KAMPUS 3 – Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 3 Kediri telah melaksanakan Pembukaan Tahun Ajaran Baru (PTAB) untuk semester ke dua, Sabtu (9/12). Pembukaan kali ini dilaksanakan di Masjid Jami’, tidak di depan Gedung Syiria. Hal ini dikarenakan hujan turun ketika acara hendak dimulai pada pukul 06.00 pagi.
Mengingat pentingnya acara ini, Staf Kulliyatul Mu’aliminal Islamiyyah (KMI) memindahkannya ke Masjid agar tetap berjalan lancar. Acara ini dilaksanakan untuk mengingatkan kembali niat baru bagi seluruh jajaran keluarga Pondok Kampus 3, baik dari santri, atau pun para guru. Nasihat disampaikan oleh Drs. H. Hariyanto Abdul Jalal, M.Pd, selaku Wakil Pengasuh Kampus 3, dan Aris Hilmi Hulaimi, M.Ud, Wakil Direktur KMI Kampus 3.
Dalam sambutan, Wakil Pengasuh menyampaikan dengan tegas tentang keadaan dunia Islam sekarang terdapat konflik tentang klaim Yarusalem sebagai ibu kota Israel. Beliau manyatakan konflik tersebut sebagai penjajahan. “Karena hidup paling menderita adalah hidup dalam penjajahan,” ujarnya.
Tragedi di Palestina sebagai penjajahan fisik dan mental, Indonesia bersama Palestina. Namun, di pondok para santri diarahkan untuk melawan penjajahan kebodohan. “Kita di Pondok melawan penjajahan dan kemalasan,” ujarnya tegas di hadapan santri-santri dan guru-guru.
Selain itu, beliau juga menyampaikan, kemuliaan seseorang ketika meninggal dunia membela agama Allah. Hal demikian lebih baik dari pada meninggal dunia dengan melimpah harta benda hanya untuk perut dan dirinya.
“Semoga ini tidak jadi kesombongan , harapan negeri ini untuk membela Agama, menegakkan kejujuran, pengorbanan, siap untuk mendedikasikan dirinya untuk umat adalah santri-santri Gontor,” paparnya.
Sambutan juga disampaikan oleh Wakil Dikertur KMI Kampus 3, berkenaan dengan hasil nilai santri di ujian semester 1 pekan lalu. Hasilnya, seluruh nilai santri mayoritas naik terkecuali santri kelas lima. Kenaikan ini menjadi prestasi bagi santri-santri, namun turunnya nilai santri-santri kelas lima menjadi evaluasi besar di semester ke dua ini.
Lebih tegasnya, baliau menekankan kepada para santri kendati buku-buku. Di semester ke dua, santri ditekankan lebih awal untuk melengkapi perlengkapan sekolah. “Kammiluu adawaatu dirasiyyatikum. Lengkapilah peralatan-peralatan sekolah kalian,” ujarnya,
Maka, buku menjadi perhatian besar dalam sambutan wakil Direktur. Bertujuan untuk mengingatkan kembali dengan segera kepada santri untuk memulai belajar di awal-awal ini, “Suyuufukum fi hadal ma’had, al-kitab wal qolam. Pedang kalian di pondok ini yaitu buku dan pena,” lanjutnya dalam nasihat.
Saat ini, seluruh santri dan guru berdisiplin,yaitu datang ke Pondok Kampus 3 tepat pada waktunya, Kamis, (7/12). Dari jumlah santri 1340, hanya sekitar 88 santri belum hadir di pondok karena beberapa kepentingan atau problem di rumah dan itu melalui izin dari Staf Pengasuhan Santri atas keterlambaatnya.