komunikasi dengan baik. Semoga rumah tangga kedua mempelai yang telah berjalan selama 5 bulan ini senantiasa dikarunia keberkahan oleh Allah Subhanahu wata’ala, menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah, dan keturunannya menjadi penerus perjuangan agama, nusa, dan bangsa.brada

Ujian Lisan Menguji Mentalitas Santri

0

GONTOR–Sabtu (7/04) lalu, Ujian Akhir Tahun Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyyah (KMI) sudah resmi dimulai. Pelaksanaan ujian lisan merupakan tahap awal yang pertama kali akan dilalui oleh seluruh santri se-Darussalam. Inilah salah satu potret kesibukan yang tengah terjadi di Pondok Modern Darussalam Gontor akhir-akhir ini, juga menjadi pertanda bahwa semester kedua tahun ajaran 1439/2018 akan segera usai.

Ujian lisan akhir tahun kali ini berlangsung selama 12 hari, yaitu sejak hari Sabtu, 1 Rajab 1439/7 April 2018 sampai dengan hari Selasa, 1 Sya’ban 1439/17 April 2018. Adapun materi pelajaran yang diujikan pada ujian lisan meliputi Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan Al-Qur’an. Ujian lisan ini bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan intelektual santri dan mengetahui hasil pembelajarannya selama satu semester, selain itu ujian ini juga bertujuan untuk melatih rasa percaya diri dan mentalitas para santri ketika berhadapan dengan para penguji. Apabila santri tersebut memiliki rasa percaya diri dan mental yang tinggi, dia cenderung akan melalui ujian dengan baik dan penuh ketenangan. Juga sebaliknya, santri yang kurang percaya diri, cenderung merasa takut, gerogi, dan menjawab dengan ragu-ragu di dalam ruang ujian, sehingga segala yang telah dihafal dan dibaca menjadi terlupakan seperti hilang sekejap mata.

Pelaksanaan ujian lisan di PMDG mengikutsertakan seluruh guru dan santri. Seluruh sektor yang ada di PMDG pun ikut merasakan bagaimana suasana ujian yang sedang berlangsung. Kali ini, Ujian Akhir Tahun diikuti oleh 3293 peserta ujian siswa kelas 1–5 KMI, 757 siswa akhir kelas 6 selaku pembantu panitia ujian dan 235 penguji dari guru-guru KMI. Adapun ruangan kelas yang dipakai untuk tepat menguji ujian lisan sebanyak 114 ruangan kelas yang seluruhnya tersebar di gedung Yaqdzoh, Saudi 6, Sudan 1, Sudan 2, dan Rabithah.

Gedung Satelit yang sejatinya digunakan untuk ruang ujian kini sudah tidak terpakai lagi, dikarenakan  gedung tersebut akan dirobohkan, dialihfungsikan menjadi lahan parkir Gedung Satelit Baru. Reyzin

Gedung Satelit Mulai Diratakan

0

GONTOR–Gedung Satelit merupakan salah satu pergedungan di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG). Pada awal berdirinya, gedung ini terdiri dari 8 ruang kelas, kemudian direnovasi menjadi dua lantai pada tahun 1998–1999, terletak di selatan PMDG, tepat di samping makam keluarga pondok.

Gedung ini memiliki keunikan yang berbeda dengan gedung-gedung lainnya, terlihat dari penamaan gedung, yaitu “Gedung Satelit”. Ketua Yayasan PMDG, Al-Ustadz Imam Shobari, S.Ag. menjelaskan pemilihan nama satelit untuk gedung ini diambil dari jauhnya letak gedung dengan pemukiman santri. “Gedung itu adalah yang terjauh di antara gedung-gedung lain pada waktu itu.” tutur Imam.

