GONTOR—Rabu pagi (2/1), Reifian Fajarsyah atau biasa disapa Ifan, vokalis grup band Seventeen kunjungi Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG). Ifan adalah satu-satunya personil Band Seventeen yang selamat pasca bencana tsunami yang melanda Pantai Carita, Anyer, Banten pada hari Sabtu (22/12). Pada saat itu mereka sedang tampil mengibur penonton di atas panggung yang tepat membelakangi bibir pantai. Selain ketiga sahabatnya, Ifan juga kehilangan istrinya, Dylan Sahara yang berasal dari Ponorogo.
Didampingi oleh sang mertua, Bapak Supriyanto, ayah dari alm. Dylan Sahara, Ifan bersilaturahim dengan KH. Hasan Abdullah Sahal dan KH. Syamsul Hadi Abdan di kantor pimpinan PMDG. Selain untuk bersilaturahim dengan Kiai Gontor, kunjungan Ifan juga dilatarbelakangi oleh keinginannya bertemu dengan salah seorang teman dekat istri tercintanya saat duduk di SMPN 1 Ponorogo, yakni Alfi Radhia Lilla atau akrab disapa Dila, yang merupakan putri ke-5 Kiai Hasan.
Pada kesempatan itu, Mbak Dila sempat menunjukkan kepada Ifan dan keluarga Dylan album foto semasa mereka SMP dulu. Mata Ifan terlihat berkaca-kaca melihat foto sang Istri semasa remaja. Sambil tersenyum memandangi isi album, ia mendokumentasikan kenangan tersebut dengan mengambil gambar beberapa foto menggunakan gadget-nya.
“Dylan dulu pernah cerita juga kalau punya teman namanya Dila, jadi hampir mirip, Dylan dan Dila,” ungkap Ifan. Ia juga mengatakan bahwa salah satu sifat yang ia kenang adalah kecerewetan Dylan. “Dylan anaknya cerewet kan mbak?” tanya Ifan bernada canda. “hehe, iya,” balas Mbak Dila.
Di tengah pembicaraannya, Ifan mengungkapkan bahwa dahulu ia sempat bercita-cita untuk belajar di Gontor, tetapi belum kesampaian. Ia bercerita bahwa pamannya juga merupakan alumni Gontor tahun 80/90-an. Walaupun begitu, ia sangat bersyukur dapat bersilaturahim dengan para Pimpinan PMDG hari ini atas takdir Allah kepadanya.
Setelah berbincang kurang lebih satu setengah jam, Ifan beserta rombongan pamit untuk pulang. Kiai Hasan bepesan agar Ifan dan keluarga senantiasa sabar, tawakkal, ikhlas, dan ridho terhadap segala ketentuan Allah Subhanahu wata’ala, serta dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari semua peristiwa yang menimpanya.
Sebelum pulang, Kiai Hasan menghadiahkan sebuah buku karyanya, ‘allamatni-l-hayat jilid 1 kepada Ifan, lengkap dengan Warta Dunia Pondok Modern beserta kaset Panggung Gembira. Semoga Ifan dan keluarga diberi kekuatan oleh Allah menghadapi musibah ini, sehingga dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari takdir yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wata’ala.brada