Date:

Share:

Rukun Syukur; Bekal untuk Menyambut Hari Esok

Related Articles

Kuliah Shubuh di Masjid Jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor pada hari Rabu, 5 Ramadhan 1443 H/6 April 2022 M disampaikan oleh Al-Ustadz Noor Syahid, M.Pd.I. Beliau mengutip ayat ke-21 dan 22 dalam Q.S. Al-Baqarah yang artinya:

Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa. (Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui” (Q.S. Al-Baqarah: 21-22)

Dari ayat tersebut, makna tersirat yang terkandung di dalamnya adalah dalam mensyukuri nikmat Allah Subhaanahu Wa Ta’ala hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain: pertama, mengetahui asal nikmat; kedua, jangan menyekutukan Allah Subhaanahu Wa Ta’ala; ketiga, tentang pemanfaatan rezeki; keempat, memikirkan kalau saja kita tidak diciptakan di dunia ini.

Keempat hal ini, beliau menyebutkan, adalah “Rukun Syukur” yang patut dilakukan oleh seorang hamba dalam mensyukuri nikmat-Nya. Keempat hal ini selaras dengan poin Ma’rifatu-l-Allah (Mengetahui atau Mengenali Allah). Dalam rangka mensyukuri nikmat Allah, pastinya kita harus mengenali, siapa Allah itu?

Salah satu cara untuk mengenali Allah selain dengan rukun syukur ini, kata beliau, adalah dengan melaksanakan shalat shubuh. Banyak hadits dan catatan yang menjelaskan tentang keutamaan dari waktu shubuh ini. Beliau menambahkan, ada sekitar 17 kemuliaan yang akan didapat hamba-Nya. Diantaranya: waktu shubuh merupakan waktu terkabulnya doa (HR. Bukhari no. 1145), kemudian shalat shubuh adalah salah satu penyebab hamba-Nya untuk masuk Syurga dan penghalang masuk Neraka (HR. Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635), pahala dari shalat shubuh ini seperti orang yang melaksanakan shalat sepanjang malamnya (HR. Muslim no. 656), dan masih banyak lagi.

Di akhir kuliah, beliau menambahkan, rasa syukur yang kita panjatkan kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’ala ini sebagai penyongsong untuk menyambut hari esok. Hari esok ini terbagi menjadi dua; yang dekat dan yang jauh. Yang dekat, adalah siang di hari ini. Yang jauh, adalah hari ketika di masyarakat kelak.

Sebagaimana dilansir dari pesan K.H. Ahmad Sahal yang berisi harapan, agar nantinya para alumni PMDG dapat menjadi imam (atau manusia yang bermanfaat) di masyarakat kelak. Maka, sebagai perwujudan dari harapan Trimurti pendiri PMDG ini, hendaklah kita selalu bersyukur akan segala nikmat Allah Subhaanahu Wa Ta’ala.Abdurrahman

Disarikan dari Kuliah Shubuh yang diisi oleh Al-Ustadz Noor Syahid, M.Pd.I di Masjid Jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor

 

Related Articles:

Santri; Pemuda Masa Kini, Tokoh Besar di Masa yang Akan Datang

Bulan Ramadhan, Momentum Pembersihan Diri dari Penyakit Hati

Bekali Santri Jiwa Qur’ani, PMDG Adakan Tahsinu-l Qira’ah.

Popular Articles