Gedung ini merupakan tempat yang bersejarah bagi para santri dan alumni PMDG. Selain digunakan untuk ruangan kelas, Gedung ini mampu memberikan kesan yang mendalam, khususnya bagi siswa kelas 5 KMI yang menggunakan Gedung Satelit untuk persiapan acara Drama Arena (DA) setiap tahunnya.

Namun dengan berjalananya pembangunan di PMDG, tepat hari Sabtu (14/4) Gedung Satelit akhirnya mulai diratakan, diawali dengan penertiban dan perataan bangunan di timur satelit, pelepasan genteng atap, paving block, dsb. Bagian Pembangunan, para karyawan pembangunan pondok, hingga Siswa kelas 6 bergotong royong meratakan gedung ini.

Al-Ustadz Hamsar, Bagian Pembangunan Pondok menjelaskan hingga saat ini perataan gedung sudah mencapai 30% “Insya Allah, Gedung ini akan dijadikan halaman serta tempat parkir untuk Gedung Satelit baru nantinya” tutur Hamsar. rakafadel

Inspeksi Ujian Lisan Akhir Tahun : Sebesar Keinsyafanmu, Sebesar itu pula Keberuntunganmu

0

Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari kemarin adalah orang yang beruntung. Bila hari ini sama dengan kemarin, berarti orang merugi. Dan jika hari ini lebih jelek dari kemarin adalah orang celaka.

Begitulah kutipan dari hadist Rasulullah SAW. yang tak pernah berhenti disampaikan oleh para Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor. Hal itu pula yang menjadi salah satu pilar bagi Gontor untuk terus melakukan evaluasi dalam setiap agenda. Karena dengan adanya evaluasi, akan semakin baik suatu organisasi, dan diharap dapat menggapai visi dan misi yang ada sehingga mampu bertahan dalam gejolak dunia yang selalu berubah dan membutuhkan generasi yang siap memperbaiki.

Al-Ustadz Sutrisno Ahmad selaku Direktur 2 KMI Gontor dalam inspeksi bersama Al-Ustadz Muhammad Fauzi selaku Wakil Direktur KMI Gontor Putri Kampus 2
Al-Ustadz Sutrisno Ahmad selaku Direktur 2 KMI Gontor dalam inspeksi bersama Al-Ustadz Muhammad Fauzi selaku Wakil Direktur KMI Gontor Putri Kampus 2

Perbaikan akan menjadikan siapa yang melakukannya dapat merubah kekurangan dan tidak lagi mengulang kesalahan yang sudah dievaluasi di masa-masa setelahnya. Dengan itu, tepat pada Sabtu, 27 Rajab 1439 H/ 14 April 2018 Bapak Direktur 2 Kulliyatu-l-Mu’allimat Al-Islamiyah Pondok Modern Darussalam Gontor Al-Ustadz Drs. H. Sutrisno Ahmad, Dipl.A., mengunjungi Pondok Modern Gontor Putri Kampus 2 untuk mengadakan Inspeksi Ujian Lisan Akhir Tahun 1438/ 1439 H.

Al-Ustadz Sutrisno Ahmad menginspeksi Ujian Lisan Materi Al-Qur'an di Gedung Istanbul
Al-Ustadz Sutrisno Ahmad menginspeksi Ujian Lisan Materi Al-Qur’an di Gedung Istanbul

Dalam inspeksi yang diadakan bersama Bapak Wakil Direktur Kulliyatu-l-Muallimat Al-Islamiyah, Al-Ustadz K.H. Muhammad Fauzi, M.Ud., Al-Ustadz Sutrisno mengunjungi berbagai titik Gontor Putri Kampus 2 untuk melihat bagaiamana proses Ujian Lisan berlangsung di pondok yang masih hijau ini. Inspeksi diadakan di seluruh penjuru pondok, bahkan Al-Ustadz Sutrisno pun memasuki beberapa ruang ujian di Gedung Istanbul dan Gedung Qatar. Hal itu dilakukan demi memaksimalkan inspeksi yang ada, karena segala hal harus dilakukan dengan totalitas, bukan setengah-setengah.

