Bergerak dan menggerakan merupakan salah satu filsafat hidup gontor yang akan selalu tertanam dalam diri penghuni kampung damai. Bukan hanya sekedar bergerak tetapi pergerakan yang sungguh-sungguh dan beridealisme tinggi sehingga menciptakan kegiatan yang penuh dengan pendidikan.Salah satunya adalah Kegiatan Festival Bahasa yang merupakan rentetan acara 90 tahun Gontor.
Tepat pada tanggal 29 Agustus 2016 bertepatan dengan 26 Dzulqo’dah 1437 acara ini dibuka langsung oleh Al-Ustadz Ahmad Fuad Effendy alumni Pondok Modern Darussalam Gontor yang sudah banyak berkiprah dimasyarakat. Pembukaan ini disimbolkan dengan memukul alat traditional Indonesia yaitu Gong. Dan acara ini dihadiri oleh al-Ustadz Masyhudi Sobari selaku bapak Direktur KMI Al-Ustadz Setiawan Lahuri dan diikuti oleh seluruh santriwati dan seluruh asatidz dan ustadzat serta peserta lomba bahasa dari pondok cabang maupun pondok alumni diantaranya : Pondok Pesantren Al-Masdhuqiyah Probolinggo, Pondok Pesantren Al-Mizan Pandeglang, Aisyiyah Islamic Boarding School Bojonegoro, Pondok Pesantren Al-Iman Putri Ponorogo, Pondok Pesantren Darussalam Tasikmalaya, Pondok Pesantren Darussalam Garut, Pondok Pesantren La-Tansa Banten, Pondok Pesantren Darul Amanah Kendal, Pondok Pesantren Daar El-Azhar Banten, Pondok Pesantren Al-Amin Madura, Pondok Pesantren Mathla’ul Huda Bandung, Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 Ngawi, Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 2 Ngawi, Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 3 Ngawi, Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 4 Kendari, Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 5 Kediri.
Seluruh Perlombaan Festival Bahasa Di Pondok Modern Darussalam Gontor sepenuhnya mengacu kepada pendidikan santriwati yaitu untuk peningkatan bahasa santriwati, mengasah otak serta meningkatkan potensi dan skill santriwati baik dari pondok cabang maupun dari pondok alumni. Acara ini akan berlangsung selama satu minggu dengan diisi berbagai macam perlombaan dengan suasana yang meriah dan beberapa modifikasi serta inovasi dari para santri. (Miftahul Hamida)