GONTOR–Pendidikan kepemimpinan sudah tidak bisa dipisahkan lagi dari totalitas pendidikan di Gontor. Di seluruh lini kehidupan santri selalu ada organisasi, dan setiap organisasi tersebut dipimpin oleh seorang ketua.
Pemilihan Ketua Konsulat menjadi salah satu rutinitas tahunan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), acara yang diikuti oleh seluruh santri PMDG ini bertempat di ruangan yang telah ditentukan oleh panitia, pada tahun ini jumlah Konsulat yang ada di PMDG sebanyak 38 Konsulat yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia dan luar negeri.
Acara yang dilaksanakan pada Ahad siang (23/6) tersebut dimulai secara serentak pada pukul 14.00 WIB. Sebelum dilakukan pemilihan ketua konsulat, dilakukan terlebih dahulu Perkenalan dari setiap kandidat di konsulat masing-masing yang berasal dari kelas 5. Dari pemilihan ini nantinya akan dipilih 3 orang ketua dari setiap konsulat. Merekalah yang nantinya akan membawa dan memimpin konsulat selama 1 tahun kedepan.
Pada acara ini Panitia PKA mengundang beberapa asatidz untuk menjadi pengawas di konsulat yang bukan konsulat asalnya agar pemilihan berjalan lancar dan tidak ada kecurangan. Pemilihan ini tidak seperti pemilihan umum biasanya, karena belum tentu orang yang mendapatkan suara terbanyak bisa langsung menjadi ketua, hasil pemilihan akan disaring kembali oleh pembimbing konsulat dan staf Pengasuhan Santri.
“Menjadi Ketua Konsulat itu tidaklah mudah, karena dia yang nantinya akan mebawa kemana konsulat tersebut dan akan dijadikan seperti apa konsulat tersebut” Kata Al-Ustadz Arif Armanto selaku pembimbing konsulat Pekalongan.
Pemilihan Ketua Konsulat dimulai dengan pemaparan visi dan misi para kandidat. Setelah para kandidat menyampaikan visi dan misi-nya, dimulailah pemilihan ketua Konsulat melalui jalur voting.
Setelah dilakukan penghitungan suara, para ketua yang terpilih menyampaikan kembali visi dan misinya dalam mengemban amanat sebagai ketua Konsulat. Ghazna