Gontor memang tak pernah berhenti mendidik siapa-siapa yang hidup di dalamnya. Karena dengan inspeksi ini, semua dapat memetik pendidikan yang ada, baik santriwati, panitia, hingga para astidz dan ustadzat. Karena bagaimanapun, sebagaimana filsafat pondok menerangkan, Sebesar keinsyafanmu, sebesar itu pula keberuntunganmu. Noorajavi

K.H. Hasan Abdullah Sahal Tinjau Tanah Wakaf Gontor Seluas 300 ha di Katingan

0

PALANGKARAYA-Pada hari Ahad (15/4) K.H. Hasan Abdullah Sahal  selaku Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor meninjau Tanah Wakaf seluas 300 ha di Desa Hampangin, Kab. Katingan, Kalimantan Tengah. Saat itu, H. Asep Sulaiman Sabanda sebagai wakif ikut mendampingi beliau dalam peninjauan tanah wakaf tersebut.

H. Asep Sulaiman Sabanda selaku Wakif sedang menjelaskan kepada Kiai Hasan tentang tata letak tanah di daerah Katingan.
H. Asep Sulaiman Sabanda selaku Wakif sedang menjelaskan kepada Kiai Hasan tentang tata letak tanah di daerah Katingan.

Tanah wakaf Gontor ini letaknya cukup jauh dari kota Palangkaraya. Karena perjalanan ke Lokasi menempuh waktu sekitar 3 jam. Lain dari pada itu, Mantan Bupati Katingan, H. Ahmad Yantenglie, S.H. beserta stafnya juga ikut mendampingi Kiai Hasan untuk meninjau lokasi. Sejauh ini tanah wakaf tersebut masih dalam bentuk tanah dan belum dibangun lembaga pendidikan. Pasalnya selain jaraknya jauh dari kota, tanah tersebut masih dalam bentuk hutan dan membutuhkan waktu lama untuk merintis lembaga pendidikan.

Selain meninjau tanah wakaf Gontor, Kiai Hasan juga sempat menghadiri acara Walimatu-l-Ursy keluarga Alm. Muhammad Tijani yaitu Al-Ustadz Ahya Ulumiddin, Lc. M.A. dan Ustadzah Amnah Tidjani, Lc. M.Th.I. di Jalan Garuda IV Palangkaraya (14/4). Pada acara tersebut, Prof. K.H. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A. beserta rombongan dari keluarga Alm. K.H. Imam Zarkasyi juga ikut menghadiri acara walimah tersebut.

Pada malam harinya, Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) turut mengadakan acara Silaturrahmi dengan Kiai Hasan beserta rombongan dari Gontor. Acara ini menarik, karena banyak alumni yang hadir dalam even ini bahkan alumni yang berasal dari Banjarmasin pun juga tidak mau melewatkan acara ini. Acara ini digelar di Ball Room Hotel Global Palangkaraya. Saat acara para hadirin sangat antusias, khususnya saat mendengarkan wejangan dari Kiai Hasan.*akhifuad

 

 

 

Abu Sittin Adakan Reuni Akbar di TMII, Jakarta

0

JAKARTA – Pada hari Selasa (10/3), para alumni Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) yang berusia 60 tahunan keatas (Abu Sittin) mengadakan reuni akbar dan silaturahim keluarga di Hotel Santika, TMII, Jakarta. Pimpinan PMDG sekaligus peserta dan juga tamu utama dalam Reuni Abu Sittin, K.H. Hasan Abdullah Sahal tampak ikut menghadiri acara tersebut.

Salah satu koordinator Abu Sittin, K.H. Saifuddin Arief mengatakan bahwa acara inti dari reuni ini adalah mendengarkan ceramah Kiai Hasan. “Beliau, Pak Hasan tidak pernah absen dalam acara ini, dari awal sampai sekarang, karena beliau termasuk anggotanya. Yang kita dapatkan dari Kiai Hasan adalah informasi terkait perkembangan Pondok, nilai-nilai perjuangan yang ditanamkan Trimurti Pendiri Pondok, dll,” tegas Ustadz Adin yang merupakan sapaan akrabnya.

