GONTOR – Bagian pengajaran Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM) kembali menggelar lomba pidato antarzona, yang diikuti oleh seluruh peserta dari kelas 1 sampai dengan kelas 4 yang merupakan perwakilan setiap rayon di Darussalam. Sebutan masyhur di kalangan santri untuk lomba ini adalah PSC (Public Speaking Contest), yang memiliki banyak arti secara luas ataupun sempit, tapi tetap jika disimpulkan event ini merupakan sebuah wadah untuk mengembangkan, menunjukkan, dan mencari potensi dan bakat para santri dalam keahlian berpidato.
Sesuai dengan aturan perlombaannya, maka tahap pertama kali yang diselenggarakan adalah perlombaan pidato antarzona dalam 3 bahasa, bahasa Indonesia pada hari Ahad (10/9) lalu, bahasa Arab dan Inggris pada hari Kamis (14/9) tadi malam, guna menyeleksi para peserta terbaik yang akan tampil di panggung BPPM pada akhir tahun nanti.
Seperti halnya di tahun-tahun sebelumnya, tempat untuk dilaksanakannya perlombaan ini berpusat di Gedung Sudan I dan II, dekat dengan Gedung Olahraga (GOR) Pondok Modern Gontor.
Perlu diketahui, bahwa sistem pembagian zona pada perlombaan kali ini terbagi menjadi 10 zona untuk setiap bidang bahasanya. Terdapat 2 sampai 5 orang pembicara yang akan saling bersaing menunjukkan kepiawaiannya dalam berpidato di setiap zona tersebut. Persis seperti yang dikatakan oleh salah seorang panitia PSC kali ini, “Untuk perlombaan pidato antarzona kali ini, setiap bidang bahasanya terbagi menjadi 10 zona di kelas-kelas yang sudah ditentukan”, ujar Dimas Adispi (3 Int.B), selaku ketua panitia PSC tahun ini.
Juga yang tidak kalah menarik, untuk keseluruhan panitia PSC di setiap tahunnya adalah santri-santri yang sudah duduk dikelas 3 Intensif dan kelas 4, menariknya terletak ketika sebagian dari mereka menjadi perwakilan peserta perlombaan ini, juga sebagian dari mereka mendapat amanah untuk menjadi panitia.
Dengan diadakannya acara yang bersifat tahunan ini, Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) berupaya memberikan wadah pengembangan bakat dan potensi para santri, sekaligus untuk melatih mental mereka dalam menggunakan bahasa yang baik, lugas, tepat, benar, dan penuh kehati-hatian pada saat berpidato. Sehingga, diharapkan akan muncul orator-orator ulung yang mampu berdakwah menyebarkan syiar Islam di kalangan masyarakat luas nantinya. Terlebih sudah tidak akan canggung lagi bagi mereka jika suatu saat diberi kesempatan menjadi pembicara khusus di event Internasional. biibmufassir