MANTINGAN-Sebagai wujud apresiasi pendidikan mental dan bakat dibidang seni, Gontor Putri kampus 1 menggelar acara Pentas Seni (PENSI) Mahasiswi Guru Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor Kampus Mantingan hari Senin (8/8) lalu. PENSI yang resmi dibuka oleh Bapak Direktur KMI Putri 1 ini dimulai pukul 20.00 W.I.B di Auditorium Gontor Putri kampus 1. Dihadiri oleh seluruh jajaran guru senior, dosen, mahasiswi UNIDA Putri reguler, serta seluruh santriwati kelas 1 hingga 6 KMI.
PENSI merupakan salah satu dari rentetan acara Pekan Perkenalan Khutbatul Arsy (PKA). Panitianya terdiri dari seluruh mahasiswi guru (non-reguler) tahun ketiga (semester 5) dengan ketua Selvia Pertiwi, Ghana Qanitati, dan Ayu Qurrota A’yun yang ketiga-tiganya adalah mahasiswi guru program studi Hukum Ekonomi Syariah (HES). Terdapat 20 acara yang ditampilkan oleh mahasiswi guru tahun pertama hingga tahun kelima (mahasiswi semester 1 hingga wisudawati).
Mahasiswi guru dalam acara ini memang sengaja tampil di depan santriwati untuk mengenalkan serba-serbi kampus UNIDA Putri, juga menjelaskan rutinitas menjadi mahasiswi UNIDA sekaligus guru KMI di kampus Mantingan. Disisi lain, acara ini diharapkan mampu memberi qudwah atau contoh dalam hal apresiasi mental, bakat, kreativitas dan kesenian yang tetap sarat dengan keislaman dan keputrian. Sehingga dapat memberikan banyak motivasi pada santriwati agar mereka dapat berkreasi jauh lebih baik dan terus percaya pada kemampuan diri sendiri khususnya pada santriwati kelas 5 dan 6 KMI yang akan menggelar acara Drama Arena dan Panggung Gembira tahun ini.
Dalam pembukaannya, Ustadz Fairuz Subakir Ahmad mengatakan bahwa; “Pondok Modern Gontor kita mempunyai shibghoh, kita mempunyai identitas. Seni di Gontor tujuannya adalah untuk mendidik, targetnya untuk memproses. Dan seni disini bukan tujuan, tapi sarana. Maka tidak ada alumni Gontor yang jadi penyanyi karena seni bukan tujuan tapi proses pendidikan.”kholifah