Pada kesempatan kali ini juga, terlihat beberapa anggota Badan Wakaf PMDG turut hadir dan ikut berpatisipasi dalam acara tersebut. Diantaranya adalah, K.H. Syamsul Hadi Abdan, Drs. K.H. Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed., Prof. Dr. K.H. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A., K.H. Abdullah Sa’id Baharmus, Lc., Prof. Dr. K.H. Aflatun Muchtar, M.A., Drs. K.H. Dawam Soleh, dan K.H. Muhammad Nasir Zein, M.A., juga berkesempatan hadir dalam acara tersebut adalah Ketua Umum Ikatan Keluarga Pondok Modern, Al-Ustadz H. Ismail Abdullah Budi Prasetyo, S.Ag.

16Dalam pidatonya Kiai Hasan berpesan bahwa kekuatan umat Islam adalah jika kita selalu berpegang teguh kepada Allah SWT dan selalu berjalan bersama-sama. “Selama kita tidak takut kecuali kepada Allah dan tidak mengharap kecuali kepada Allah, kita bisa bersama, tetapi kalau salah satu kita atau na’udzubillah kita sudah takut kepada selain Allah dan mengharap kepada selain Allah, sulit kita bersatu, itulah yang membuat kita tidak bersatu,” ujar Kiai Hasan dalam pidatonya.

Sambutan juga diberikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Bapak H. Anies Rasyied Baswedan, Ph.D. melalui video rekaman yang diputar oleh panitia. “Tua-muda tak selamanya tergantung pada usia, hitungan tahun memang tidak bisa dipercepat atau diperlambat, tapi tua-muda tak ditentukan oleh umur, bila yang dibicarakan adalah masa lalu maka meskipun usia hitungan tahunnya kecil sesungguhnya dia sudah tua, tapi bila yang dibicarakan adalah masa depan meski hitungan tahun usianya sudah tinggi seperti Abu Sittin ini tapi bila yang dibicarakan kedepan, maka sesungguhnya masih muda, insyaAllah yang berkumpul di tempat ini bukan hanya membicarakan masa lalu tapi juga membicarakan masa depan, maka insyaAllah ini adalah perkumpulan orang-orang muda yang Abu Sittin,” tegas beliau dalam sambutannya.

Sementara daripada itu, Ketua IKPM Jakarta, Al-Ustadz H. Budiman Latief, selaku tuan rumah ikut senang dan terharu dalam mengikuti seluruh rentetan kegiatan dalam acara reuni kali ini, serta beliau mengajak kepada seluruh alumni PMDG yang sudah berusia 60 tahun keatas untuk ikut bergabung dalam reuni Abu Sittin di hari-hari yang akan datang. biibmufassir

Tausiyah Bersama Al-Ustadz Umar Sa’id Wijaya S.Ag Untuk Meng-upgrade Keimanan

0

Lantunan indah Sa’ir Abu Nawas telah berkumandang di seluruh penjuru darussalam. Seluruh penghuni darussalam pun bergegas menunaikan kewajiban kepada Sang Penguasa Alam Semesta. Mahasiswi guru Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 2 memiliki rutinitas tersendiri setiap hari Kamis, melakukan sholat magrib berjama’ah di aula Beirut dengan Bapak Wakil Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 2 Al-Ustadz Umar Sa’id Wijaya S.Ag.

Tausiyah Mahasiswi Guru  Bersama Al-Ustadz Umar Sa’id Wijaya S.Ag
Tausiyah Mahasiswi Guru Bersama Al-Ustadz Umar Sa’id Wijaya S.Ag

Usai sholat maghrib berjamaah beliau selalu membagi ilmunya kepada mahasiswi guru yang haus akan ilmu. Beberapa pertemuan beliau membagi pengalaman pribadi yang semakin membakar para mujahidah untuk menegakan Agama Allah. Empat kali pertemuan belliau membantu mahasiswi guru mengkhatamkan Hadits An-Nawawi. Dengan penuh kesabaran beliau menjelaskan satu persatu hadits dan bukan hanya sekedar penjelasan, namun beliau menyertakan contoh pengaplikasian setiap hadits dalam kehidupan sehari-hari.

“Jika apa yang kita makan dan apa kita pakai dari sumber yang haram, maka hal ini dapat mengurangi barokah dalam menjalani hidup” ungkap Al-Ustadz Umar Sa’id Wijaya S.Ag. ketika menerangkan salah satu Hadits An-Nawawi. Adanya tausiyah seperti ini adalah salah satu usaha mengupgrade keimanan kita kepada yang Maha Kuasa. Keimanan layaknya baterai yang dapat berkurang dayanya, maka kita perlu menambahkan dayanya kembali agar iman kita tetap stabil. -khoir-

Ujian Lisan sebagai Instrumen Pembentuk Karakter Santri

0

Jatuh pada hari Sabtu, 7 April yang bertepatan pada tanggal 21 Rajab, Gontor Putri Kampus 2 laksanakan Ujian Lisan dengan baik dan tertib. Ujian ini diadakan setahun dua kali yaitu pada akhir semester awal dan penutupan akhir tahun ajaran. Jatuhnya ujian lisan kali ini adalah sebagai Ujian lisan yang kedua dalam tahun ajaran 2018 /1439. Masa-masa ujian adalah waktu dimana santriwati dapat leluasa menentukan pola belajar yang memudahkan mereka dalam memahami dan menghafal pelajaran. Karena semboyan yang Gontor adalah Ujian untuk belajar, dan bukan belajar unutk ujian

Suasana santriwati sebelum memasuki ruang ujian
Suasana santriwati sebelum memasuki ruang ujian

Gontor memiliki rutinitas dan kebiasaan yang berbeda dengan yang lain. Dengan diadakannya ujian lisan ini, bukan hanya ujian dalam hal materi pelajaran yang diujikan, melainkan mental seorang santri saat dihadapkan dengan empat sampai lima penguji yang telah menguasai pelajaran sampai dengan batas yang telah ditentukan, yang terdiri dari dua, sampai tiga ustadzah dan sebagian lainnya adalah siswi akhir KMI.

Bel telah berdenting tujuh kali, tanda ujian lisan segera dimulai. Ketegangan tampak dibeberapa raut muka santriwati yang akan memasuki ruang ujian lisan. Ujian lisan tidaklah sekedar menguji pemahaman dan hafalan santriwati terhadap seluruh pelajaran yang telah diajarkan, namun mental santriwati pun diuji. Keberanian santriwati untuk memasuki ruang ujian akan menjadi bekal kelak ketika dia terjun di masyarakat. Bukan hanya paham dan hafal pelajaran, namun tujuan akhirnya adalah pengaplikasian pelajaran yang ia miliki dalam kesehariannya. Selain itu ujian ini juga bertujuan untuk melatih rasa percaya diri, membentuk karakter dan menguji mentalitas para santri.

Pelaksanaan Ujian Lisan Akhir tahun ini melibatkan seluruh guru PMDG Putri Kampus 2 yang berjumlah 184 guru, dan 103 penguji dari santriwati kelas 6. Adapu jumlah santriwati yang diuji pada akhir tahun ini berjumlah 1033 santri terdiri dari kelas 1 s.d. 5 KMI. Adapun Kelas yang dipakai sejumlah 34 kelas yang terdiri dari bangunan Qatar, Kairo, Madinah, Makkah, Granada, dan Istanbul.Erwin